xvi saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Filtrasi dengan
peralatan skala laboratorium sampai slaka pilot plantindustri baik batch maupun kontinyu, 8 Operasi evaporasi atau penguapan pada dasarnya
merupakan operasi pendidihan khusus, dimana terjadi peristiwa perpindahan panas dalam cairan mendidih. Tujuan operasi evaporasi
adalah untuk memperoleh larutan pekat dari larutan encer dengan jalan pendidihan dan penguapan, 9 Penukar panas atau dalam industri kimia
populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger HE, adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas super heated steam dan air biasa
sebagai air pendingin cooling water. Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien.
Satuan Proses Kimia merupakan proses yang melibatkan reaksi Kimia dan katalis. Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana bahan
sebelum diproses disebut dengan reaktan dan hasilnya produk. Lambang dari reaksi kimia sebelum dan sesudah proses menggunakan tanda
panah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah ukuran partikelzat, suhu dan katalis. Jenis-jenis reaksi kimia yang
banyak digunakan diindustri adalah reaksi katalitik reaksi dengan katalis dan reaksi netralisasi.
Contoh Proses Kimia dengan Reaksi Katalitik pada Industri Kecil – Menengah : Industri pembuatan biodiesel dari bahan
alami yang terbarukan minyak nabati dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri minyak jagung adalah contoh untuk proses kimia
yang melibatkan reaksi netralisasi.
Bab V : Utilitas Pabrik
Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem proses pemisahan pemurnian. Kedua sistem
tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya ‘disimpan’ dalam fluida yang dijaga pada
suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas
tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100
o
C pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan dinamakan kukus atau steam mendapatkan panas dari ketel
uap boiler. Sistem pemindahan panas bertugas memberikan panas dan
menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
xvii menghasilkan energi seperti sistem proses yang melibatkan reaksi
eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah
cooling tower.
Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistem- sistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang
panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan
produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan
kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut mampu ‘melayani’ kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi
penggunaan bahan baku dan bahan bakar.
Proses kimia sangat membutuhkan kelengkapan laboratorium kimia untuk pengontrolan kualitas bahan baku dan produk.
Bab VI : Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Seirama dengan derap langkah pembangunan negara dewasa ini, kita akan memajukan industri yang maju dan mandiri dalam rangka
mewujudkan Era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme, elektrifikasi dan modernisasi.
Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern serta bahan berbahaya
semakin meningkat. Hal tersebut disamping memberi kemudahan proses produksi dapat pula menambah jumlah dan ragam sumber bahaya di
tempat kerja. Didalam hal lain akan terjadi pula lingkungan kerja yang kurang memenuhi syarat, proses dan sifat pekerjaa,i yang berbahaya,
serta peningkatan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut diatas akan sangat memepengaruhi dan mendorong
peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti,
memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja masing-masing. Agar terdapat keseragaman dalam pengertian,
pamahaman dan persepsi K3, maka perlu adanya suatu pola yang baku tenting keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri. Buku ini disusun
sebagai materi pengantar K3 agar lebih memudahkan untuk mempelajari Iebih jauh tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Di unduh dari : Bukupaket.com
xviii
Bab VII : Limbah Industri