Pelapisan Nikel Pelapisan Krom

78 d. Agitasi: membantu proses elektroplating, terutama untuk menjaga lapisan agar semua permukaan mendapat lapisan yang sama tebalnya. e. Throwing power: yang sempurna yaitu mampu melapisi seluruh permukaan katoda berbentuk tidak teratur dengan ketebalan yang seragam. f. Konduktivitas: makin besar konsentrasi ion makin besar konduktivitasnya sehingga meningkatkan laju elektroplating. g. Nilai pH: untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu menjaga kestabilan pH pada kondisi optimum sesuai dengan elektrolit yang digunakan dalam elektroplating. h. Pasivitas: kebersihan elektroda menurunkan pasivitas dan sebaliknya meningkatkan laju elektroplating. i. Waktu pelapisan: secara umum makin lama waktu makin tebal lapisan elektroplating. 5. Beberapa macam logam pelapis yang sering digunakan dalam proses pelapisan secara elektroplating adalah tembaga Cu, Nikel Ni, dan krom Cr. Dalam pelapisan tembaga dapat digunakan bermacam- macan larutan elektrolit, yaitu: a Larutan asam, b Larutan sianida, c Larutan fluoborat dan d Larutan pirofosfat. Diantara empat macam larutan di atas yang paling banyak digunakan adalah larutan asam dan larutan sianida. Pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilakukan untuk tujuan pencegahan karat dan menambah keindahan. Dengan hasil lapisannya yang mengkilap nikel paling banyak diinginkan untuk melapis permukaan. Selain sifat dekoratif dan atraktif dari pelapisan krom, alasan pemilihan dari pelapisan krom adalah dapat dicapainya hasil pelapisan yang keras.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk 79 bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan minimal materi 80. Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.