2.1.4.2 Pembelajaran IPA di SD
IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting karena memberikan kesempatan pada anak untuk
berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA sesuai dengan tahapan perkembangan kognitifnyan Samatowa, 2011: 5. Somatowa 2011: 3
menerangkan empat alasan IPA diajarkan di sekolah dasar. Pertama bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar.
Kedua bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu
mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Ketiga bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka
IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hapalan belaka. Keempat mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi
yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
Trianto 2010:136 menerangkan IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur
dan sebagainya.
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya Darmojo, 1992: 3 dalam Samatowa, 2011: 2. Sedangkan
menurut Mudakir 2005: 83, IPA juga merupakan bagian dari ilmu pengetahuan science yaitu mempelajari tentang kehidupan biologi dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam, untuk memahami dan mengerti peristiwa-peristiwa perlu
pengamatan, melakukan percobaan yang berkaitan dengan peristiwa- peristiwa tersebut. Pelajaran IPA modern tidak hanya mengajarkan fakta-fakta seperti jenis-
jenis hewan atau tumbuhan, hukum-hukum ini dan itu namun juga keterampilan- keterampilan sesuai perkembangan kognitif anak. Keterampilan proses sains
didefinisikan oleh Paolo dan Marten dalam Carin, 1993: 5 dalam Samatowa, 2011: 5 adalah 1 mengamati, 2 mencoba memahami apa yang diamati, 3
mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, 4
menguji ramalan-ramalan untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.
Beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam memberdayakan anak melaui pembelajaran IPA menurut Samatowa 2011: 10
adalah 1 pentingnya memahami bahwa pada saat melalui kegiatan pembelajarannya,anak telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan, yang
relevan dengan apa yang mereka pelajari, 2 aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA, 3
dalam setiap pembelajaran IPA kegiatan bertanyalah yang menjadi bagian penting, bahkan menjadi bagaian yang utama dalam pembelajaran, 4 dalam
pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah.
Blough 1958 dalam Samatowa, 2011: 104 menerangkan pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu didasarkan pada pengalaman untuk membantu siswa
belajar, mendeskripsikan, menjelaskan, hasil kerja dan prosedurnya. Tujuan utama pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah membantu siswa memperoleh ide,
pemahaman, dan keterampilan life skills esensial sebagai warga negara. Life
skills esensial yang perlu dimiliki siswa adalah kemampuan menggunakan alat
tertentu, kemampuan mengamati benda dan lingkungan sekitarnya, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkomunikasi secara efektif, menanggapi dan
memecahkan masalah secara efektif. Samatowa 2011: 2 menerangkan fokus program pembelajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan
pengembangan anak didik terhadap dunia mereka di mana mereka hidup.
Pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang didapatkan dengan cara observasi, dan
eksperimen yang sistematis untuk memecahkan masalah yang ada.
2.1.4.3 Materi Kerangka Tubuh Manusia dan Fungsinya