Saran KESIMPULAN DAN SARAN

dan perpangkatan bentuk aljabar, operasi pecahan dalam bentuk aljabar, faktorisasi bentuk aljabar, dan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan aljabar, subjek masih melakukan kesalahan pada 2 nomor soal yang keduanya merupakan soal mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar. Sedangkan hasil dari tes remedial kedua, yang berisi 5 soal mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar, tidak ada lagi kesalahan yang subjek lakukan sehingga dapat dikatakan bahwa subjek telah berhasil mengatasi kesulitannya dalam materi faktorisasi bentuk aljabar dan tidak perlu diadakan pembelajaran remedial dan tes remedial ketiga.

B. Saran

1. Bagi guru Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang terkait, peneliti memberikan saran berupa: a. Hendaknya guru secara rutin melakukan penelaahan status pada tiap akhir pokok bahasan. b. Hendaknya guru secara rutin memberikan tes diagnostik bagi siswa yang telah terdeteksi mengalami kesulitan setelah proses penelaahan status sehingga guru dapat segera mencari cara untuk mengatasinya yaitu salah satunya dengan pembelajaran remedial. c. Jika guru telah mengetahui mendengar secara langsung pengakuan siswa bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan, guru seharusnya melakukan tindak lanjut untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa. 2. Bagi siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek yang juga merupakan seorang siswa, peneliti memberikan saran berupa: Jika guru sedang mengajar, sebagai siswa seharusnya memperhatikan dengan baik dan tidak berbicara sendiri sehingga siswa dapat mengerti dengan baik materi yang diajarkan dan jika ada bagian dari materi pelajaran yang belum dimengerti oleh siswa hendaknya siswa segera bertanya tidak perlu malu untuk bertanya kepada gur yang bersangkutan agar diberikan penjelasan kembali. 3. Bagi Para Peneliti Pendidikan Matematika Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan referensi bagi para peneliti pendidikan matematika yang lain dengan variabel penelitian yang baru. 102 DAFTAR PUSTAKA Agustin, Risa. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Surabaya: Serba Jaya. Aqiilah. 2012. Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam Sultan Agung Tahun Pelajaran 20112012. Skripsi Strata I Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang. Cooney, T. J., Davis, E. J., Henderson, K. B. 1975. Dynamics of Teaching Secondary School Mathematics. Boston : Houghton Miffin. Dwi, Angelina. 2012. Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan Pembelajaran Remedial dalam Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMPN 2 Jetis Bantul. Skripsi Strata I Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hastuti, Surantoro, Teguh. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok Kalor pada Siswa Kelas X SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika. Surakarta. Jamaris, Martini. 2010. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan. Yayasan Penamas Murni: Jakarta. Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar : Perspektif, Asesmen dan Penanggulangannya. Bogor : Ghalia Indonesia. Jihad, Asep Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi Pressindo. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta : KENCANA. Nugroho, Heru Meisaroh, Lisda. 2009. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Partowisastro, Koestoer Hadisuparto, A. 1984. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. 1 Jil. Cet ke-3. Jakarta : Erlangga. Suryanih. 2011. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa dan Solusinya dengan Pembelajaran Remedial : Penelitian deskriptif analisis di MAN 7 Jakarta. Skripsi Strata I UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Tim Penyusun. 2003. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. 104 LAMPIRAN Lampiran 1 SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK

