3. Konsep Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, syajara berarti terjadi, syajarah berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah, dalam bahasa Inggris
history dan dalam bahasa Latin dan Yunani historia. Dari asal kata tersebut diartikan sebagai suatu kelompok keluarga yang digambarkan sebagai pohon
silsilah.
13
Dalam hal ini, pohon dikaitkan dengan keturunan raja atau asal usul keluarga raja dari raja pertama sampai raja berikutnya turun-temurun. Jadi kata
pohon di sini mengandung pengertian suatu percabangan genealogis dari suatu kelompok keluarga tertentu, jika dibuat bagannya menyerupai profil pohon yang
atasnya penuh dengan cabang-cabang dan ranting-rantingnya serta bawahnya menggambarkan percabangan dari akar-akar, dari akar yang lebih besar sampai
akar rambutnya. Kata syajarah ini mula-mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah sesuai dengan situasi masyarakat waktu itu yang terutama berorientasi
pada penonjolan peranan para penguasa raja, maka kebanyakan asal usul yang ditulis waktu itu adalah dari kelompok orang-orang besar, sehingga kelihatan
sekali sifat istanasentrisnya. Ini bisa dibandingkan dengan pengertian kesejarahan yang tumbuh di Eropa Barat, seperti kata history dalam bahasa Inggris yang
sebenarnya berasal dari bahasa Yunani historia yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya.
14
Kalau pengertian ini dipandang secara luas maka sudah
mengacu pada pengertian ilmu.
I G Widja menyatakan bahwa sejarah sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh
13
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 1995, hlm. 1.
14
I.G Widja, Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan, Satya Wacana, Semarang, 1988, hlm. 7.
manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri atau ditemukan pada masa sekarang.
15
Pendapat ini memberi suatu pengertian bahwa sejarah itu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu lain.
Dengan kata lain, sejarah itu harus disertai dengan bukti-bukti yang kuat dan memiliki relevansi terhadap kehidupan manusia pada zaman sekarang.
4. Pembelajaran Sejarah