E. Hipotesis Tindakan
1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan minat belajar sejarah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok Sleman
Yogyakarta. 2.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan prestasi belajar
sejarah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang
diaplikasikan dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan memperbaiki praktik pembelajaran di kelas.
38
Penelitian tindakan kelas ini pertama kali dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yaitu prosedur penelitian
tindakan kelas dengan empat langkah berikut: 1 perencanaan tindakan planing, pelaksanaan tindakan acting observasi observing, dan refleksi reflecting
dalam bentuk siklus.
39
Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu
situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: a praktik-praktik kependidikan mereka, b pemahaman mereka tentang praktik-
praktik tersebut, dan c situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
40
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara
guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru; peningkatan kualitas
praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat
38
Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuwan, Erlangga, Jakarta, 2014, hlm. 20
39
Idem, hlm. 20
40
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hlm. 46
berkembang secara cepat; peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran; sebagai alat traning in-service, yang
memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya; peningkatan mutu hasil
pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar
siswa.
41
Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat untuk membantu guru memperbaiki mutu pelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, meningkatkan
rasa percaya diri guru, dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
42
McNiif 1992 menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah perbaikan dan peningkatan. Jika tujuan utama PTK adalah perbaikan dan
peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar maka dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif
dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus PTK terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik,
kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi apakah tindakan-tindakan evalusi itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang
dihadapi oleh pendidik atau tidak.
43
Penelitian tindakan kelas ini sangat bermanfaat bagi peneliti terutama untuk mengembangkan keprofesionalisme peneliti sebagai calon guru di masa
41
Ibid, hlm. 64
42
Wijaya Kusumah, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Indeks, Jakarta, 2010, hlm. 14
43
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta, 2015, hlm. 197
yang akan datang. Melalui penelitian tindakan kelas ini, membekali peneliti sebagai calon guru serta dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu
pendidikan di masa yang akan datang.
B. Setting Penelitian