Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa

pertanyaan, 23 orang atau 71,87 bekerja sama dalam kelompok, 19 orang atau 59,37 aktif mengikuti diskusi, 12 orang atau 37,5 mengambil giliran, 8 orang atau 25 mengemukakan pendapat, 26 orang atau 81,25 memperhatikan teman yang presentasi, dan 29 orang atau 90,62 menyelesaikan tugas. Dari hasil observasi tersebut, kegiatan belajar siswa yang paling menonjol adalah siswa menyelesaikan tugas, memperhatikan guru, memperhatikan teman yang presentasi, dan bekerja sama dalam kelompok. Di sisi lain, 5 siswa atau 15,62 tidak memperhatikan pembelajaran, 3 orang atau 9,37 main handphone, 7 orang atau 21,87 ribut di dalam kelas, 4 orang atau 12,5 keluar masuk kelas, dan 2 orang atau 6,25 tidur di dalam kelas. Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh jam pembelajaran sejarah yang dijadwalkan sore hari. Perlu diketahui bahwa di semester genap tahun ajaran 2015-2016 setiap hari Selasa sebelum jam pelajaran sejarah, siswa kelas X Teknik Pemesinan A praktek di ruang khusus jurusan teknik pemesinan. Dari kegiatan belajar siswa kelas X Teknik Pemesinan A sebelum pembelajaran sejarah pada sore hari, sudah barang tentu dapat menguras tenaga dan pikiran sehingga keinginan untuk belajar pada saat jam pelajaran sejarah pun di sore hari sangat kurang. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kegiatan belajar siswa kelas X Teknik Pemesinan A sebelum penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD masih tergolong rendah.

b. Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa

Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba angket minat untuk mengetahui keadaan awal minat belajar sejarah siswa. Hasil angket minat belajar sejarah siswa dapat dilihat pada tabel terlampir. Untuk mengetahui keadaan awal minat belajar sejarah siswa, peneliti menggunakan angket minat belajar sejarah siswa hasil uji coba kuesioner terlampir. Angket minat belajar siswa sebagai berikut: Tabel 17: Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa No Nama Siswa Skor ST T C K SK 1 ABW 62,5 √ 2 ASPP 62,5 √ 3 AIZ 68 √ 4 AAP 56 √ 5 AM 63 √ 6 APS 64 √ 7 AP 65,5 √ 8 AR 61 √ 9 AADS 64 √ 10 AW 66 √ 11 AA 65,5 √ 12 BAA 63,5 √ 13 DP 72,5 √ 14 DZ 71,5 √ 15 DIH 70 √ 16 DK 55 √ 17 DR 66,5 √ 18 DHCN 63 √ 19 DAA 80,5 √ 20 DK 53,5 √ 21 DJNA 56,5 √ 22 ENA 65,5 √ 23 ES 69,5 √ 24 FM 58,5 √ 25 FYKK 60 √ 26 FF 66 √ 27 FS 60 √ 28 GSP 63 √ 29 HRD 66 √ Jumlah 1859 1 3 20 5 Persentase 3,44 10,34 68,96 17,24 Tertinggi 80,5 Terendah 53,5 Rata-rata 64,10 Berdasarkan tabel 17 di atas, menunjukkan bahwa minat awal belajar sejarah peserta didik berada pada kategori sangat tinggi adalah 0 atau 0, kategori tinggi 1 orang atau 3,44, kategori cukup 3 orang atau 10,34, kategori kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 orang atau 68,96, dan kategori sangat kurang 5 orang atau 17,24, dengan nilai rata-rata 64,10. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa minat belajar sejarah peserta didik masih tergolong rendah. Dari keadaan tersebut, sangat perlu adanya perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar sejarah sehingga dapat berpengaruh bagi prestasi belajar sejarah siswa. Untuk lebih jelas, akan diuraikan pada tabel berikut: Tabel 18: Skala Minat Tingkat Minat Kriteria 90 - 100 Sangat Tinggi 80 - 89 Tinggi 70 - 79 Cukup 60 - 69 Kurang 0 - 59 Sangat Kurang Tabel 19: Persentase Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa No Minat Belajar F Frek. Relatif Kriteria Rata-rata 1 90-100 Sangat Tinggi 64,10 2 80-89 1 4 Tinggi 3 70-79 3 10 Cukup 4 55-64 20 69 Kurang 5 0-59 5 17 Sangat Kurang Diagram I: Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa 0 4 10 69 17 Diagram Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang

c. Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan minat dan prestasi belajar Sejarah dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 169