Bahan kimia rektif terhadap asam Bahan kimia korosif Bahan kimia irirtan
C. Bahan kimia reaktif terhadap air
Bahan reaktif adalah bahan yang bila bereaksi dengan air akan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar. Hal ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermik, yaitu mengeluarkan panas, dan gas yang mudah terbakar. Adapun bahan-bahan kimia tersebut adalah : • Alkali Na, K dan alkali tanah Ca • Logam halida anhidrat alumunium tribromida. • Logam oksida anhidrat CaO • Oksida non-logam halida sulfuril klorida Bahan-bahan tersebut harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruang yang kering dan bebas dari kebocoran air hujan.D. Bahan kimia rektif terhadap asam
Bahan reaktif terhadap asam akan menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif. Bahan-bahan yang reaktif terhadap air di atas juga reaktif terhadap asam. Selain itu ada bahan-bahan lain, yaitu: Kalium kloratperklorat KClO 3 Kalium permanganat KMnO 4 Asam kromat Cr 2 O 3E. Bahan kimia korosif
Bahan korosif adalah bahan yang karena reaksi kimia dapat merusak logam. Di unduh dari : Bukupaket.com 517 Bahan kimia korosif antara lain adalah asam sulfat H 2 SO 4 , asam nitrat HNO 3 , asam klorida, HCI, natrium hidroksida NaOH, kalsium hidroksida CaOH 2 , dan gas belerang dioksida SO 2 .F. Bahan kimia irirtan
Bahan iritan adalah bahan yang karena reaksi kimia dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan atau sensitisasi bila kontak dengan permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan saluran pernapasan. Bahan iritan pada umuninya adalah bahan korosif. Bahan kimia korosif seperti asam trikloroasetat, asam sulfat, gas belerang dioksida dapat bereaksi dengan jaringan tubuh seperti kulit, mata, dan saluran pernapasan. Kerusakan yang terjadi dapat berupa luka, peradangan, iritasi gatal-gatal, dan sensitisasi jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia. Menurut bentuk zat, bahan iritan dapat dibagi dalam tiga kelompok dengan contoh-contoh sebagai berikut: Di unduh dari : Bukupaket.com 518 1 Bahan iritan padat Bahaya akan timbul apabila kontak dengan kulit atau mata. Contoh senyawa: Anorganik Natrium hidroksida NaOH Natrium silikat Na 2 OASiO 2 Kalsium hidroksida CaOH2, CaO Kalium hidroksida KOH Organik Asam tricloroasetat M 3 COOH Fenol C6H5OH 2 Bahan iritan cair Bahaya akan timbul apabila kontak dengan kulit atau mata, yang menyebabkan proses pelarutan atau denaturasi protein. Contoh senyawa: Anorganik : Asam sulfat, asam nitrat, asam klorida Organik : Asam format asam semut Asam asetat cuka Karbon disuffida Hidrokarbon terhalogenasi 3 Bahan iritan gas Bahaya terutama karena terhirup dan merusak saluran pernapasan. Tergantung pada sifat kelarutan dalam air dan akibatnya, gas iritan digolongkan menjadi tiga, yaitu: a Gas amat larut dalam air, merusak saluran pernapasan bagian atas. Contoh: amoniak, asam klorida, formaldehida, asam asetat, asam fluorida. b Gas dengan kelarutan sedang, merusak saluran pernapasan bagian atas dan bagian dalam. Contoh: sulfur dioksida, klor, krom c Gas dengan kelarutan kecil, merusak alat pemapasan bagian dalam. Contoh: ozon, fosgen, nitrogen dioksida Di unduh dari : Bukupaket.com 519G. Bahan kimia beracun
Parts
» Teknologi Proses Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan scientific
» Utilitas Pabrik Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
» Limbah Industri smk11 KimiaIndustri Suparni
» DIAGRAM ALIR PROSES TEKNOLOGI PROSES
» IDENTIFIKASI SATUAN PROSES DAN OPERASI PADA KIMIA
» Pendahuluan Tujuan Pencampuran Bahan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencampuran Bahan
» Pencampuran Bahan Cair-Cair Pencampuran Bahan Padat-Cair
» Merawat Alat Pencampur PROSES PENCAMPURAN BAHAN
» Dasar Kesetimbangan Uap-Cair PENYULINGAN Distillation
» Dasar Peralatan Penyulingan PENYULINGAN Distillation
