Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum : Cara Membersihkan Timbangan Cara Membersihkan dan Merawat Penangas Air Water Bath Thermostat Ventilasi

391 melindungi tangan dari bahaya bahan kimia yang menempel meresap pada lap pembersih. Untuk membersihkan laboratorium dari gas-gas dapat dipasang exhaust fan dan atau lemari asam. Lemari asam merupakan alat yang paling sering digunakan untuk menghilangkan gas, debu, kabut, uap dan asap dari kegiatan laboratorium untuk meminimalkan timbulnya racun dan konsentrasi bahan yang mudah terbakar.

2. Membersihkan Peralatan Laboratorium

Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas seperti bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam program jaminan mutu. Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan. Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Apabila metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti.

a. Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum :

Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang bahan berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai dengan kegunaannya. Residu organik memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat. Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain .

b. Cara Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas tissue dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus Di unduh dari : Bukupaket.com 392 dimatikan, kemudian piringan pan timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanolalkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

c. Cara Membersihkan dan Merawat Penangas Air Water Bath Thermostat

Perawatan secara reguler oleh Jasa Layanan pelanggan tidak diperlukan. Pembersihan yang dibutuhkan pada perawatan seperti membersihkan sudu-sudu baling-baling roda yang berputar dilakukan oleh Operator laboratorium sesuai dengan petunjuk pabrik. Media pemanas dan Alat Media pemanas misal air harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya kontaminasi seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen. Permukaan alat harus dibersihkan dengan menggunakan pembersih sabun deterjen yang biasa digunakan. Kontaminasi lebih kuat adanya deposit kapur, dapat dihilangkan dengan pembersih yang khususcocok misal asam asetat encer.

d. Cara Membersihan dan Merawat Thermometer

Sensor temperatur harus dibersihkan dengan solvent pelarut dan dibersihkan dengan air bebas mineral aquadest, setelah digunakan.

5.8.4. Aturan Kerja di Laboratorium

1. Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, cara percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan. 2. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium. 3. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera keringkan dengan lap basah. 4. Pencatatan data hasil percobaan secara lengkap. Di unduh dari : Bukupaket.com 393

5.8.5. Persiapan Kerja di Laboratorium

1. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki. 2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia. 3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi. 4. Wanitapria yang berambut panjang harus diikat. 5. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah melakukan praktikum. 6. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.

5.8.6. Perabot untuk Laboratorium

Yang dimaksud dengan perabot ialah alat-alat seperti meja, kursi, lemari, rak, dll. yang biasa digunakan untuk mele ngkapi suatu ruang agar dapat berfungsi.

A. Meja Kerja

Kegiatanpercobaan kimia pada umumnya dilakukan dengan berdiri sehingga sebaiknya ukuran tinggi meja di sekitar 80 - 90 cm. Lebar meja dapat dibuat antara 60 - 80 cm. Panjang meja minimum 120cm. Seperti terlihat pada foto, meja untuk percobaan kimia dilengkapi dengan lemari, laci-laci dan soket listrik. Meja kimia jenis ini tentulah sukar dipindah-pindahkan. Meja untuk percobaan kimia yang tidak dipindah-pindah lengkap dengan penyediaan air dan bak air, gas, dan listrik. Perhatikan letak soket listrik yang berada di ujung-ujung meja, cukup jauh dari penyediaan air. Di unduh dari : Bukupaket.com 394 Gambar 5-19. Meja kerja laboratorium kimia Sebaiknya penetapan ukuran meja disesuaikan juga dengan ukuran ruang laboratorium, sedemikian sehingga ruang dapat dimanfaatkan seoptimal-optimalnya dengan meninjau juga persyaratan keamanan, terutama cukupnya tersedia ruang sirkulasi. Meja untuk percobaankegiatan kimia sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan terhadap bahan-bahan kimia korosi Untuk itu sebaiknya permukaan meja dilapisi bahan yang tahan korosi, seperti vinil, resin. formika, HPL, atau bahan-bahan lain. Gambar 5-20. Contoh meja kimia yang sukar dipindah-pindah