I. Berikanlah tanda silang X pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang

paling tepat 1. Hasil dari 6xy + 3yz + 4z + 2xy + 4yz – 5z adalah . . . a. 8xy + 7yz + z b. 8xy +7yz – z c. 8xy + 7yz + 9z d. 8xy + 7yz – 9z 2. Hasil pengurangan –3p 2 – 5p + 2 dari 52p 2 + p + 11 adalah . . . a. 7p 2 + 20p + 49 b. 7p 2 + 20p + 61 c. 13p 2 + 10p + 53 d. 13p 2 – 10p + 61 3. Hasil dari –4a 2 b 2 + 2xy – 6a 2 b 2 + 9xy adalah . . . a. –10a 2 b 2 + 11xy b. 10a 2 b 2 + 11xy c. –2a 2 b 2 + 11xy d. 2a 2 b 2 + 11xy 4. Hasil dari 3x 3 + 5x 2 – 2x – 1 – x 3 – 2x 2 + x + 3 adalah . . . a. 4x 3 + 7x 2 – 3x – 2 b. 4x 3 + 3x 2 – x – 4 c. 2x 3 + 7x 2 – 3x – 2 d. 2x 3 + 3x 2 – x – 4 5. Hasil dari 2z – 3 2 adalah . . . a. 4z 2 – 12z + 6 b. 4z 2 – 12z + 9 c. 4z 2 – 12z – 6 d. 4z 2 – 12z – 9 6. Hasil dari adalah . . . a. b. c. d. 7. Hasil dari x + 3x – 3 adalah . . . a. x 2 + 9 b. x 2 – 9 c. x 2 + 6 d. x 2 – 6 8. Penjabaran dari 2aa – 7 – a + 1a – 7 adalah . . . a. a 2 – 20a + 7 b. a 2 + 20a – 7 c. a 2 + 8a – 7 d. a 2 – 8a + 7 9. Bentuk kuadrat yang mempunyai faktor x = 5 dan x = -2 adalah . . . a. x 2 - 3x - 10 b. x 2 + 7x + 10 c. x 2 – 7x – 10 d. x 2 + 3x – 10 10. Pemfaktoran dari 12x 2 + 2xy – 10y 2 adalah . . . a. 6x - 5y2x + 2y b. 4x - 5y3x + 2y c. 6x + 5y2x - 2y d. 4x + 5y3x - 2y 11. Faktor dari x 2 – 11x + 30 adalah . . . a. x – 6 x – 5 b. x + 6 x + 5 c. x + 6 x – 5 d. x – 6 x + 5 12. Salah satu faktor dari 2p – 1 2 – p – 3 2 adalah . . . a. p + 4 b. p + 2 c. p – 2 d. p – 4 13.      1 2 3 2 8 2 x x x . . . a. 1 3   x x b. 1 3 2   x x c. 3 2   x x d. 3 2  x 14. Hasil dari 1 2 1 3 3    x x adalah . . . a. 1 2 3 6 5    x x x b. 1 2 3 3 7    x x x c. 1 2 3 23 11    x x x d. 1 2 3 38 11    x x x 15. Bentuk sederhana dari x y x y y x   1 adalah . . . a. y y x  b. x x y  c. y x y x   d. y x y x   16. Hasil dari a a 5 3 5 2  adalah . . . a. 2 3a b. 2 3 c. 3 2a d. 3 2 17. Bentuk sederhana dari 3 5 2 3 2 2 2     x x x x adalah … a. 3 2 1   x x b. 3 2 1   x x c. 1 3   x x d. 3 2 3   x x 18. Bentuk sederhna dari a a a 3 8 4 2     = . . . a. a a 3 2 2   b. 3 2  a c. 3 2   a d. a a 3 2 2  19. Panjang dua sisi sebuah segitiga berturut-turut adalah x + a cm dan 3x – 2a cm. Keliling segitiga tersebut adalah 22x + a cm. Panjang sisi ketiga segitiga tersebut adalah . . . a. 3x cm b. 3a cm c. 3x – a cm d. x – 3a cm 20. Pak Yahya membeli jeruk, apel, dan salak sebanyak 12 kg. Jeruk yang dibeli Pak Yahya 2 kg lebih berat daripada apel dan 1 kg lebih berat daripada berat salak yang dibelinya. Berat jeruk, apel, dan salak yang dibeli Pak Yahya berturut-turut adalah . . . Petunjuk: misalnya, j = berat jeruk, a = berat apel, dan s = berat salak dalam kg a. j = 3, a = 4, s = 5 b. j = 5, a = 4, s = 3 c. j = 4, a = 3, s = 5 d. j = 5, a = 3, s = 4 Lampiran 2 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK 1. B 2. D 3. A 4. A 5. B 6. B 7. B 8. D 9. A 10. A 11. A 12. C 13. D 14. A 15. A 16. D 17. D 18. B 19. B 20. D PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK No Nama Siswa Butir soal Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1. S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 2. S2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 3. S3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 4. S4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 5. S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 6. S6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 7. S7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 8. S8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 9. S9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 10. S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 