Pembelajaran Sejarah Kajian Teori

manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri atau ditemukan pada masa sekarang. 15 Pendapat ini memberi suatu pengertian bahwa sejarah itu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu lain. Dengan kata lain, sejarah itu harus disertai dengan bukti-bukti yang kuat dan memiliki relevansi terhadap kehidupan manusia pada zaman sekarang.

4. Pembelajaran Sejarah

Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas. Sampai saat ini, masih terdapat guru sejarah yang menggunakan paradigma konvensional. Paradigma konvensional yang dimaksud adalah guru menggunakan metode ceramah, siswa tidak dituntun untuk aktif dalam pembelajaran, dan istilah yang mengatakan bahwa “masuk di kuping kanan keluar di kuping kiri”. Maksudnya, guru ceramah selama proses pembelajaran, sementara siswa aktif sebagai pendengar setia. Hal ini dapat membuat siswa bosan terhadap mata pelajaran sejarah. Sehingga menimbulkan ketidaktertarikan siswa terhadap mata pelajaran sejarah. Banyak orang yang mengatakan bahwa sejarah itu sangat membosankan karena hanya menghafalkan nama tokoh, tempat, waktu. Namun, pada kenyataannya sejarah itu sangat menarik untuk dipelajari oleh setiap orang. Berdasarkan pengalaman, ketika mempelajari sejarah sangat banyak nilai-nilai hidup yang perlu diterapkan dalam kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang. Bagaimana tidak, sejarah selalu memiliki relevansi terhadap kehidupan 15 Ibid, hlm. 8. sekarang dan di masa yang akan datang, atau dengan kata lain sejarah itu selalu kontekstual. Masa lalu selalu berkaitan dengan masa sekarang dan masa yang akan datang. Pembelajaran sejarah sebagai sarana pendidikan bangsa, terutama dalam aplikasi sejarah normatif. Djoko Suryo, merumuskan beberapa indikator terkait dengan pembelajaran sejarah tersebut yaitu: 1 pembelajaran sejarah memiliki tujuan, substansi, dan sasaran pada segi-segi yang bersifat normatif; 2 nilai dan makna sejarah diarahkan pada kepentingan tujuan pendidikan daripada akademik atau ilmiah murni; 3 aplikasi pembelajaran sejarah bersifat pragmatik, sehingga dimensi dan substansi dipilih dan disesuaikan dengan tujuan, makna, dan nilai pendidikan yang hendak dicapai yakni sesuai dengan tujuan pendidikan; 4 pembelajaran sejarah secara normatif harus relevan dengan rumusan tujuan pendidikan nasional; 5 pembelajaran sejarah harus memuat unsur pokok: instruction, intellectual training, dan pembelajaran moral bangsa dan civil society yang demokratis dan bertanggung jawab pada masa depan bangsa; 6 pembelajaran sejarah tidak hanya menyajikan pengetahuan fakta pengalaman kolektif dari masa lampau, tetapi harus memberikan latihan berpikir kritis dalam memetik makna dan nilai dari peristiwa sejarah yang dipelajarinya; 7 interpretasi sejarah merupakan latihan berpikir secara intelektual kepada para peserta didik learning process dan reasoning dalam pembelajaran sejarah; 8 pembelajaran sejarah berorientasi pada humanistic dan verstehn understanding, meaning, historical consciousness bukan sekedar pengetahuan kognitif dari pengetahuan knowledge dari bahan sejarah; 9 nilai dan makna peristiwa kemanusiaan sebagai nilai-nilai universal di samping nilai particular; 10 virtue, religiusitas, dan keluhuran kemanusiaan universal, dan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan kewarganegaraan, serta nilai-nilai demokratis yang berwawasan nasional, penting dalam penyajian pembelajaran sejarah; 11 pembelajaran sejarah tidak saja mendasari pembentukan kecerdasan atau intelektuilitas, tetapi pembentukan martabat manusia yang tinggi; dan 12 relevansi pembelajaran sejarah dengan orientasi pembangunan nasional berwawasan kemanusiaan dan kebudayaan. 16 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah memiliki peran penting terutama dalam menumbuhkan serta membentuk nilai-nilai jiwa nasionalisme siswa. Selain itu, melalui pembelajaran sejarah, siswa diikutsertakan untuk berpikir kritis terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada 16 Aman, http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespenelitianDr.20Aman,20M.Pd.B-2- 520DIMENSI-DIMENSI20KUALITAS20PEMBELAJARAN20SEJARAH.pdf. diunduh, pada hari Senin, 14 Desember 2015, pukul 15.54 masa lampau, sehingga pembelajaran sejarah dapat hidup. Dalam mengajarkan sejarah, guru harus dapat menghidupkan peristiwa-peristiwa masa lampau karena sejarah yang baik adalah sejarah yang seperti hidup kembali. Dalam materi penelitian ini membahas tentang Proses Islamisasi di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Dari materi tersebut, guru menghidupkan kembali proses Islamisasi di Indonesia yang terjadi pada masa lampau dengan mengaitkannya pada masa sekarang. Misalnya, dampak positif dari proses Islamisai pada masa lampau yang masih dirasakan hingga saat ini. Untuk memperbaiki masalah yang terdapat dalam pembelajaran sejarah, serta membuktikan bahwa sejarah tersebut sangat menarik bahkan selalu kontekstual, maka perlu menggunakan model-model pembelajaran yang tepat. Melalui model yang diterapkan, diharapkan dapat merangsang ketertarikan siswa dalam pembelajaran sejarah. Selanjutnya, siswa diharapkan untuk menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam pembelajaran sejarah.

5. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan minat dan prestasi belajar Sejarah dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 169