siswa mulai terbiasa dengan kelompok masing-masing dan saling menerima satu sama lain.
4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Proses pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 5 Oktober 2015 pukul 08.10-09.35 WIB dan Senin, 10 Oktober
2015 pukul 09.40-10.50 WIB. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Oktober 2015 pukul 09.05-10.15 WIB dan Sabtu, 24 Oktober 2015 pukul
10.15-11.30 WIB. Rata-rata hasil ulangan kondisi awal siswa sebesar 68,94 Tabel 4.15.
Jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 46,42, sedangkan 53,57 siswa belum mencapai KKM.
Berdasarkan data tersebut, peneliti dapat menggambarkan persentase capaian prestasi belajar siswa kondisi awal dalam persentase sebagai berikut:
Gambar 4.2 Persentase KKM Prestasi Belajar Kondisi Awal
46,42 53,57
Persentase KKM Prestasi Belajar Kondisi Awal
Siswa yang Mencapai
KKM
Siswa yang Belum
Mencapai KKM
Rata-rata prestasi belajar IPA dari 56 jumlah siswa pada kondisi awal adalah 68,94. Namun, rata-rata tersebut belum sebanding dengan banyaknya siswa
yang telah mencapai KKM. Melalui diagram di atas dan perolehan perhitungan, peneliti menyimpulkan bahwa siswa yang mencapai KKM ada 26 siswa atau
46,42, sedangkan yang belum mencapai KKM ada 30 siswa atau 53,57. Persentase jumlah siswa yang belum mencapai KKM masih cukup tinggi
meskipun rata-rata kelas sebesar 68,94. Sehingga peneliti melakukan tindakan penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar IPA melalui penerapanmodel
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peneliti melakukan tindakan siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada hari Senin, 5 Oktober 2015 pukul 08.10- 09.35 WIB dan Senin, 10 Oktober 2015 pukul 09.40-10.50 WIB. Setelah
melakukan tindakan penelitian siklus I, maka diperoleh rata-rata ulangan siswa sebesar 75,32 Tabel 4.16. Jumlah siswa yang mencapai KKM dari 31 siswa dan
satu siswa tidak masuk karena sakit sebanyak 19 atau 63,33 dengan nilai tertinggi adalah 95. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM
sebanyak 11 siswa atau 36,67 dengan nilai terendah adalah 55. Berikut tabel capaian prestasi belajar siswa siklus I.
Tabel. 4.23 Capaian Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nama
Capaian Siklus I Skor
Kategori
1. IVA
80 Tuntas
2. F
- -
3. LSS
60 Tidak Tuntas
4. CADP
65 Tidak Tuntas
5. RAR
75 Tidak Tuntas
6. WS
65 Tidak Tuntas
7. ASS
80 Tuntas
8. AMEP
90 Tuntas
9. AWR
95 Tuntas
10. ASW
85 Tuntas
11. AR
80 Tuntas
12. CF
85 Tuntas
13. DHF
85 Tuntas
14. DA
80 Tuntas
15. DEW
80 Tuntas
16. EAC
85 Tuntas
17. FA
85 Tuntas
18. JDKP
90 Tuntas
19. JFAP
70 Tidak Tuntas
20. KFK
75 Tidak Tuntas
21. LAM
85 Tuntas
22. MYA
85 Tuntas
23. NBR
90 Tuntas
24. NYA
85 Tuntas
25. RDKP
55 Tidak Tuntas
26. RDL
60 Tidak Tuntas
27. SS
80 Tuntas
28. SDY
55 Tidak Tuntas
29. TN
70 Tidak Tuntas
30. IEH
75 Tidak Tuntas
31. AYAW
85 Tuntas
Hasil rata-rata ulangan siklus I sebesar 75,32. Sedangkan kriteria keberhasilan akhir siklus I peneliti menargetkan pencapaiannya sebesar 78.
