280
4.8.3. Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut
Selektivitas
Pelarat hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktek,
terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain misalnya lemak, resin ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak
yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan
pelarut kedua.
Kelarutan
Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar kebutuhan pelarut lebih sedikit.
Kemampuan tidak saling bercampur
Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas larut dalam bahan ekstraksi.
Kerapatan
Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini
dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran pemisahan dengan gaya berat. Bila beda
kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal misalnya dalam ekstraktor sentrifugal.
Reaktivitas
Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponenkornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam
hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia misalnya pembentukan garam untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi
juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
281
Titik didih
Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu
tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk ascotrop. Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses
ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah.
Kriteria yang lain
Pelarut sedapat mungkin harus o
Murah o
Tersedia dalam jumlah besar - tidak beracun o
Tidak dapat terbakar o
Tidak eksplosif bila bercampur dengan udara - tidak korosif o
Tidak menyebabkan terbentuknya emulsi - memiliki viskositas yang rendah
o Stabil secara kimia dan termis.
Karena hampir tidak ada pelarut yang memenuhi semua syarat di atas, maka untuk setiap proses ekstraksi harus dicari pelarut yang paling sesuai.
Beberapa pelarut yang terpenting adalah: air, asam-asam. organik dan anorganik, hidrokarbon jenuh, toluen, karbon disulfit, eter, aseton,
hidrokarbon yang mengandung chlor, isopropanol, etanol. Dengan sangat menyederhanakan proses yang berlangsung pada ekstraksi,
performansi ekstraksi atau kecepatan ekstraksi dapat dinyatakan dengan:
Tahanan Permukaan
Luas Pendorong
Gaya Waktu
Kuantitas .
Gaya pendorong pada ekstraksi adalah perbedaan,konsentrasi ekstrak di dalam bahan ekstraksi dan pelarut. Gaya ini sedapat mungkin
besar. Untuk mencapainya, yang paling baik adalah dengan menggunakan pelanit segar yaitu yang tidak mengandung ekstrak, atau dengan segera
mengeluarkan larutan ekstrak dari permukaan perpindahan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
282 Dengan satu tahap ekstraksi tunggal, yaitu mencampur bahan
ekstraksi dengan pelarut satu kali, umumnya tidak mungkin seluruh ekstrak terlarutkan. Hal ini disebabkan adanya kesetimbangan antara ekstrak yang
terlarutkan dan ekstrak yang masih tertinggal dalam bahan ekstraksi hukum distribusi. Pelarutan lebih lanjut hanya mungkin dengan cara memisahkan
larutan ekstrak dari bahan ekstraksi dan mencampurkan bahan ekstraksi tersebut dengan pelarut yang baru. Proses ini harus dilakukan
berulang-ulang, hingga derajat ekstraksi yang diharapkan atau konsentrasi ekstrak dalam rafinat yang diizinkan tercapai.
Ekstraksi akan lebih menguntungkan jika dilaksanakan dalam jumlah tahap yang banyak. Setiap tahap menggunakan pelarut yang sedikit.
Kerugiannya adalah: konsentrasi larutan ekstrak makin lama makin rendah, dan jurnlah total pelarut yang dibutuhkan menjadi besar, sehingga untuk
mendapatIcan pelarut kembali biayanya menjadi mahal. Yang lebih ekonomis adalah menggunakan proses dengan aliran
yang berlawanan. Dalam hal ini bahan ekstraksi mula-mula dikontakkan dengan pelarut yang sudah mengandung ekstrak larutan ekstrak, dan baru
pada tahap akhir proses dikontakkan dengan pelarut yang segar. Operasi dapat dilakukan baik secara tak kontinu ataupun kontinu. Dengan metode ini
pelarut dapat dihemat dan konsentrasi larutan ekstrak yang lebih tinggi dapat diperoleh. Meskipun demikian, perbedaan konsentrasi yang cukup
besar yang merupakan gaya pendorong untuk unjuk keda ekstraksi yang tinggi masih dapat dipertahankan.
Permukaan, yaitu bidang antarmuka untuk perpindahan massa antara bahan ekstraksi dan pelarut, harus sebesar mungkin. Pada ekstraksi
padat-cair hal tersebut dapat dicapai dengan memperkecil ukuran bahan ekstraksi, dan pada ekstraksi cair-cair dengan mencerai-beraikan. salah
satu cairan menjadi tetes-tetes dengan bantuan perkakas pengaduk. Tahanan yang menghambat pelarutan ekstrak sedapat mungkin
bernilai kecil. Tahanan tersebut terutama tergantung pada ukuran dan sifat partikel dari bahan ekstraksi. Semakin kecil partikel ini, semakin pendek
jalan yang harus ditempuh pada perpindahan massa dengan caradifusi, sehingga sernakin rendah tahanannya. Pada ekstraksi bahan padat,
tahanan semakin besar jika kapiler-kapiler bahan padat semakin halus dan jika ekstrak semakin terbungkus didalam sel misalnyapada bahan-bahan
alami. Di samping faktor-faktor di atas, suhu juga seringkali memainkan peranan penting dalam unjuk keda ekstraksi. Semakin tinggi suhu, semakin
Di unduh dari : Bukupaket.com
283 kecil viskositas fasa cair dan semakin besar kelarutan ekstrak dalam pelarut.
Selain itu kecenderungan, pembentukan emulsi berkurang pada suhu yang tinggi.
4.8.4. Pelaksanaan Proses Ekstrasksi A. Ekstraksi padat-cair