11. S11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 12. S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 13. S13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 14. S14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 15. S15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 16. S16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 17. S17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 18. S18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 19. S19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20. S20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Lampiran 3 Jml 17 17 14 12 14 10 14 7 12 11 16 14 14 13 10 14 16 13 15 13 266 r xy 0.52 0.55 0.48 0.25 0.48 0.56 0.55 0.17 0.53 0.19 0.47 0.55 0.50 0.56 0.22 0.53 0.47 0.49 0.47 0.49 r tabel 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 Hasil V V V T V V V T V T V V V V T V V V V V Keterangan : V = soal valid dan digunakan T = soal tidak valid dan tidak akan digunakan Lampiran 4 TRANSKRIP WAWANCARA PENELAAHAN STATUS Ket : P : Peneliti M : Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek P : “Saya ingin melakukan penelitian mengenai diagnosis kesulitan belajar siswa pada bidang matematika. Saya memilih sekolah ini karena sekolah ini memiliki nilai akreditasi yang sudah baik dan karena lokasinya yang dekat juga dengan rumah saya. Apakah Ibu sebagai guru mapel matematika bersedia membantu saya?” M : “Tentu saja. Saya akan membantu sebisa saya” P : “Saya telah memikirkan untuk mengambil salah seorang siswa dari kelas IX untuk saya jadikan Subjek peneli tian. Bagaimana menurut Ibu?” M : “Mengapa kamu ingin mengambil kelas IX, bukannya kelas VII atau VIII saja?” P : “Karena, kelas IX kan sudah hampir ujian. Nah, saya ingin mengetahui apakah ada siswa yang masih perlu dibantu untuk mengatasi kesulitan yan g mungkin masih dia alami.” M : “Baik kalau begitu.” P : “Saya hanya membutuhkan 1 orang siswa saja yang nantinya akan saya jadikan subjek penelitian. Saya belum mengetahui siswa-siswa disini. Oleh karena itu, saya ingin meminta bantuan Ibu untuk memilihkan subjek yang sesuai dengan kriteria saya dan kalau bisa siswa tersebut merupakan siswa yang unik.” M : “Kalau mau pilih satu saja pastinya banyak yang masih mengalami kesulitan. Tapi kalau yang unik ya mungkin ada beberapa. Sebentar saya pikirkan.” berpikir sesaat “Ada 2 siswa yang mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan, yang satu siswa laki-laki yang satunya perempuan. Yang laki-laki ini dia terbilang sangat aktif anaknya baik di kelas maupun di luar kelas, sering mengganggu temannya dan tentunya memiliki banyak kesulitan termasuk matematika. sedangkan yang perempuan, dia sebenarnya adalah siswa yang pintar dan memiliki nilai yang baik, namun dia terlalu banya berbicara di kelas dan dari pemantauan saya sepertinya dia mengalami kesulitan dalam bida ng matematika” P : “Dari 2 siswa yang ibu rekomendasikan dan dari review singkat mengenai 2 siswa tersebut, sepertinya saya tertarik dengan yang perempuan, karena seperti yang Ibu katakan bahwa siswa tersebut sebenarnya adalah anak yang pintar dan sebagai nya. Bagaimana menurut Ibu?” M : “Ya, kedua siswa ini merupakan siswa yang unik, tapi memang sepertinya lebih menarik kalau untuk diteliti ya yang perempuan. Karena biasanya siswa yang sangat aktif, banyak mengganggu dan dapat dikatakan nakal sudah biasa kalau mengalami kesulitan.” P : “Baik Bu kalau begitu, saya akan mengambil siswa yang perempuan saja untuk saya jadikan subjek penelitian saya.” M : “Baik kalau begitu, nanti saya pertemukan dengan dia saat istirahat kedua.” P : “Baik