Ross et al., 1999 dikatakan bahwa adanya jam kerja terlalu padat akan berpengaruh secara negatif terhadap suasana hati seseorang yang akan
berpengaruh pula terhadap tingkat motivasi kerjanya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa motivasi
kerja dalam diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dalam diri individu, faktor lingkungan pekerjaan, faktor dalam
pekerjaan, faktor sosial, faktor budaya, latar belakang sosial, dan latar belakang pendidikan.
C. RELAWAN ORGANISASI NON-PROFIT
1. Organisasi Non-Profit
Menurut Koteen dalam Salusu, 1996, organisasi non-profit adalah badan-badan pemerintahan yang dibentuk dengan undang-undang dan
diberi wewenang untuk memberi pelayanan. Selain itu, Salusu mendefinisikan organisasi non-profit tidak semata-mata sebagai
organisasi swasta yang bersifat sosial, namun organisasi non-profit juga merupakan badan-badan pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat walaupun hal tersebut mendatangkan keuntungan 1996.
Menurut Axelrod dan Nahavandi, organisasi non-profit merupakan organisasi dengan dasar kepemimpinan sukarela dan tidak mendapatkan
upah, tetapi orang-orang yang terlibat dalam organisasi ini memiliki
ketertarikan pada misi organisasi dalam Varela, 2013. Selain itu, Phipps dan Burbach dalam Varela, 2013 mendefinisikan organisasi non-profit
sebagai organisasi yang memiliki misi untuk melayani masyarakat, menciptakan, dan mempertahankan kepercayaan masyarakat.
Anthony dan Young dalam Salusu, 1996 mendefinisikan organisasi non-profit ke dalam beberapa karakteristik yang melekat pada
organisasi ini, antara lain : 1 tidak bermotif mencari keuntungan, 2 adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak, 3 ada
kecenderungan semata-mata berorientasi pada pelayanan, 4 banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi, dan 5 tidak
banyak menggantungkan diri pada klien untuk mendapatkan bantuan finansial.
Menurut Wolf 1984, organisasi non-profit memiliki empat karakteristik, yaitu :
a. Organisasi non-profit harus dapat menyatukan dan memiliki tujuan yang berguna bagi masyarakat
b. Struktur organisasi non-profit harus dihindarkan dari keinginan dan kepentingan pribadi
c. Organisasi non-profit harus dibebaskan dari pajak d. Organisasi non-profit memiliki status khusus di dalam hukum
Oleck dalam Salusu, 1996 membagi organisasi non-profit ke dalam tiga kategori, yaitu :
a. Public benefit, yaitu keuntungan yang diperoleh organisasi ini difokuskan untuk dinikmati bagi masyarakat umum, seperti museum,
sekolah, rumah sakit, dll. b. Mutual benefit, yaitu keuntungan yang diraih oleh organisasi
dinikmati secara bersama. c. Private benefit, yaitu organisasi hanya mencari untung dalam jumlah
yang sedikit dan dibebaskan dari pajak. Selain itu, keuntungan finansial yang didapat hanya dipergunakan untuk membiayai belanja
rutin dan pemeliharaan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi non- profit
merupakan badan-badan
pemerintahan dengan
dasar kepemimpinan sukarela yang memiliki tugas pokok untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Individu yang terlibat di dalam organisasi non-profit tidak memiliki motif untuk mencari keuntungan finansial dan
banyak menghadapi kendala dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan bentuk organisasi non-profit,
yaitu : 1. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pelayanan kepada
masyarakat dalam bidang sosial, kemanusiaan, dan pendidikan. 2. Anggota maupun pengurus disebut sebagai relawan atau staf.