yang diperoleh dari hasil sebelumnya, kemudian siswa akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka
dibandingkan dengan skor awal mereka. 5.
Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila
skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Dari penjelasan di atas, dapat disumpulkan bahwa pembelajaran STAD terdiri
dari lima komponen yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim.
2.2 Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian Tentang Pembelajaran Menggunakan STAD
Pangando 2011 meneliti tentang “Pembelajaran menggunakan tipe
STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa. ”Tujuan dari penelitin ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievements Divisions. Hasil
dari penelitian ini adalah, adanya peningkatan aktivitas siswa. Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan dapat dilihat bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1
Tumora. Sumarni 2010 meneliti
tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Minat
Terhadap Lingkungan Pada Siswa Kelas V SD Se-Desa Sibangkaja Tahun Pelajaran 20102011.
”Peneliti mengambil judul tersebut berdasarkan latar belakang beberapa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di SDN
Sibangkaja antara lain:pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA rendah, dalam proses pembelajaran guru jarang menghubungkan konsep-konsep atau
materi yang diajarkan dengan kehidupan yang dialami di dunia nyata, pembelajaran di kelas hanya berorientasi pada target menuntaskan materi dalam
kurikulum. Dalam proses pembelajaran, perbedaan individu kurang mendapat perhatian yang serius, guru cenderung menggunakan seting kelas konvensional.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menguji ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti
modelpembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa yang mengikuti modelpembelajaran konvensional. Kedua, menguji ada tidaknya perbedaan
hasilbelajar IPA antara siswa yang mengikutimodel pembelajaran kooperatif tipeSTAD dan siswa yang mengikuti modelpembelajaran konvensional,
setelahkovariabel minat terhadap lingkungandikendalikan. Ketiga, menentukan besarkontribusi minat terhadap lingkunganpada hasil belajar IPA pada siswa
SDkelas V se-Desa Sibangkaja. Berdasarkan hasil analisis data, terbukti bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran koperatif tipe STAD dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien F sebesar 9,702 yang ternyata signifikan. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan statistik, didapat bahwa hasil belajar IPA
siswa yang mengikuti model pembelajaran koperatif tipe STAD memiliki skor rata-rata sebesar 28,23 lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa yang
mengikuti model pembelajaran konvensional yang memiliki skor rata-rata sebesar 23,67.
2.2.2 Penelitian Tentang Keaktifan dan Prestasi Belajar