Bu. Terimakasih banyak untuk informasinya.” M : “Iya, sama-sama. Semoga berhasil.” Lampiran 5 TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WALI KELAS SUBJEK Ket : P : Peneliti W : Wali Kelas Subjek P : “Bagaimanakah keseharian Subjek di sekolah?” W : “Subjek adalah seorang siswi yang cerdas di sekolah ini. Dia selalu mendapatkan prestasi yang baik di kelasnya.” P : “Apakah Subjek selalu mendapatkan peringkat yang baik di kelasnya?” W : “Ya, sejauh yang saya tau Subjek selalu mendapatkan peringkat 3 besar di kelasnya sejak kelas VII.” P : “Ibu adalah wali kelas Subjek, lalu bagaimanakah karakteristik Subjek menurut ibu?” W : “Subjek adalah seorang siswi yang aktif. Namun, Subjek terlalu banyak berbicara sehingga banyak guru yang mengecap Subjek sebagai siswi yang cerewet. Subjek sering mendapatkan teguran karena kecerewetannya. Seringkali Subjek tidak memperhatikan guru karena mengobrol sendiri dengan temannya.” P : “Apakah orangtua Subjek mengetahui bahwa Subjek merupakan siswi yang dikenal cerewet?” W : “Ya, setiap mengambil hasil belajar siswa saya selalu mengatakan hal tersebut kepada ibu Subjek.” P : “Apakah ibu pernah menemui Subjek melakukan kecurangan dalam mengerjakan ulangan- ulangan yang diberikan?” W : “Sejauh yang saya tahu tidak. Saya sebagai wali kelas tidak pernah mendapat laporan dari guru-guru mata pelajaran lain mengenai hal tersebut. Saya hanya sering mendapat laporan mengenai kecerewetan Subjek di kelas seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Semuanya baik-baik saja. Yang saya tahu dia memang seorang siswi yang cerdas. Mungkin memang keturunan, karena dulu kakaknya juga bersekolah disini dan mempunyai prestasi yang sama. Meskipun dia cerewet di kelas, namun dia bisa menunjukkan bahwa dia bisa berprestasi.” P : “Apakah ibu menemukan bahwa Subjek mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu?” W : “Saya kurang tahu mengenai hal itu. Kalau di mata pelajaran yang saya ampu, Subjek dapat mengikuti dengan baik, ya walaupun pasti ada kesulitan yang Subjek alami, namun sejauh ini masih bisa teratasi. Kalau mata pelajaran yang lain saya kurang tau karena saya tidak pernah mendapat laporan khusus mengenai kesulitan belajar yang dialami oleh Subjek. Saya hanya mendapat hasil akhir dari setiap mata pelajaran dan hasilnya rata-rata baik. Ya kalau ada laporan ya itu mbak hanya mengenai Subjek yang terlalu banyak bicara di kelas, tidak memperhatikan tapi berbicara sendiri dan mengganggu pembelajaran.” P : “Apa yang ibu ketahui mengenai keluargaorangtua Subjek?” W : “Yang saya tahu, Subjek sudah tidak memiliki ayah. Ayahnya sudah meninggal kurang lebih 1 tahun yang lalu. Sekarang Subjek tinggal bersama dengan ibu dan kedua kakaknya. Ibu Subjek yang saya tahu bekerja sebagai tukang cuci gosok. Kalau kakak-kakaknya saya kurang tahu, yang saya dengar kakak pertamanya sudah bekerja dan kakak keduanya sedang kuliah.” Lampiran 6 TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU MAPEL MATEMATIKA SUBJEK Ket : P : Peneliti M : Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek P : “Bagaimanakah prestasi Subjek di bidang matematika?” M : “Secara keseluruhan si baik.” P : “Apakah Subjek mengalami kesulitan dalam belajar matematika?” M : “Secara keseluruhan tidak. Namun Subjek sering melakukan kesalahan- kesalahan dalam mengerjakan soal-soal, dan dari yang saya telaah karena Subjek kuran g teliti dan kurang memahami dengan baik materi tertentu.” P : “Apakah ibu pernah mendapati Subjek melakukan kecurangan?” M : “Tidak, saya tidak pernah mendapati Subjek melakukan kecurangan, malah Subjek yang dicurangi. Kalau ulangan harian, teman-temannya sering