sekolah menengah pertama yang mengalami kesulitan belajar matematika khususnya pada materi faktorisasi bentuk aljabar karena subjek penelitian
mengalami kesulitan pada materi tersebut. Subjek adalah seorang siswa di salah satu SMP swasta di Kota Magelang yaitu SMP Pantekosta. SMP
Pantekosta dipilih berdasarkan lokasi sekolah dengan tempat kediaman peneliti yang berdekatan. Selain itu SMP Pantekosta juga memiliki mutu yang
baik dan telah terakreditasi A. Subjek mengalami kesulitan pada salah satu materi pelajaran matematika yaitu materi faktorisasi bentuk aljabar. Pada
dasarnya subjek merupakan seorang siswa yang memiliki nilai rata-rata yang baik pada hampir semua mata pelajaran. Namun, berdasarkan informasi yang
peneliti peroleh dari guru mata pelajaran mapel matematika subjek dan subjek sendiri bahwa subjek mengalami kesulitan pada materi faktorisasi
bentuk aljabar ini. Oleh karena itu penulis mengangkat judul, “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa dan Solusinya dengan Pembelajaran
Remedial Pada Materi Fakto risasi Bentuk Aljabar”.
B. Rumusan Masalah
1. Dimanakah letak kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi
bentuk aljabar yang dialami subjek? 2.
Apa sajakah faktor-faktor yang menjadi penyebab subjek mengalami kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar?
3. Apakah pembelajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar yang dialami subjek?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui letak kesulitan belajar matematika pada materi
faktorisasi bentuk aljabar yang dialami subjek. 2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab subjek kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar.
3. Untuk mengetahui apakah pembelajaran remedial dapat membantu
mengatasi kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk
aljabar yang dialami subjek.
D. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada upaya mendiagnosis kesulitan belajar matematika seorang siswa kelas IX SMP
Pantekosta Magelang pada pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar. Setelah kesulitan belajar diidentifikasi, peneliti menyusun upaya mengatasi kesulitan
tersebut dengan melaksanakan pembelajaran remedial.
E. Penjelasan Istilah
1. Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar matematika adalah hambatan atau gangguan yang
dialami oleh siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika. 2.
Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis kesulitan belajar merupakan segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar.
3. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial adalah upaya yang dilakukan untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dengan
cara mengulang kembali materi pembelajaran yang menjadi letak kesulitan siswa.
4. Faktor Penyebab Langsung dan Faktor Penyebab Tidak Langsung
Faktor penyebab langsung adalah faktor penyebab siswa mengalami kesulitan belajar yang terkait dengan materi pelajaran yang
menjadi letak kesulitan siswa, sedangkan faktor penyebab tidak langsung adalah faktor penyebab di luar materi pelajaran yang kemungkinan juga
menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan belajar.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi subjek : membantu subjek mengatasi kesulitan belajar matematika
yang dialaminya.
2. Bagi sekolah guru : dapat digunakan sebagai informasi dan masukan
untuk mengatasi masalah kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti : menambah wawasan dan keterampilan dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar matematika yang dialami siswa sebagai bekal menjadi guru kelak.
4. Bagi bidang ilmu Pendidikan Matematika : menambah khazanah
kekayaan penelitian.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika
Hakekat matematika adalah pemahaman terhadap pola perubahan yang terjadi di dalam dunia nyata dan di dalam pikiran manusia serta keterkaitan
diantara pola-pola tersebut secara holistik. Matematika sekolah merupakan bagian dari matematika sebagai ilmu
yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah formal. Matematika sekolah dipilih berdasarkan kepentingan kependidikan. Peranan matematika di
sekolah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupannya dengan menggunakan pola pikir
matematika. Jadi, matematika adalah suatu ilmu yang memiliki objek dasar abstrak
yang berupa fakta, konsep, operasi, prinsip, dan menggunakan simbol-simbol yang dimaksudkan agar objek matematika dapat ditulis dengan singkat, tepat,
dan mudah dimengerti. Sedangkan matematika sekolah adalah bagian dari matematika yang dipilih, ditujukan untuk menumbuhkembangkan kepribadian
dan penalaran siswa dalam kehidupan sehari-hari.
B. Belajar dan Pembelajaran Matematika
Kegiatan belajar matematika ditujukan lebih dari hanya dapat melakukan operasi matematika sesuai dengan aturan-aturan matematika yang