dan teknik analisis komparatif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk data kualitatif yaitu dengan mengungkapkan kelemahan dan kelebihan proses
pembelajaran dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Teknik komparatif digunakan untuk data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus I,
dan siklus II. Pada saat pengambilan data di lapangan melalui observasi tentang proses pembelajaran di kelas, peneliti dapat langsung menganalisis mengenai hal
yang diamati seperti situasi dan kondisi di kelas, cara guru mengajar, interaksi antara siswa, interaksi guru dengan siswa dan sebagainya.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar, minat dan prestasi belajar siswa. Data observasi kegiatan belajar, minat dan prestasi
belajar siswa dianalisis menggunakan PAP I Penilaian Acuan Patakan I.
53
a. Data observasi kegiatan siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2
Depok Sleman Yogyakarta Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa kelas X SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta, maka data kegiatan belajar siswa dianalisis dengan menggunakan PAP I. Kegiatan belajar siswa merupakan salah satu bagian dalam
penilaian, karena melalui kegiatan belajar siswa dapat menunjang peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa. Hal yang diamati berupa on task dan off
task. On task meliputi memperhatikan guru, mencatat hal-hal penting, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, kerja sama dalam kelompok, aktif
53
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm. 67.
mengikuti diskusi, mengambil giliran, mengemukakan pendapat, memperhatikan teman yang presentasi, dan menyelesaikan tugas. Sementara off task meliputi
tidak memperhatikan pembelajaran, main handphone, ribut di dalam kelas, keluar masuk kelas, dan tidur di dalam kelas.
1 Menghitung nilai kegiatan belajar siswa
Tabel 1: Penilaian Kegiatan Belajar Siswa On task
No Aspek yang diamati
Jumlah Persentase
1 Memperhatikan guru
2 Siswa mencatat hal-hal penting pada saat
pembelajaran sejarah berlangsung 3
Siswa mengajukan pertanyaan 4
Siswa menjawab pertanyaan 5
Siswa bekerja sama dalam kelompok 6
Siswa aktif mengikuti diskusi 7
Mengambil giliran 8
Siswa mengemukakan pendapat 9
Siswa memperhatikan teman yang presentasi
10 Siswa menyelesaikan tugas
Off task No
Aspek yang diamati Jumlah
Persentase
1 Siswa tidak memperhatikan pembelajaran
2 Siswa main handphone
3 Siswa ribut di dalam kelas
4 Siswa keluar masuk kelas
5 Siswa tidur di dalam kelas
N = Nilai hasil pengamatan
Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang diamati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Tabel analisis tingkat kegiatan belajar siswa
Tabel 2: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90 - 100 Sangat Tinggi
80 - 89 Tinggi
70 - 79 Cukup
60 - 69 Kurang
0 - 59 Sangat Kurang
Tabel 3: Analisis Tingkat Kegiatan Belajar Siswa
No Skala Kegiatan Belajar
Siswa Kriteria
Frekuensi Persentase
1 90-100
Sangat Tinggi 2
80-89 Tinggi
3 70-79
Cukup 4
55-64 Kurang
5 0-59
Sangat Kurang
b. Data minat belajar siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta Dalam penelitian ini, data minat belajar siswa baik keadaan awal sebelum
tindakan, maupun data siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I PAP I sebagaimana yang digunakan dalam
pengukuran prestasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data minat belajar siswa adalah sebagai berikut:
N = Nilai hasil pengamatan
Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang dinilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Tabel minat belajar siswa
Untuk mengetahui minat belajar sejarah siswa, peneliti membuat skala sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap
sebagai berikut:
Tabel 4: Contoh Tabel Angket Minat Belajar Siswa No
Pernyataan Pilihan
STS TS
RR S
SS
Keterangan: STS
: Sangat Tidak Setuju TS
: Tidak Setuju RR
: Ragu-ragu S
: Setuju S
: Sangat Setuju Untuk lebih jelasnya lihat halaman 138 sampai 141.
2 Menghitung tingkat minat belajar siswa
Adapun cara untuk menentukan tingkat minat belajar siswa yaitu dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I PAP I sebagai berikut:
54
a Menentukan skala minat belajar siswa
Tabel 5: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I
Tingkat Minat Kriteria
90 - 100 Sangat Tinggi
80 - 89 Tinggi
70 - 79 Cukup
60 - 69 Kurang
0 - 59 Sangat Kurang
54
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, hlm. 236.
b Tabel tingkat minat belajar siswa
Tabel 6: Analisis Minat Belajar Sejarah Siswa
No Skala Minat Siswa
F Frek. Relatif Kriteria
Rata-rata 1
90-100 Sangat Tinggi
2 80-89
Tinggi 3
70-79 Cukup
4 55-64
Kurang 5
0-59 Sangat Kurang
c. Data prestasi belajar siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan
maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I PAP I. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data
prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
N = Nilai hasil penilaian
Σ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
Σ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang dinilai
1 Menghitung tingkat prestasi belajar siswa
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan Penilaian Acuan
Patokan I PAP I dengan KKM 76. Berikut cara untuk menentukan tingkat prestasi belajar siswa:
a Menentukan skala prestasi belajar siswa
Tabel 7: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I
Tingkat Penguasaan Kriteria
90 - 100 Sangat Tinggi
80 - 89 Tinggi
70 - 79 Cukup
60 - 69 Kurang
0 - 59 Sangat Kurang
b Tabel tingkat prestasi belajar siswa
Tabel 8: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa
No Skala Prestasi Siswa
F Frek. Relatif Kriteria
Rata-rata 1
90-100 Sangat Tinggi
2 80-89
Tinggi 3
70-79 Cukup
4 55-64
Kurang 5
0-59 Sangat Kurang
2 Menghitung persentase
Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui persentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai
KKM. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: a
Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM
b Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM
2. Analisis Kualitatif