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM ada 19 siswa atau 63,33. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari hasil ulangan siswa dikondisi awal
siswa yang mencapai KKM sebesar 46,42. Namun, kriteria keberhasilan yang ditargetkan oleh peneliti untuk ketuntasan di akhir siklus I sebesar 70 .
Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan persentase pencapaian prestasi belajar siswa di siklus I oleh peneliti pada diagram sebagai berikut:
Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siklus I Berdasarkan diagram siklus I di atas, menunjukkan bahwa adanya
peningkatan pencapaian prestasi belajar IPA dibandingkan kondisi awal. Kondisi awal jumlah siswa yang mencapai KKM ada 26 siswa atau 46,42 sedangkan
setelah diberi tindakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh data sebanyak 19 siswa mencapai KKM atau
sebesar 63,33. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pencapaian belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I sebesar 16,91. Pembelajaran dengan
model kooperatif tipe STAD ini baru pertama kali digunakan di kelas IV SD Negeri Nanggulan, namun terbukti efektif dan berhasil diterapkan. Meskipun
awalnya siswa sulit menerima kelompok belajar heterogen yang telah ditentukan peneliti, akan tetapi siswa akhirnya menerima dan bekerjasama dalam kelompok
sehingga hasil prestasi pada siklus I menunjukkan pecapaian yang baik. Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Oktober 2015 pukul
09.05-10.15 WIB dan Sabtu, 24 Oktober 2015 pukul 10.15-11.30 WIB. Proses
0,00 36,67
63,33
Persentase Pencapaian KKM Siklus I
Siswa yang Belum Mencapai KKM
Siswa yang Sudah Mencapai KKM
berjalannya siklus II, masih sama seperti siklus I hanya saja tidak menggunakan media torso lagi namun siswa mencoba mempraktikan beberapa materi yang telah
dipelajari dalam kelompok. Kegiatan ini dimaksudkan supaya siswa mampu mengembangkan psikomotoriknya dengan baik melalui kegiatan kelompok.
Perolehan rata-rata ulangan siswa pada siklus II ini meningkat dari 75,32 Tabel 4.16 di akhir siklus I menjadi 81,29 Tabel 4.17 di akhir siklus II. Hal tersebut
menunjukkan adanya peningkatan pencapaian prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II dari 31 siswa sebanyak 23
atau 74,19 dengan nilai tertinggi adalah 100. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 25,81 dengan nilai terendah
adalah 60. Perolehan nilai tertinggi juga meningkat pada siklus II dari 95 di siklus I menjadi 100 di akhir siklus II. Sedangkan perolehan nilai terendah pada siklus I
adalah 55 menjadi lebih baik di siklus II yaitu 60.Berikut tabel capaian prestasi belajar siswa siklus II.
Tabel. 4.24 Capaian Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nama
Capaian Siklus I Capaian Siklus II
Skor Kategori
Skor Kategori
1. IVA
80 Tuntas
80 Tuntas
2. F
- -
75 Tidak Tuntas
3. LSS
60 Tidak Tuntas
75 Tidak Tuntas
4. CADP
65 Tidak Tuntas
85 Tuntas
5. RAR
75 Tidak Tuntas
80 Tuntas
6. WS
65 Tidak Tuntas
80 Tuntas
7. ASS
80 Tuntas
95 Tuntas
8. AMEP
90 Tuntas
85 Tuntas
9. AWR
95 Tuntas
80 Tuntas
10. ASW
85 Tuntas
80 Tuntas
11. AR
80 Tuntas
60 Tidak Tuntas
12. CF
85 Tuntas
80 Tuntas
13. DHF
85 Tuntas
85 Tuntas
14. DA
80 Tuntas
85 Tuntas
15. DEW
80 Tuntas
85 Tuntas
16. EAC
85 Tuntas
85 Tuntas
17. FA
85 Tuntas
80 Tuntas
18. JDKP
90 Tuntas
75 Tidak Tuntas
19. JFAP
70 Tidak Tuntas
85 Tuntas
20. KFK
75 Tidak Tuntas
80 Tuntas
21. LAM
85 Tuntas
95 Tuntas
22. MYA
85 Tuntas
100 Tuntas
23. NBR
90 Tuntas
80 Tuntas
24. NYA
85 Tuntas
70 Tidak Tuntas
25. RDKP
55 Tidak Tuntas
65 Tidak Tuntas
26. RDL
60 Tidak Tuntas
85 Tuntas
27. SS
80 Tuntas
85 Tuntas
28. SDY
55 Tidak Tuntas
85 Tuntas
29. TN
70 Tidak Tuntas
75 Tidak Tuntas
30. IEH
75 Tidak Tuntas
90 Tuntas
31. AYAW
85 Tuntas
75 Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel di atas, ada 8 siswa yang mengalami peningkatan pencapaian skor dari “tidak tuntas” disiklus I menjadi “tuntas” pada siklus II.
