Definisi Motivasi MOTIVASI KERJA

Teori motivasi dasar perilaku berfokus pada perilaku sebagai suatu hal yang penting agar dapat mempengaruhi motivasi kerja Riggio, 2009. Menurut Riggio 2009, teori motivasi dasar perilaku terdiri dari tiga teori, yaitu: 1 Teori Penguatan Reinforcement Theory, 2 Motivasi Intrinsik vs Ektrinsik Extrinsic versus Intrinsic Motivation, dan 3 Teori Tujuan Goal-setting Theory. Riggio 2009 mengemukakan bahwa teori motivasi desain kerja berfokus pada perilaku agar seseorang dapat termotivasi. Menurut Riggio 2009, teori motivasi desain kerja terdiri dari dua teori, yaitu: 1 Teori Dua Faktor Herzberg Herzberg’s Two-factor Theory dan 2 Karakteristik Pekerjaan Job Characteristic Model. Teori motivasi kognitif menurut Riggio 2009 merupakan teori yang menampilkan pandangan bahwa pekerja memiliki pemikiran rasional yang mempertimbangkan kerugian dan keuntungan sebelum ia melakukan suatu pekerjaan. Riggio 2009 membagi teori motivasi kognitif kedalam dua teori, yaitu: 1 Teori Motivasi Keadilan Equity Theory of Motivation dan 2 Teori Motivasi Harapan Expectancy Theory of Motivation . Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teori motivasi kebutuhan, yaitu teori motivasi ERG yang dikemukakan oleh Alderfer. Hal ini disebabkan karena dalam wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap beberapa relawan sebagai sample penelitian, peneliti memperoleh data bahwa alasan sebagian relawan untuk bergabung dalam organisasi non-profit disebabkan adanya kebutuhan relawan untuk mempelajari hal baru dan berkembang. Selain itu, sebagian relawan mengemukakan bahwa alasan untuk bergabung sebagai relawan dimotivasi oleh adanya kebutuhan untuk menjalin relasi dalam lingkungan baru Komunikasi pribadi, 19 Juni 2014; Komunikasi pribadi, 1 September 2014. Kebutuhan-kebutuhan yang memotivasi seseorang untuk bergabung sebagai relawan pada organisasi non-profit ini sesuai dengan teori motivasi kerja ERG yang dikemukakan oleh Alderfer.

4. Teori Motivasi Kerja “ERG”

Teori motivasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Motivasi ERG yang dikemukakan oleh Schneider dan Alderfer 1973. Teori motivasi kerja ERG dilatarbelakangi oleh tiga kebutuhan utama yang ada dalam diri individu, yaitu existence needs, relatedness needs, dan growth needs Schneider et al., 1973; Alderfer et al., 1979. Teori ERG ini sebenarnya merupakan ringkasan dari teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Maslow Schneider et al., 1973; Alderfer et al., 1979. Existence needs kebutuhan keberadaaneksistensi dalam teori ERG merupakan rangkuman dari kebutuhan yang dikembangkan oleh Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis. Selain itu, relatedness needs kebutuhan berelasi memiliki pemahaman yang sama dengan kebutuhan sosial Maslow dan kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan terakhir yang dikemukakan oleh Alderfer adalah growth needs kebutuhan untuk berkembang merupakan rangkuman dari kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri yang dikembangkan oleh Maslow. Kebutuhan untuk berkembang ini juga berfokus pada aspek lingkungan sebagai tempat dimana seseorang dapat berkembang Schneider et al., 1973. Dalam pemenuhan kebutuhan, Alderfer mengatakan bahwa teori ERG tidak memiliki hierarki yang kaku dimana kebutuhan yang lebih rendah harus terlebih dahulu dipenuhi sebelum seseorang melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Teori ERG berargumen bahwa kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah yang telah terpenuhi akan menyebabkan seseorang memiliki hasrat untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi. Walaupun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan ganda dapat memotivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan di saat yang sama dalam Robbins, 2006. Menurut Tjalla dalam Suseno dan Sugiyanto, 2010, semakin terpenuhinya kebutuhan seseorang, maka motivasi kerjanya juga akan semakin tinggi.

5. Jenis-jenis Kebutuhan Motivasi Kerja ERG

Alderfer et al., 1979 mengatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan, yaitu : a. Existence Needs Kebutuhan KeberadaanEksistensi Menurut Alderfer, existence needs meliputi berbagai macam tingkat dorongan yang berkaitan dengan kebutuhan materi dan fisik.