Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

15 DEW 85 Tuntas 16 EAC 85 Tuntas 17 FA 80 Tuntas 18 JDKP 75 Tidak Tuntas 19 JFAP 85 Tuntas 20 KFK 80 Tuntas 21 LAM 95 Tuntas 22 MYA 100 Tuntas 23 NBR 80 Tuntas 24 NYA 70 Tidak Tuntas 25 RDKP 65 Tidak Tuntas 26 RDL 85 Tuntas 27 SS 85 Tuntas 28 SDY 85 Tuntas 29 TN 75 Tidak Tuntas 30 IEH 90 Tuntas 31 AYAW 75 Tidak Tuntas Total 2520 Rata-rata 81.29 Persentase Ketuntasan 74,19 Hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 81,29. Sebanyak 23 siswa dari 31 telah mencapai KKM atau sebesar 74,19.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah divalidasi oleh para ahli sebelumnya. Angket dan lembar observasi dibuat oleh kelompok penelitian, kemudian diujikan pada 3 ahli. Dosen IPA, guru kelas IV A SD Negeri Nanggulan, dan Kepala SD Negeri Nanggulan. Observasi untuk memperoleh data awal keaktifan siswa dilakukan oleh peneliti pada hari Senin, 21 September 2015. Sedangkan angket diberikan pada siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan pada hari Sabtu, 26 September 2015 yang berjumlah 31. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi awal keaktifan siswa dalam pembelajaran sebelum diberi tindakan siklus I melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Presentasi kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, namun dapat pula menggunakan audiovisual. Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena demikian akan sangat membantu mengerjakan kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim. 2. Tim Tim terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah menerima materi, siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing untuk mempelajari lembar-kegiatan atau materi. Dalam pembelajaran biasanya melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran,diantaranya untuk memberikan perhatian dan aspek yang mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri ata rasa dihargai, penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream. 3. Kuis Kuis diberikan setelah siswa setelah masing-masing siswa belajar materi yang dibahas. Pemberian kuis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa akan materi yang dipelajari, dan juga untuk mengetahui perkembangan keaktifan individu maupun kelompok belajar. Kegiatan pemberian kuis ini juga dilihat, apakah siswa telah sesuai dengan indikator keaktifan yang telah disediakan. 4. Skor kemajuan individual Hal ini bertujuan untuk memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Setiap siswa bisa memberikan point, apabila benar-benar berusaha untuk yang terbaik. Siswa diberikan skor awal yang diperoleh dari hasil sebelumnya, kemudian siswa akan mengumpulkan poin yang berupa bintang. Bintang tersebut ditempelkan di sterofoam yang telah disediakan oleh peneliti, dan akan dihitung bintang terbanyak. 5. Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Peneliti memberikan reward berupa buku tulis, pensil, bolpoint, dan snack bagi kelompok pemenang. Sedangkan kelompok yang tidak menang mendapatkan bolpoint dan snack.

4.2.2 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016/2017.

0 0 232

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

2 14 384

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016 2017

0 0 230