E. Hasil Ujicoba Instrumen Berupa Uji Coba Tes Diagnostik
Ujicoba instrumen dilakukan yaitu dengan membuat soal tes diagnostik berupa 20 soal pilihan ganda mengenai faktorisasi bentuk aljabar yang
diujicobakan terlebih dahulu kepada 20 siswa untuk diuji validitas dan reliabilitas dari soal-soal tersebut sebelum diberikan kepada subjek sebagai tes
diagnostik untuk mendiagnosis letak kesulitan belajar matematika subjek pada materi faktorisasi bentuk aljabar. Tes ujicoba diberikan kepada 20 siswa yang
dipilih berdasarkan kesepakatan dengan pihak tempat sekolah subjek. Karena subjek yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu orang, maka untuk
menguji validitas soal-soal tes diagnostik tersebut peneliti mengambil sebuah kelas di sekolah tempat subjek bersekolah. Kelas yang peneliti jadikan tempat
pengujian validitas soal-soal tes diagnostik adalah kelas IX B sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah. Kelas ini bukan merupakan kelas dari
subjek kelas subjek adalah kelas IX C. Di kelas IX B terdapat 22 siswa, namun peneliti hanya menggunakan 20 siswa saja untuk melakukan uji coba
tes diagnostik. Uji coba tes diagnostik ini dilakukan pada hari Jumat, 27 Maret 2015.
Hari dan tanggal uji coba tes diagnostik dipilih berdasarkan kesepakatan dengan pihak sekolah dan dengan pertimbangan yaitu siswa pulang lebih awal
pada hari Jumat. Uji coba ini dilakukan setelah siswa pulang sekolah selama 90 menit 11.30
– 13.00. Uji coba tes diagnostik ini bersifat tertutup dan dikerjakan secara individu di lembar jawaban yang telah disediakan oleh
peneliti.
Setelah dikoreksi, hasil dari ujicoba tes diagnostik tersebut yaitu dari 20 soal terdapat 4 soal yang dinyatakan tidak valid. Perhitungan validitas
menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kemudian dari 16 soal yang valid Peneliti mengambil
15 soal untuk diberikan kepada subjek sebagai soal tes diagnostik dan dari 15 soal yang telah dipilih kemudian diuji reliabilitasnya yang menghasilkan nilai
reliabilitas sedang yaitu 0,427. Soal-soal tes diagnostik yang akan diberikan
kepada subjek tidak lagi berupa pilihan ganda melainkan berupa soal essai. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa soal pilihan ganda kurang
efektif untuk mendiagnosis letak kesulitan belajar siswa.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data atau Kegiatan di Lapangan