Student Teams-Achievement Divisions STAD

4. Evaluasi : Sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu.

2.1.5.4 Student Teams-Achievement Divisions STAD

STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif Slavin, 2005:143. Inti dari STAD adalah penyajian materi, kemudian siswa bergabung dalam kelompoknya yang terdiri atas empat sampai lima orang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan menyerahkan pekerjaannya secara bersama untuk setiap kelompok. Siswa kemudian diberi kuis atau tes secara individual. Skor hasil kuis atau tes, di samping untuk menentukan skor individu juga digunakan untuk menentukan skor kelompoknya. STAD terdiri dari lima komponen utama sebagaimana dikemukakan oleh Slavin 2005:143-145. 1. Presentasi kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, namun dapat pula menggunakan audiovisual. Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena demikian akan sangat membantu mengerjakan kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim. 2. Tim Tim terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah menerima materi, siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing untuk mempelajari lembar-kegiatan atau materi. Dalam pembelajaran biasanya melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran,diantaranya untuk memberikan perhatian dan aspek yang mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri ata rasa dihargai, penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream. 3. Kuis Kuis diberikan oleh guru setelah melakukan presentasi sekitar satu atau dua periode presentasi, dan satu atau dua periode praktik tim. Kuis akan diberikan secara individual, siswa akan mngerjakan secara individual pula. Siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis, sehingga setiap siswa bertanggungjawab secara individual untuk memahami materinya. 4. Skor kemajuan individual Hal ini bertujuan untuk memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Setiap siswa bisa memberikan point, apabila benar-benar berusaha untuk yang terbaik. Siswa diberikan skor awal yang diperoleh dari hasil sebelumnya, kemudian siswa akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. 5. Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Dari penjelasan di atas, dapat disumpulkan bahwa pembelajaran STAD terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim.

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian Tentang Pembelajaran Menggunakan STAD

Pangando 2011 meneliti tentang “Pembelajaran menggunakan tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa. ”Tujuan dari penelitin ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievements Divisions. Hasil dari penelitian ini adalah, adanya peningkatan aktivitas siswa. Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan dapat dilihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Tumora. Sumarni 2010 meneliti tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Minat

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016/2017.

0 0 232

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

2 14 384

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016 2017

0 0 230