384
pengelasan, pelelehan logam. Pencampuran gas dengan udara oksigen berlangsung dalam pernbakar gas.
Gas bumi
Merupakan campuran gas yang sebagian besar terdiri dari metana. Gas bumi berada di bawah pemukaan bumi secara tersendiri
ataupun bersama minyak bumi. Pengambilan dilakukan dengan membuat sumur gas atau sumur minyak. Dari sumur tersebut di
Eropa Barat, terutama Belanda gas tersebut dialirkan melalui pipa-pipa kekonsumen. Gas bumi tidak beracun. Nilai panasnya lebih
dari dua kali nilai panas gas kota.
5.6. OPERASI PEMBAKARAN
Kalor pembakaran yang diperoleh dari reaksi bahan bakar dengan udara, dipergunakan untuk:
- Menaikkan suhu bahan bakar yang dibakar dalam dapur.
- Menaikkan suhu campuran bahan bakar dan udara.
- Sebagian besar yang lain terbuang sebagai:
- radiasi ke sekeliling,
- terbawa keluar cerobong dalam gas asap,
- konduksi dan konveksi ke peralatan dapur.
Temperatur dapur akan maksimum bila kehilangan-kehilangan di atas minimum.
Pada pengoperasian burner memperhatikan kecepatan nyala: -
Pada nyala yang stabil, kecepatan nyala sama dengan kecepatan campuran bahan bakar dan udara yang keluar
dari burner. -
Bila kecepatan nyala lebih besar akan terjadi “flash back”. -
Bila kecepatan nyala lebih kecil akan terjadi “blow off”. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan nyala:
- tekanan campuran bahan bakar dan udara,
- suhu pembakaran,
- perbandingan udara primer dan bahan bakar,
Di unduh dari : Bukupaket.com
385
- efek pendinginan dari lingkungan.
Kecepatan nyala ini tidak dapat diperhitungkan lebih dahulu, kecuali pada keadaan yang sangat tertentu saja. Untuk memperoleh
efisiensi yang tinggi dalam pengoperasian dapur, perlu alat-alat kontrol sebagai berikut:
- Kontrol Suhu
Bahan bakar yang masuk ke dalam dapur banyaknya dikontrol oleh temperatur dalam dapur, antara lain pirometer
radiasi dan temperatur atap dapur. Bila dibaca terlalu tinggi, maka jumlah bahan bakar harus dikurangi dan seterusnya.
- Kontrol Pembakaran
Pengaturan bahan bakarudara digunakan flow meter yang disambungkan dengan mekanisme servo pada katup
kontrol otomatis. -
Kontrol Aliran Menjaga kesetimbangan aliran pemasukan udarabahan
bakar dan pengeluaran gas asap.
5.7. PETUNJUK UNTUK OPERATOR
Di bawah ini beberapa petunjuk yang akan membantu para Operator dalam menangani beberapa jenis oven.
A. Oven dengan bahan bakar batubara.
1. Kedalaman api = ? 15 inchi dari pintu.
Pemasukan batubara = ? 1.5-2 sekop penuh tiap sqft luas
pembakaran. Bila kebanyakan menghasilkan asap dan boros bahan bakar.
2. Kisi-kisi pembakaran harus selalu tertutup oleh bahan bakar, dijaga ketinggian nyala api, garukan digunakan bila perlu.
3. Bara api yang tertutup abu harus dicegah dengan membersihkan api secara hati-hati. Setelah pembersihan nyala
api akan bersih kembali.
Di unduh dari : Bukupaket.com
386
4. Jarak batangan penyangga api harus teratur dan bila bengkok harus segera diluruskan.
5. Pemasukan udara dijaga agar nyala api baik. 6. Kebocoran oven harus dicegah agar tidak ada udara luar
masuk.
B. Oven dengan bahan bakar gas
1. Burner harus selalu bersih dan dipelihara secara rutin. Semua bagian pengatur harus mudah digerakkan. Pengontrol udara
pada injektor seringkali macet oleh kotorankorosi atau rusak. 2. Penutup oven harus bebas, bekerja baik dan rapat, agar udara
luar tidak masuk. 3. Pengendalian udara yang tepat harus selalu dijaga agar nyala
api baik. Untuk lebih tepat dilakukan analisa gas asap. Akan lebih membantu para Operator bila dilengkapi alat pencatat
CO2. 4. Pada blast furnace yang umumn ya bekerja dengan nyala api
non luminous, nyala api yang panjang dan lemah,
menunjukkan terlalu banyak gas. Aliran gas harus dikecilkan, hingga nyala api lebih pendek dan berwarna kekuning-
kuningan. Atau menambah suplai udara hingga terdengar nyala api terkuat.
Nyala api kekuning -kuningan dan cerah adalah yang paling baik. Makin cerah makin baik.
5. Sekali burner disetel dengan menghasilkan nyala yang baik, jangan diubah-ubah lagi.
6. Klep pada cerobong harus disetel untuk memperoleh
kesetimbangan aliran dalam dapur. Cara pengetesan:
Hembuskan asapdekatkan nyala api kecil pada lubang di dinding oven. Bila asap tidak terisap masuk atau lidah api nyala
tidak menuju ke lubang, maka letak “damper” betul.
Di unduh dari : Bukupaket.com
387
7. Bila oven tidak dipakai, saluran gas, udara dan damper harus ditutup.
C. Oven dengan bahan bakar minyak.
1. Viskositas minyak harus benar. 2. Minyak harus bebas air, karena dapat menunda pembakaran
dan membentuk asap tebal. 3. Burner
harus dilengkapi dengan katup berskala yang menunjukkan besar-kecilnya aliran minyak.
4. Burner harus dibuka dan dibersihkan secara teratur, sebaiknya tiap penggantian shift.
5. Bila oven dimatikan, burner harus dipindahkan untuk melindungi dari panas radiasi.
6. Celah lubang burner harus dicek secara periodik.
D. Aturan umum untuk penghematan bahan bakar:
1. Dengan alat yang ada harus dibuat rencana agar beban oven selalu penuh.
2. Nyala api harus selalu dijaga berada dalam oven. Agar dicegah terjadinya pembakaran di luar oven atau pada aliran gas asap.
3. Pintu-pintu harus selalu dijaga dalam kondisi baik dan tertutup rapattidak bocor.
4. Penggunaan bahan bakar harus disesuaikan dengan kondisi pembakaran.
5. Jumlah bahan bakar harus selalu dicatat, demikian juga dengan berat bahan yang dipanaskan.
6. Kebocoran pada dinding oven adalah penyebab besarnya kehilangan panas.
Dinding oven harus selalu disemir dengan bahan tertentu antara lain campuran tanah liat dan semen api untuk
mencegah bocoran udara.
Di unduh dari : Bukupaket.com
388
5.8. LABORATORIUM PENUNJANG INDUSTRI KIMIA