Ekstraksi padat-cair tak kontinu
B. Ekstraksi padat-cair tak kontinu
Dalam hal yang paling sederhana bahan ekstraksi padat dicampur beberapa kali dengan pelarut segar di dalam sebuah tangki pengaduk. Larutan ekstrak yang terbentuk setiap kali dipisahkan dengan cara penjernihan pengaruh gaya berat atau penyaringan dalam sebuag alat yang dihubungkan dengan ekstraktor. Proses ini tidak begitu ekonomis, digunakan misalnya di tempat yang tidak tersedia ekstraktor khusus atau bahan ekstraksi tersedia dalam bentuk serbuk sangat halus, sehingga karena bahaya penyumbatan, ekstraktor lain tidak mungkin digunakan. Ekstraktor yang sebenamya adalah tangki-tangki dengan pelat ayak yang dipasang di dalamnya. Pada alat ini bahan ekstraksi diletakkan diatas pelat ayak horisontal. Dengan bantuan suatu distributor, pelarut dialirkan dari atas ke bawah. Dengan perkakas pengaduk di atas pelat ayak yang dapat dinaikturunkan, pencampuran seringkali dapat disempurnakan, atau rafinat dapat dikeluarkan dari tangki setelah berakhirnya ekstraksi. Eks traktor semacarn ini hanya sesuai untuk bahan padat dengan partikel yang tidak terlalu halus. Yang lebih ekonomis lagi adalah penggabungan beberapa ekstraktor yang dipasang seri dan aliran bahan ekstraksi berlawanan dengan aliran pelarut. Dalam hal ini pelarut dimasukkan kedalam ekstraktor yang berisi campuran yang telah mengalami proses ekstraksi paling banyak. Pada setiap ekstraktor yang dilewati, pelarut semakin diperkaya oleh ekstrak. Pelarut akan dikeluarkan dalam konsentrasi tinggi dari ekstraktor yang berisi campuran yang mengalami proses ekstraksi paling sedikit. Dengan operasi ini pemakaian pelarut lebih sedikit dan konsentrasi akhir dari larutan ekstrak lebih tinggi. Di unduh dari : Bukupaket.com 286 Cara lain ialah dengan mengalirkan larutan ekstrak yang keluar dari pelat ayak ke sebuah ketel destilasi, menguapkan pelarut di situ, menggabungkannya dalam sebuah kondenser dan segera mengalirkannya kembali ke ekstraktor untuk dicampur dengan bahan ekstraksi. Dalam ketel destilasi konsentrasi larutan ekstrak terus menerus meningkat. Dengan metode ini jumlah total pelarut yang diperlukan relatif kecil. Meskipun demikian, selalu terdapat perbedaan konsentrasi ekstrak yang maksimal antara bahan ekstraksi dan pelarut. Kerugiannya, adalah pemakaian banyak energi karena pelarut harus di- uapkan secara terus menerus. Pada ekstraksi bahan-bahan yang peka terhadap suhu terdapat sebuah bak penampung sebagai pengganti ketel destilasi. Dari bak tersebut la- rutan ekstrak dialirkan ke dalam alat penguap vakum misalnya alat penguap pipa atau film. Uap pelarut yang terbentuk kemudian dikonden- sasikan, pelarut didinginkan dan dialirkan kem bali ke dalam ekstraktor dalam keadaan dingin.C. Ekstraksi padat-cair kontinyu
Parts
» Teknologi Proses Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan scientific
» Utilitas Pabrik Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
» Limbah Industri smk11 KimiaIndustri Suparni
» DIAGRAM ALIR PROSES TEKNOLOGI PROSES
» IDENTIFIKASI SATUAN PROSES DAN OPERASI PADA KIMIA
» Pendahuluan Tujuan Pencampuran Bahan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencampuran Bahan
» Pencampuran Bahan Cair-Cair Pencampuran Bahan Padat-Cair
» Merawat Alat Pencampur PROSES PENCAMPURAN BAHAN
» Dasar Kesetimbangan Uap-Cair PENYULINGAN Distillation
» Dasar Peralatan Penyulingan PENYULINGAN Distillation
» Neraca Massa Pada Kolom Distilasi
» Analisis Kolom Fraksinasi PENYULINGAN Distillation
» Volatilitas Relatif Larutan Ideal Tipe Distilasi
» Pendahuluan Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi a. Persiapan media karbon aktif
» Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi
» Kolom Absorpsi Prinsip Kerja Kolom Absorbsi
» Pendahuluan Peralatan ekstraksi EKSTRAKSI
» Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut
» Ekstraksi padat-cair tak kontinu
» Ekstraksi padat-cair kontinyu Ekstraksi cair-cair
» Merawat Peralatan Ekstraksi EKSTRAKSI
» Mesin Pres Bersaringan Filter Press
» Pemeriksaan Kondisi Sublimator Proses Sublimasi
» Operasi Evaporasi Pelaksanaan Proses Evaporasi Pelaporan Proses Evaporasi
» Persiapan deskripsi bahan olahan sebelum pelaksanaan proses
» Proses netralisasi Derajat keasaman pH
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi Katalis
» Proses Pengolahan Jagung Proses Pembuatan Minyak Jagung Dalam Industri
» Unit Corn Mill Unit Oil Mill
» Indikator asam basa Unit Persiapan dan Ekstraksi 1 Unit Persiapan:
» Unit Refinery TEKNOLOGI PROSES
» Kondisi Peralatan Penukar Ion
» Mengoperasikan Alat Penukar Ion
» Merawat Alat-alat penukar Ion
» Menara Pendingin Cooling tower
» UNIT PENYEDIAAN LISTRIK UNIT PENGADAAN UAP
» Kompresor reciprocating Kompresor Putar Rotary
» Kompresor Dinamis Jenis Kompresor
» Kandungan Air di dalam Bahan Bakar Kandungan Abu Kandungan Belerang
» Berat Jenis Viskositas atau Kekentalan Flash Point Titik Bakar atau “Ignition Point” Bau
» Penerimaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» Penimbunan PenyaluranPenggunaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» OPERASI PEMBAKARAN PETUNJUK UNTUK OPERATOR
» Lemari Alat dan Bahan Lemari Asap
» Pengadministrasian Alat dan Bahan
» Wadah Limbah dan atau Wadah Sampah Penerimaan Alat-alat Baru Pemeliharaan Umum Alat-alat
» Kalibrasi Peralatan Alat Laboratorium
» Pengertian K3 Fakta Tentang K3
» Sistem Manajemen K3 Di Beberapa Negara
» Hubungan OHSAS 18001 Dan Permenaker 05Men1996
» Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
» Langkah-Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3
» Jenis-jenis APD Mengenal Alat Pelindung Diri APD A. Pengertian APD
» Syarat-syarat APD Perlakuan setelah alat pelindung diri digunakan
» lklim Kerja Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Pencahayaan Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Radiasi Tidak Mangion Non Ionizing Radiation
» Tekanan Udara Tinggi dan Rendah Getaran Mekanis
» Faktor Kimia Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Biologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Fisiologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Lingkungan Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Psikologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Persyaratan OHSAS 18001 Persyaratan Permenaker 05Men1996
» Langkah-langkah Pengukuran dan Pengendalian Resiko Langkah 1. Identifikasi Bahaya
» Bahan kimia mudah meledak Bahan kimia reaktif terhadap air
» Bahan kimia rektif terhadap asam Bahan kimia korosif Bahan kimia irirtan
» Bahan kimia beracun Bahan Kimia Berbahaya
» Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya Pengaruh Bahan Kimia terhadap Kesehatan
» Latar Belakang PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pengertian K3 Penanggulangan Kebakaran
» Ruang Iingkup pengawasan K3 penanggulangan kebakaran Pengetahuan dasar pemadaman api
» Sistem deteksi dan alarm kebakaran
» Pengoperasian APAR Alat Pemadam Api Ringan Hydrant Sprinkler
» Sarana Evakuasi Kompartementasi Sistem pengendalian asap dan panas
» Sistem tanggap darurat PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pemadaman Kebakaran Penyelamatan hunian yang terjebak kebakaran
» PEMBUATAN LAPORAN INVENTARISASI BAHAN KIMIA
Show more