bertanya sama Subjek. Pernah Subjek cerita sama saya kalau dia diconteki sama temannya. Terus saya tanya sama dia, “Terus kamu contekin gak dia?” nah dia malah jawab gini, “ Iya bu, saya contekin. Tapi ya saya salahin, misalnya yang sebenernya jawabannya A, aku kasih ke dia B, hehehe.” Yah seperti itulah Subjek anaknya mbak.” P : “Apakah Subjek selalu memperhatikan dengan baik setiap kali ibu mengajar?” M : “Ya bisa dibilang begitu. Yah, namun terkadang saya harus mengingatkan Subjek karena Subjek sering mengobrol sendiri saat saya sedang menjelaskan. Subjek memang dikenal sebagai siswi yang cerewet di kelas. Guru-guru yang lain juga mengeluhkan akan hal itu, karena seringkali mengganggu proses pembelajaran. Saya kurang tahu apakah itu kelemahan atau kelebihan Subjek mbak, soalnya menonjol sekali.” P : “Apakah Subjek pernah mengatakan kepada ibu jika dia mengalami kesulitan belajar matematika pada materi tertentu?” M : “Ya paling sambil lalu. Dia pernah bilang kalau dia kurang paham materi yang ada x y x y nya. Katanya susah dan membingungkan.” P : “Apakah yang ibu lakukan setelah Subjek mengatakan hal tersebut?” M : “Ya saya suruh dia untuk belajar lebih giat lagi supaya tidak sulit dan saya menyuruh dia untuk mengurangi bicara di kelas saat guru sedang mengajar.” P : “Selain itu apakah ibu menindaklanjuti pernyataan Subjek, seperti ibu mencari alternatif untuk membantu masalah yang Subjek alami? Karena dari pernyataan Subjek, sepertinya Subjek mengalami kesulitan belajar pada materi yang ada x y x y nya.” M : “Tidak, saya tidak mencari alternatif seperti yang mbak bilang. Murid saya kan banyak tidak hanya Subjek saja, jadi ya saya hanya bilang seperti yang saya telah jelaskan tadi.” Lampiran 7 TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN IBU SUBJEK Peneliti : “Apakah pekerjaan ibu?” Ibu Subjek : “Saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga” Peneliti : “Yang saya tahu suami ibu telah meninggal, lalu bagaimanakah ibu membiayai sekolah Subjek?” Ibu Subjek : “Subjek mendapatkan beasiswa dari gereja.” Peneliti : “Lalu, bagaimanakah keseharian Subjek di rumah?” Ibu Subjek : “Subjek adalah anak yang baik. Namun, dia sedikit manja dan pemalas karena dia adalah anak terakhir.” Peneliti : “Subjek adalah anak yang manja dan pemalas, lalu bagaimana r espon ibu mengenai sifat Subjek tersebut?” Ibu Subjek : “Ya mau gimana lagi mbak, itu memang sudah bawaan. Saya juga udah capek kerja. Ya paling saya tegur dia supaya gak malas lagi. Tapi kadang- kadang ya percuma.” Peneliti : “Guru-guru Subjek di sekolah berkata bahwa Subjek adalah siswi yang cerewet, bagaimanakah menurut ibu?” Ibu Subjek : “Ya, memang benar. Subjek memang cerewet. Di rumah pun dia juga cerewet.” Peneliti : “Bagaimanakah gaya belajar Subjek di rumah?” “Apakah Subjek mempunyai waktu khusus untuk belajar setiap harinya?” Ibu Subjek : “Subjek hanya belajar jika Subjek memiliki PR atau akan menghadapai ulangan harian, itupun kadang-kadang Subjek cuma belajar sebentar saja. Subjek baru mau belajar dengan sungguh-sungguh kalau ulangan mid semester maupun ulangan akhir semester. Jadi, tidak setiap hari Subjek belajar. Ya jadinya kadang hasil ulangan harian Subjek jadi kurang baik karena Subjek terlalu menganggap remeh.” Peneliti : “Apakah Subjek mempunyai kebiasaan yang menurut ibu dapat mengganggu proses belajarnya?” Ibu Subjek : “Iya, ada mbak. Hpnya Subjek yang sering jadi penganggu. Anak saya ini kayaknya gak bisa lepas dari Hpnya. Saya sering mengingatkan kalau belajar ya belajar jangan main HP. Ya tapi gimana lagi, dia memang anakny a keras kepala.” Peneliti : “Apakah Subjek mengikuti bimbingan