c. Skoliosis, yaitu tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan. Biasanya
disebabkan kebiasaan duduk dengan posisi miring. Atau mengangkat beban berat yang tidak seimbang antara bahu kanan dan bahu kiri.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menurut Arends dalam Suprijono, 2009: 46 model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-
tujuan pembelajaran, tahap-tahap, dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut
Panitz dalam Suprijono, 2009: 54 Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa bekerjasama dalam kelompok
kecil dan saling membantu dalam belajar. Di dalam satu kelompok biasanya terdiri dari empat sampai lima siswa dengan kemampuan berbeda-beda Slavin,
1994.
2.1.5.1 Jenis-jenis pembelajaran kooperatif
Ada beberapa jenis pembelajaran kooperatif Johnson, Johnson, Smith, 1998, empat diantaranya;
1. Kelompok pembelajaran kooperatif formal formal cooperative learning
group. 2.
Kelompok pembelajaran kooperatif informal informal cooperative learning group.
3. Kelompok besar kooperatif cooperative base group.
4. Gabungan tiga kelompok kooperatif integrated use of cooperative learning
groups. Slavin 2008: 11 menerangkan lima metode pembelajaran kooperatif yang
dapat diadaptasikan pada sebagian mata pelajaran dan tingkat kelas, yaitu: 1
Student Team-Achievement Division STAD atau Pembagian Pencapaian Tim Siswa.
2 Team-Games-Tournament TGT atau Turnamen Game Tim.
3 Jigsaw II Teka-teki II
4 Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC atau Mengarang dan
Membaca Terintegrasi yang Kooperatif. 5
Team Accelerated Instruction TAI atau Percepatan Pengajaran Tim. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2.1.5.2 Ciri khas pembelajaran kooperatif
Berikut ini adalah ikhtisar konseptual tentang model pembelajaran kooperatif diadaptasi dari Johnson, Johnson, Smith, 1998 dalam Miftahul
Huda, 2011: 75 ; 1.
Bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen
2. Mengupayakan keberhasilan kerja teman-teman satu kelompok
3. Apa yang bermanfaat bagi diri sendiri harus bermanfaat bagi yang lain
4. Keberhasilan bersama dirayakan bersama
5. Penghargaan dipandang sebagai sesuatu yang tak terbatas
6. Dievaluasi dengan membandingkan performa satu sama lain.
2.1.5.3 Aspek-aspek Pembelajaran Kooperatif
Berikut aspek-aspek pembelajaran kooperatif diadaptasi dari Johnson, Johnson, Smith, 1998 dalam Miftahul Huda, 2011:78 ;
1. Tujuan : Semua siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil
beragam atau kelompok heterogen dan diminta untuk a mempelajari materi tersebut dan b saling memastikan semua anggota kelompok juga
mempelajari materi tersebut. 2.
Level kooperasi : Kerjasama dapat diterapkan dalam level kelas dengan catatan bahwa semua siswa mempelajari materi yang ditugaskan dan level
sekolah dengan catatan semua siswa di sekolah benar-benar mengalami kemajuan secara akademik.
3. Pola interaksi : Setiap siswa saling mendorong kesuksesan antar satu sama
lain. Siswa mempelajari materi pembelajaran bersama siswa lain, saling menjelaskan cara menyelesaikan tugas pembelajaran, saling menyimak
penjelasan masing-masing, saling mendorong untuk bekerja keras, dan saling memberikan bantuan akademik jika ada yang membutuhkan. Pola interaksi
ini muncul di dalam dan di antara kelompok-kelompok kooperatif.
4. Evaluasi : Sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu.
2.1.5.4 Student Teams-Achievement Divisions STAD