Sarana Evakuasi Kompartementasi Sistem pengendalian asap dan panas

540

E. Sprinkler

Pengertian sprinkler adalah instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen untuk melindungi bangunan dari bahaya kebakaran yang akan bekerja secara otomatik memancarkan air, apabila noselpemancarkepala sprinkler terkena panas pada temperatur tertentu. Dasar perencanaan sistem sprinkler akan didasarkan jumlah dan kemampuan air yang dipancarkan oleh kepala sprinkler menyerap kalor yang dihasilkan dari bahan yang terbakar, dengan mengacu pada : Klasifikasi hunian : Ringan Sedang I, II, III Berat Khusus Variabel : Peruntukan bangunan Jumlah dan sifat penghuni Konstruksi bangunan Flammability dan Quantity material Fire Loads Standar desain : Ukuran kepala sprinkler kepadatan pancaran Komponen utama sistem sprinkler seperti gambar 10 terdiri dari : 9 Persediaan air 9 Pompa 9 Siamese pipa 9 Kepala sprinkler Syarat teknis perencanaan instalasi sprinkler berpedoman pada perhitungan hydrolik kebutuhan dan debit air kepadatan pancaran sesuai klasifikasi bahaya pada bangunan atau obyek yang dilindungi. Tekanan kerja pada kepala sprinkler max 10 kgcm 2 dan minimal 0,9 – 2,2 kgcm 2 .

G. Sarana Evakuasi

Evakuasi adalah usaha menyelamatkan diri sendiri dari tempat berbahaya menuu ke tempat yang aman. Di unduh dari : Bukupaket.com 541 Sarana evakuasi adalah sarana dalam bentuk kontruksi dari bagian bangunan yang dirancang aman sementara minimal I jam untuk jalan menyelamatkan diri bila terjadi kebakaran bagi seluruh penghuni di dalamnya tanpa dibantu orang lain. Setiap tempat kerja selain harus tersedia jalan khusus selain pintu keluar masuk utama untuk menyelamatkan diri bila terjadi kebakaran. Pintu tersebut harus membuka keluar dan tidak boleh dikunci, juga harus tersedia jalan ke evakuasi, antara lain :  Petunjuk arah evakuasi harus terlihat jelas pada waktu keadaan gelap  Perhitungan teknis sarana evakuasi ¾ Percobaan rate of flow 40 orangmenit ¾ Standar waktu evakuasi 2, 2 ½ , 3 menit sesuai klasifikasi bahaya ringan, sedang, berat ¾ Lebar Unit Exit 21 inchi  Untuk menjamin keamanan bangunan minimal 1 jam maka kontruksi harus dirancang tahan api dan dilengkapi sarana pengendalian asap dan tekanan udara positif pressurized fan.

G. Kompartementasi

Kompartemensi adalah metoda pengaturan tata ruang untuk menghambat penjalaran kebakaran ke bagian lain. Metoda ini dapat menerapkan jarak tertentu atau dengan dinding pembatas dan mengatur posisi bukaan tidak saling berhadapan. Peraturan khusus EE dan K menetapkan - Tempat kerja harus dibagi menurut jenis dan sifat pekerjaannya - Daerah untuk menyimpan atau mengolah bahan yang dapat meledak atau terbakar harus terpisah dengan ruangan yang menggunakan alat yang dapat menimbulkan sumber panas. - Jarak aman harus diperhitungkan agar apabila terjadi kebakaran tidak mudah merambat ke tempat lain. - Bukaan antar bangunan agar tidak saling berhadapan. - Tempat kerja dibuat juga dengan cara dibatasi denga tembok tahan api. Di unduh dari : Bukupaket.com 542

H. Sistem pengendalian asap dan panas

Asap dan gas pada waktu kejadian kebakaran merupakan salah satu produk kebakaran yang sangat membahayakan bagi manusia. Kecenderungan asap dan gas akan menyebar ke atas, karena itu pada gedung bertingkat harus direncanakan suatu jalur atau bukaan vertikal menyerupai cerobong, karena itu harus ada sistem mekanik yang dapat mengendalikan asap dan gas. Bagunan gedung dengan sistem AC central, apabila terjadi kebakaran akan menyebarkan asap ke seluruh ruangan. Karena itu harus ada sistem deteksi asap yang dapat mengontrol secara mekanis penutupan asap smoke damper dan atau mematikan asap sentral.

I. Pressurized fan

Pada ruangan atau pada bagian proses yang terdapat emisi gas atau uap yang dapat terbakar maka perlu adanya sistem mekanik pressurized fan untuk memecah konsentrasi uap berada di bawah flammable range, sehingga terhindar dari resiko penyalaan. Tempat penimbunan bahan cair atau gas mudah terbakar. Tempat tanki penimbunan bahan cair yang mudah terbakar harus ditempatkan diluar bangunan dengan jarak tertentu dari bangunan di sekitarnya. Tangki penimbunan di atas tanah harus dilindungi dengan tanggul di sekelilingnya untuk membatasi meluasnya cairan bahan mudah terbakar tersebut apabila terjadi kebocoran. Persyaratan kapasitas pelindung untuk melindungi 1 tangki minimal mampu menampung 80 dari kapasitas tangki, apabila 2 tangki minimal 60 dan bila lebih dari 3 tangki minimal 40 . Persediaan bahan bakar cadangan di dalam ruangan harus dibatasi maksimal 20 liter dengan tempat yang tidak mudah terbakar dan ditutup. Tempat tangki penimbunan bahan gas yang mudah menyala harus ditempatkan diluar bangunan dengan jarak tertentu dari bangunan di sekitarnya. Tangki penimbunan di atas tanah harus dilindungi dengan water spray sistem yang dapat bekerja otornatik untuk membatasi meningkatnya suhu yang dapat menimbulkan tangki meledak. Water spray system bukan ditujukan untuk memadarnkan api, tetapi untuk mendinginkan tangki agar tidak meledak karena peningkatan tekanan akibat paparan panas dari luar. Di unduh dari : Bukupaket.com 543

6.4.6. Sistem tanggap darurat