belajar atau semacamnya?” Ibu Subjek : “Tidak mbak. Subjek hanya belajar sendiri di rumah. Subjek tidak pernah mengikuti les-les seperti itu. Tidak ada biayanya mbak.” Peneliti : “Apakah ibu mengetahui jika Subjek mengalami kesulitan belajar?” Ibu Subjek : “Yang saya tahu, Subjek memiliki prestasi yang baik di sekolah. Nilai rapornya bagus dan selalu dapat ranking 3 besar di kelas.” Peneliti : “Apakah Subjek tidak pernah bercerita kepada ibu mengenai kesulitan belajar yang mungkin dia alami?” Ibu Subjek : “Tidak, Subjek tidak pernah bercerita masalah kesulitan yang dia alami di sekolah. Ya paling kalau ada PR bahasa jawa baru Subjek bertanya kepada saya, karena Subjek kurang bisa pelajaran bahasa jawa. Kalau pelajaran lain seperti bahasa inggris dan matematika Subjek tanyanya sama kakaknya.” Peneliti : “Bagaimana dengan pergaulan Subjek?” “Apakah Subjek sering bermain?” Ibu Subjek : “Tidak. Kalau sudah pulang sekolah ya langsung pulang dan di rumah saja. Kalupun pergi paling sama anak-anak gereja. Subjek jarang bermain dengan teman-temannya dari sekolah. Selain di rumah sama di sekolah kegiatan Subjek ya di gereja.” Lampiran 8 TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SUBJEK Peneliti : “Apakah kamu mengalami kesulitan belajar matematika?” Subjek : “Ya lumayan mbak.” Peneliti : “Pada materi apa?” Subjek : “Saya dari dulu kurang mengerti di materi tentang aljabar. Susah mbak, tentang variabel-variabel. Ya memang gak semuanya sih gak bisa, tapi ya lumayan gak bisa” Peneliti : “Bagaimana dengan materi yang lain selain aljabar? Apakah kamu juga mengalami kesulitan?” Subjek : “Ya ada juga mbak. Tapi masih bisa diatasi lah.” Peneliti : “Apakah usaha kamu untuk mengatasi kesulitan pada materi aljabar itu?” Subjek : “Gak ada sih mbak. Mengalir aja, nanti kalau udah waktunya bisa pasti bisa. Berharap ada keajaiban aja mbak. Tiba- tiba bisa, hehe.” Peneliti : “Berarti kamu tidak berusaha untuk mempelajarinya sendiri atau bertanya kepada gur u atau les gitu?” Subjek : “Materi matematika kan gak cuma aljabar mbak, banyak yang lainnya. Masak ya aku harus belajar aljabar terus, nanti yang lain ya iri, hehe. Saya udah bilang ke guru saya tapi disuruh belajar sendiri yaudah deh. Kalo les enggak mbak, saya gak pernah ikut les, mama gak punya uang. Dan lagi nanti di ujian nasional juga paling materi aljabar Cuma keluar 2 atau 3 soal aja.” Peneliti : “Materi aljabar ini akan berlanjut sampai kamu SMA nanti, kalau kamu belum memahami dasarnya kamu akan mengalami kesulitan ketika SMA nanti. Gak masalah kah?” Subjek : “Ya nanti pas SMA kan diajarin sama gurunya lagi.” Peneliti : “Oh begitu. Lalu apakah kamu punya waktu khusus untuk belajar?” Subjek : “Sampai saat ini enggak. Saya pegang buku di rumah kalau ada PR sama kalau besoknya ada ulangan.” Lampiran 9 SOAL TES DIAGNOSTIK 1. Berapakah hasil dari 6xy + 3yz + 4z + 2xy + 4yz – 5z ? 2. Berapakah hasil pengurangan –3p 2 – 5p + 2 dari 52p 2 + p + 11 ? 3. Berapakah hasil dari –4a 2 b 2 + 2xy – 6a 2 b 2 + 9xy ? 4. Berapakah hasil dari 2z – 3 2 ? 5. Berapakah hasil dari ? 6. Berapakah hasil dari x + 3x – 3 ? 7. Bagaimanakah faktor dari x 2 – 11x + 30 ? 8. Bagaimanakah faktor dari 2p – 1 2 – p – 3 2 ? 9. Berapakah hasil dari 1 2 3 2 8 2     x x x ? 10. Berapakah hasil dari 1 2 1 3 3    x x ? 11. Berapakah hasil dari a a 5 3 5 2  ? 12. Bagaimanakah bentuk sederhana dari 3 5 2 3 2 2 2     x x x x ? 13. Bagaimanakah bentuk sederhana dari a a a 3 8 4 2     ? 14. Panjang dua sisi sebuah segitiga berturut-turut adalah x + a cm dan 3x – 2a cm. Keliling segitiga tersebut adalah 22x + a cm. Berapakah panjang sisi ketiga segitiga tersebut ? 