30 4. Hasil PengukuranPengamatan
Tabel PengukuranPengamatan Spesimen m1 g A cm
2
Larutan t jam
m2 g
m1-m2 g
CR mpy
1 30
120 2
40 120
3 50
120 4
60 120
5 30
240 6
40 240
7 50
240 8
60 240
9 30
360 10
40 360
11 50
360 12
60 360
13 30
480 14
40 480
15 50
480 16
60 480
5. Analisis Data a. Grafik hubungan antara lama perendaman dengan pengurangan masa
spesimen. ……………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
b. Grafik hubungan antara konsentrasi larutan air garam dengan laju korosi ……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
31 ……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
6. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
E. LatihanTugas
Petunjuk:
1. Jawablah soal-soal latihan berikut setelah mempelajari uraian matero dan melaksanakan aktivitas pembelajaran pada kegiatan belajar 1, dengan tanpa
melihat kunci jawaban terlebih dahulu. 2. Cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang tersedia pada
bagian H untuk melihat perkiraan tingkat penguasaan Saudara pada kegaiatan pembelajaran 1.
3. Jika perkiraan tingkat penguasaan Saudara kurang dari 80, silakan mencermati kembali kegiatan pembelajaran 1, hingga tingkat penguasaan
minimal 80.
Soal Latihan:
1. Jelaskan secara singkat pengertian korosi 2. Jelaskan perbedaan antara korosi melalui proses kimia dengan proses fisika
3. Sebutkan tipe-tipe korosi berdasarkan tampilan yang nampak 4. Apa yang dimaksud dengan korosi kimia dan elektrokimia?
5. Berikan penjelasan mengenai korosi berdasarkan teori galvanik dan aerasi diferensial sel konsentrasi
6. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi laju korosi? 7. Diketahui sebuah benda yang terbuat dari logam memiliki massa jenis 7,85
gcm
3
dan luas penampang 15 cm
2
. Setelah terendam dalam air laut selama
32 500 jam benda tersebut mengalami pengurangan massa sebesar 0,0284 g.
Hitunglah laju korosi yang terjadi pada benda tersebut
F. Rangkuman
1. Korosi dapat didefinisikan sebagai degradasi sifat-sifat bahan selama berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dan korosi merupakan hal yang
tak terelakkan bagi sebagian besar jenis logam. 2. Proses korosi dapat melalui proses kimia maupun proses fisika serta
kombinasi dari keduanya. Korosi melalui proses kimia melibatkan perpindahan elektron elektroda terkorosi, katoda elektroda yang tidak
terkorosi, penghantar yang menghubungkan antara katoda dan anoda dan elektrolit lingkungan yang bisa menghantarkan arus listrik seperti tanah, air
laut, dan sebagainya. Korosi melalui proses fisika terjadi karena abrasi gesekan dengan benda padat, adanya beban ditarik atau ditekan,
pengaruh kecepatan aliran atau lainnya yang mempercepat terjadinya korosi.
3. Tipe korosi berdasarkan penampilan dapat digolongkan menjadi korosi: merata, galvanik, celah, sumuran, arus liar, regangan, serangan selektif,
batas butir, dan erosi. Masing-masing memiliki tampilan yang berbeda sehingga perbedaan yang terlihat dapat dijadikan kunci dalam penggolongan
korosi. 4. Berdasarkan keberadaan atau keterlibatan elektrolit, korosi juga dapat
dibedakan menjadi korosi kering korosi kimia dan korosi basah elektrokimia.
5. Berdasarkan teori Galvani, jika suatu logam yang tidak murni terpapar udaraatmosfer maka akan terbentuk sebuah sel Galvani mini. Logam
dengan atmosfer akan membentuk anoda, sementara kandungan logam lain sebagai wujud ketidakmurnian logam dengan atmosfer membentuk katoda.
Sedangkan menurut teori aerasi diferensial sel konsentrasi korosi terjadi selama proses perkembangan pembentukan sel dengan berbagai variasi
konsentrasi oksigen atau berbagai elektrolit yang ada di permukaan logam, dengan area yang kekurangan oksigen akan bertindak sebagai anoda dan
mengalami korosi. Sementara area yang kelebihan oksigen akan bertindak sebagai katoda dan terlindungi dari korosi.