LatihanTugas e kimia tr korosi dan pengendaliannya

36 kita akan melihat dan mendalami materi tentang pencegahan dan pengendalian korosi. Pencegahan dan pengendalian terjadinya korosi ini tentunya berkaitan dengan adanya tingkat katahanan logam terhadap korosi yang berbeda- beda. Ketahanan terhadap korosi ini dipengaruhi oleh sifat reaktif tidaknya suatu logam atau mulia tidaknya suatu logam. Makin reaktif suatu logam makin mudah bereaksi dengan oksigen atau zat lain pemicu korosi. Sebaliknya makin mulia suatu logam, makin sulit berekasi dengan oksigen maupun zat lain pemicu terjadinya korosi. Sehingga makin reaktif suatu logam, akan semakin mudah terkorosi dan sebaliknya semakin mulia suatu logam, makin sulit mengalami korosi. Berikut dapat dilihat tingkat kereaktifan atau kemuliaan logam secara berurut. Gambar 2.1. Urutan Reaktivitas Logam Sumber: Industrial Coating of Metal Surface Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan terjadinya korosi. Metode yang umum digunakan untuk mencegah dan mengendalikan korosi adalah:  Modifikasi kondisi lingkungan  Paduan  Pelapisan permukaan  Pelapisan logam  Elektroplating dan 37  Anodising Bagaimana masing-masing metode dapat mencegah dan mengendalikan terjadinya proses korosi mari kita lihat penjelasan berikut ini.

1. Modifikasi Kondisi Lingkungan

Laju korosi dapat dikurangi dengan memodifikasi lingkungan. Lingkungan dapat dimodifikasi oleh berikut:

1.1. Deaerasi:

Terjadinya peningkatan jumlah oksigen berbahaya karena dapat meningkatkan laju korosi. Deaerasi bertujuan menghilangkan oksigen terlarut. Oksigen terlarut dapat dihilangkan oleh proses deaerasi atau dengan menambahkan beberapa zat kimia seperti Na 2 CO 3 . Korosi dari besi atau baja pada boiler pipa air disebabkan oleh tiga faktor fundamental: 1 Suhu air umpan 2 Nilai pH air umpan 3 Kandungan oksigen air umpan Gambar 2.2. Deaerator tipe nampan Sumber: https:en.wikipedia.orgwikiDeaerator Suhu dan nilai pH memengaruhi agresivitas korosi. Semakin tinggi suhu, dan semakin rendah nilai pH akan meningkatkan agresivitas air umpan tersebut. Kandungan oksigen terlarut dari air umpan merupakan faktor terbesar dalam menentukan jumlah korosi yang akan berlangsung. Dengan adanya oksigen