15. Pak Yahya membeli jeruk, apel, dan salak sebanyak 12 kg. Jeruk yang dibeli Pak Yahya 2 kg lebih berat daripada apel dan 1 kg lebih berat daripada berat salak yang dibelinya. Berapakah berat jeruk, apel, dan salak yang dibeli Pak Yahya berturut-turut ? Lampiran 10 KUNCI JAWABAN SOAL TES DIAGNOSTIK 1. z z yz yz xy xy z yz xy z yz xy 5 4 4 3 2 6 5 4 2 4 3 6            z yz xy    7 8 2. 2 5 3 55 5 10 2 5 3 11 2 5 2 2 2 2             p p p p p p p p 6 15 3 55 5 10 2 2       p p p p 6 55 15 5 3 10 2 2       p p p p 61 10 13 2    p p 3. xy xy b a b a xy b a xy b a 9 2 6 4 9 6 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2          xy b a 11 10 2 2    4. 3 2 3 2 3 2 2     z z z 9 6 6 4 2     z z z 9 12 4 2    z z 5. 2 2 3 2 3 2 3 2 y xy xy x y x y x       2 2 3 2 y xy x    6. 9 3 3 3 3 2       x x x x x 9 2   x 7. 6 5 30 11 2      x x x x 8. 3 3 1 2 1 2 3 1 2 2 2          p p p p p p 9 3 3 1 2 2 2 2 2         p p p p p p 9 3 3 1 2 2 2 2 2         p p p p p p 8 2 2    p p 4 2    p p 9. 1 2 1 3 8 1 2 3 2 8 2          x x x x x x 1 3 3 2 8      x x x 1 3 6 2 8      x x x 1 3 2 2     x x x 3 2 1 3 1 2       x x x x 10. 1 2 2 3 1 1 2 3 1 2 1 3 3          x x x x x x 1 2 2 3 3 6       x x x x 1 2 2 6 5     x x x 11. 3 5 5 2 5 3 : 5 2 a a a a   3 2  12. 1 3 2 3 1 3 5 2 3 2 2 2          x x x x x x x x 3 2 3    x x 13. a a a a a a 12 4 8 3 8 4 2 2       3 4 8   a a a 3 2   a 14. Diketahui : cm a x s 1   , cm a x s 2 3 2   , cm a x K 2 2    Ditanya :  1 s . . .? Jawab : 3 2 1 s s s K     3 2 3 2 2 s a x a x a x       3 4 2 4 s a x a x     a a x x s     2 4 4 3 a s 3 3  Jadi, panjang sisi ketiga segitiga tersebut adalah 3a cm 15. Misal : berat jeruk = j berat apel = a berat salak = s 2 2      j a a j 1 1      j s s j 12    s a j 12 1 2      j j j 12 3 3   j 15 3  j 5  j 3 2 5    a 4 1 5    s Jadi, berat jeruk adalah 5 kg, berat apel adalah 3 kg, dan berat salak adalah 4 kg Lampiran 11 JAWABAN TES DIAGNOSTIK SUBJEK Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL 1 Mata Pelajaran : Matematika Materi Remediasi : Faktorisasi Suku Aljabar Kelas VIII Kelas Subyek : IX Tahun Ajaran : 2014 2015 Pertemuan Ke – : 1 satu – Sabtu, 4 April 2015 Alokasi Waktu : 90 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

Dokumen yang terkait

Diagnosis kesulitan belajar metematika siswa dan solusinya dengan pembelajaran remedial: penelitian deskriptif analisis di MAN 7 Jakarta

5 33 133

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMP PADA MATERI BIOTEKNOLOGI.

3 15 28

PEMBELAJARAN REMEDIAL BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEMBELAJARAN REMEDIAL BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 201

0 0 15

Penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A di SMP Pantekosta Magelang mengenai materi matematika tentang faktorisasi bentuk aljabar.

0 4 192

Upaya untuk mengatasi kesulitan belajar matematika dengan diagnosis dan pengajaran remedial : studi kasus siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

0 0 247

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul.

0 4 144

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POCKET BOOK REALISTIK DENGAN MATERI OPERASI DAN FAKTORISASI BENTUK ALJABAR.

2 7 89

Pengaruh pengajaran remedial dalam membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar di kalangan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Depok tahun akademik 2008/2009 - USD Repository

0 0 121

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul - USD Repository

0 0 142

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA MENYELESAIKAN SOAL PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20102011

0 2 179