Sebanyak 15 siswa tetap pada kriteria”tuntas”, 4 siswa mengalami penurunan pencapaian skor dari “tuntas” disiklus I menjadi “tidak tuntas” pada siklus II,
sedangkan 3 siswa tidak mengalami peningkatan dan tetap pada kriteria “tidak tuntas” baik disiklus I maupun siklus II. Satu siswa tidak bisa dikatakan
meningkat maupun tidak, karena disiklus II saja mengikuti tes. Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan persentase pencapaian prestasi belajar siswa di
siklus II pada diagram adalah sebagai berikut.
Gambar 4.4 Persentase Pencapaian KKM Siklus II
25,81
74,19
Persentase Pencapaian KKM Siklus II
Siswa yang Belum Mencapai KKM
Siswa yang Sudah Mencapai KKM
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di kondisi awal, kemudian dilakukan tindakan penelitian dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siklus I dan Siklus II. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA pencapaiannya semakin meningkat. Hal ini karena di dalam kelompok masing-
masing siswa saling membantu dalam memahami materi yang diajarkan. Sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam kelompok, baik antara siswa yang pandai
dengan yang kurang pandai. Rata-rata nilai ulangan pada kondisi awal adalah 68,94 Tabel 4.15, kemudian dilaksanakan tindakan siklus I diperoleh rata-rata
sebesar 75,32 Tabel 4.16. Di siklus II rata-rata nilai ulangan siswa adalah 81,29 Tabel 4.17. Data peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.25 Rekapitulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Variabel Instrumen
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Target Pencapaian
Target Pencapaian
Prestasi Belajar
Siswa Rata-rata
nilai ulangan siswa
68,94 78
75,32 78
81,29 Persentase
jumlah siswa
yang mencapai KKM 75 62,5
kondisi awal
dan KKM 78 siklus I II
46,42 70
63,33 70
74,19
Berdasarkan tabel data peningkatan prestasi belajar siswa di atas menunjukkan rata-rata nilai ulangan siswa sudah cukup tinggi. Namun, jumlah
siswa yang mencapai KKM hanya 46,42. Di siklus I setelah diberikan tindakan pencapaian rata-rata nilai ulangan siswa meningkat menjadi 75,32. Sedangkan
persentase jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 63,33. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata dan persentase siswa yang
mencapai KKM di siklus I. Tetapi hasil tersebut belum memenuhi target yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 78 untuk rata-rata nilai ulangan siswa dan
sebesar 70 jumlah siswa yang mencapai KKM. Peneliti melihat dalam proses pembelajaran dalam kelompok, masing-masing siswa masih individualis dan
belum terbiasa belajar bersama dalam kelompok yang telah dibentuk oleh peneliti. Target belum tercapai di siklus I, sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II untuk
memperbaiki pencapaian prestasi belajar siswa. Pada siklus II peneliti menargetkan rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 78 dan persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM adalah 70. Berdasarkan tabel di atas, pencapaian rata-rata ulangan siswa di siklus II sebesar 81,29. Sedangkan persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM adalah 74,19. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I dan target yang telah ditentukan peneliti dapat tercapai bahkan
mampu melampaui target tersebut. Data peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Gambar 4.5 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
46.42 63,33