Infrastruktur Fisik Infrastruktur Jaringan dan Konten TIK

19 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER E-LEARNING

A. Tujuan

Kegiatan pembelajaran 2 ini secara umum bertujuan agar guru pembelajar memahami tentang: konsep, perangkat, dan perkembangan, serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi e- learning.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah dengan indikator sebagai berikut: 1. Konsep pembelajaran berbasis TIK dijelaskan berdasarkan konsep e-learning. 2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi diidentifikasi sesuai dengan bentuk pembelajaran langsung dan tidak langsung fax, web, chat , email dan internet 3. Perkembangan e-learning dijelaskan sesuai dengan perubahan dari tahun ke tahun 4. Kekurangan dan kelebihan e-learning dijelaskan sesuai dengan model pembelajaran online

C. Uraian materi 1. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi e-

learning Usaha-usaha untuk mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal belajar mengajar, mulai dari bentuk pembelajaran konvensional sampai pada penggunaan media dan alat peraga, dari tatap muka di ruang kelas maupun di mana saja dan kapan saja, dari penggunaan kertas menuju ke penggunaan peperless dan offline serta cara –cara interaktif lainnya. Keadaan 20 seperti itu tidak terlepas dari peran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan pembelajaran semestinya terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya satu arah serta tidak hanya dilakukan dengan tatap muka. Guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa melalui tatap muka, tetapi dapat menggunakan media-media, media komunikasi berupa telepon, televisi, komputer, internet, e-mail, blogger dan lain sebagainya atau lebih jelasnya menggunakan media TI internet, media elektronik yang digunakan dalam pembelajaran yang disebut dengan e-learning. Konsep e-learning membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital baik secara isi maupun sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat, tebukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan formal maupun informal. Pengertian e-learning yang sederhana namun mengena dikatakan oleh Maryati S.Pd., e-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektrnika dan learning yang berarti pembelajaran, jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik khususnya perangkat computer. Untuk menerapkan e-learning minimal ada tiga komponen pembentuk e-learning, yaitu : a. Infrastruktur e-learning, yaitu berupa personal computer PC, jaringan computer, internet, dan perlengkapan multi media. Termasuk didaamnya peralatan teleconference apabila menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference. b. Sistem dan aplikasi e-learning, yaitusistem perangkat lunak yang mem- virtualisasikan proses belajar mengajar konvensional yang meliputi bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi, forum diskusi, siste penilaian, system ujian dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan learning management system LMS, LMS ini