» Neraca Massa Pada Kolom Distilasi
» Analisis Kolom Fraksinasi PENYULINGAN Distillation
» Volatilitas Relatif Larutan Ideal Tipe Distilasi
» Pendahuluan Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi a. Persiapan media karbon aktif
» Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi
» Kolom Absorpsi Prinsip Kerja Kolom Absorbsi
» Pendahuluan Peralatan ekstraksi EKSTRAKSI
» Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut
» Ekstraksi padat-cair tak kontinu
» Ekstraksi padat-cair kontinyu Ekstraksi cair-cair
» Merawat Peralatan Ekstraksi EKSTRAKSI
» Mesin Pres Bersaringan Filter Press
» Pemeriksaan Kondisi Sublimator Proses Sublimasi
» Operasi Evaporasi Pelaksanaan Proses Evaporasi Pelaporan Proses Evaporasi
» Persiapan deskripsi bahan olahan sebelum pelaksanaan proses
» Proses netralisasi Derajat keasaman pH
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi Katalis
» Proses Pengolahan Jagung Proses Pembuatan Minyak Jagung Dalam Industri
» Unit Corn Mill Unit Oil Mill
» Indikator asam basa Unit Persiapan dan Ekstraksi 1 Unit Persiapan:
» Unit Refinery TEKNOLOGI PROSES
» Kondisi Peralatan Penukar Ion
» Mengoperasikan Alat Penukar Ion
» Merawat Alat-alat penukar Ion
» Menara Pendingin Cooling tower
» UNIT PENYEDIAAN LISTRIK UNIT PENGADAAN UAP
» Kompresor reciprocating Kompresor Putar Rotary
» Kompresor Dinamis Jenis Kompresor
» Kandungan Air di dalam Bahan Bakar Kandungan Abu Kandungan Belerang
» Berat Jenis Viskositas atau Kekentalan Flash Point Titik Bakar atau “Ignition Point” Bau
» Penerimaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» Penimbunan PenyaluranPenggunaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» OPERASI PEMBAKARAN PETUNJUK UNTUK OPERATOR
» Lemari Alat dan Bahan Lemari Asap
» Pengadministrasian Alat dan Bahan
» Wadah Limbah dan atau Wadah Sampah Penerimaan Alat-alat Baru Pemeliharaan Umum Alat-alat
» Kalibrasi Peralatan Alat Laboratorium
» Pengertian K3 Fakta Tentang K3
» Sistem Manajemen K3 Di Beberapa Negara
» Hubungan OHSAS 18001 Dan Permenaker 05Men1996
» Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
» Langkah-Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3
» Jenis-jenis APD Mengenal Alat Pelindung Diri APD A. Pengertian APD
» Syarat-syarat APD Perlakuan setelah alat pelindung diri digunakan
» lklim Kerja Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Pencahayaan Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Radiasi Tidak Mangion Non Ionizing Radiation
» Tekanan Udara Tinggi dan Rendah Getaran Mekanis
» Faktor Kimia Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Biologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Fisiologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Lingkungan Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Psikologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Persyaratan OHSAS 18001 Persyaratan Permenaker 05Men1996
» Langkah-langkah Pengukuran dan Pengendalian Resiko Langkah 1. Identifikasi Bahaya
» Bahan kimia mudah meledak Bahan kimia reaktif terhadap air
» Bahan kimia rektif terhadap asam Bahan kimia korosif Bahan kimia irirtan
» Bahan kimia beracun Bahan Kimia Berbahaya
» Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya Pengaruh Bahan Kimia terhadap Kesehatan
» Latar Belakang PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pengertian K3 Penanggulangan Kebakaran
» Ruang Iingkup pengawasan K3 penanggulangan kebakaran Pengetahuan dasar pemadaman api
» Sistem deteksi dan alarm kebakaran
» Pengoperasian APAR Alat Pemadam Api Ringan Hydrant Sprinkler
» Sarana Evakuasi Kompartementasi Sistem pengendalian asap dan panas
» Sistem tanggap darurat PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pemadaman Kebakaran Penyelamatan hunian yang terjebak kebakaran
» PEMBUATAN LAPORAN INVENTARISASI BAHAN KIMIA
Show more