1. Lemari Alat dan Bahan

Lemari alatbahan sebaiknya memiliki rak-rak yang jarak antar sesamanya dapat diubah-ubah sesuai dengan ukuran Di unduh dari : Bukupaket.com 395 tinggi alat yang akan ditempatkan di sana. Ukuran tinggi lemari bergantung pada tempat meletakkannya. Jika tempat memungkinkan untuk meletakkan lemari yang tinggi, lemari dapat dibuat dengan ketinggian maksimum 180 cm. Pembuatan lemari lebih tinggi daripada itu menyusahkan pengambilan alat dari dalamnya. Pengambilan alat dari ketinggian seperti itu dapat menimbulkan kecelakaan. Jika lemari akan ditempatkan di dekat jendela, tentulah tingginya dibuat setinggi palang jendela yang paling bawah. Ketebalan atau kedalaman lemari berkisar antara 30 - 40 cm. Ini pun bergantung pada ukuran alat yang akan ditempatkan di dalamnya. Akan tetapi, jika ada alat yang ukurannya lebih daripada 40 cm sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam lemari, sebaiknya alat seperti itu disimpan di luar lemari. Lemari biasanya dibuat tidak terlalu lebar, misalnya di sekitar 100-120 cm. Ini untuk memudahkan pengaturan letaknya di dalam ruang, di samping tidak terla lu berat. Jika ruang sudah tersedia, dapat saja dibuat lemari yang lebarnya sama dengan lebar ruang yang akan menjadi tempamya. Akan tetapi, lemari seperti ini sukar mengatur letaknya, karena terlalu berat. Untuk menghemat ruang, pintu lemari sebaiknya jenis pintu geser, sehingga jika pintu dibuka, pintu tidak mengambil ruang. Biasanya pintu bagian atas lemari dibuat berkaca untuk memudahkan melihat alat yang disimpan di dalamnya. Pintu bagian bawah dibuat tidak berkaca untuk menghindari pecalmya kaca ka rena tersinggung kaki.Sebaiknya semua lemari berkunci. Ada lemari yang selalu harus terkunci, yaitu lemari yang berisikan bahan-bahan berbahaya, dan yang berisikan alat-alat yang harganya mahal. Di unduh dari : Bukupaket.com 396 Gambar 5-21. Contoh lemari alat Gambar 5-22. Lemari bahan kimia Di unduh dari : Bukupaket.com 397 Gambar 5-23 . Lemari alat bahan kimia

2. Lemari Asap

Lemari asap digunakan sebagai tempat melakukan percobaan yang menghasilkan uap atau gas yang berbahaya bagi tubuh. Tujuan pengadaannya ialah untuk menghindari ruang laboratorium dari pencemaran kontaminasi oleh zat-zat biasanya berupa gas atau uap berbahaya, yang dihasilkan oleh suatu. reaksi kimia. Lemari asapbertugas mengalirkan Lemari asap harus terbuat dari bahan yang tahan api, tahan asam, dan tahan karat. Selain itu pintu geser le mari asap harus mudah dibuka dan ditutup. Apabila alat-alat di dalam lemari asap tersebut memerlukan saklar, keran gas, dan keran air, alat-alat tersebut harus berada di luar lemari agar dapat dioperasikan dari luar lemari ketika pintu lemari ada dalam keadaan tertutup. Lemari asap harus mampu memindahkan segala jenis gas atau uap, termasuk uap yang kerapatannya besar uap berat seperti uap brom. Untuk itu digunakan kipas angin listrik pengisap untuk menyaluTkan gas-gas hasil reaksi ke luar laboratorium. Agar pengaliran gas-gas berlangsung dengan baik, konstruksi ruang di dalam lemari harus sedemikian seh- ingga dapat terjadi aliran gasudara yang bersifat garis arus Di unduh dari : Bukupaket.com 398 streamline, tidak aliran turbulens. Gambar tersebut memperlihatkan satu contoh bentuk bagan bagian dalam lemari yang dapat mengalirkan udaragas dengan aliran udaragas turbulensinya kecil. Sebelum menggunakan lemari asap, sebaiknya keadaan lemari asap diperiksa lebih dahulu. Pertama periksa bekerja atau tidak bekerjanya motor penggerak kipas dengan meng- hidupannya. Setelah dipastikan kipas bekerja, Dengan selembar kertas tipis di dalam lemari asap ketika kipas lemari sedang berputar. Apabila kertas tertarik ke atas berarti lemari asap berfungsi dengan baik. Laju sirkulasi udara sebaiknya tidak kurang dari 0,3 - 0,5 meter per detik. Gambar 5-24. Lemari asap Di unduh dari : Bukupaket.com 399 Gambar 5-25. Bagan konstruksi lemari asap

5.8.7. Sarana Pendukung Laboratorium Kimia a. Pancuran Hujan Shower

Pancuran hujan shower digunakan untuk membilas orang yang badan atau pakaiannya terkena cipratan atau tumpahan bahan kimia, lebih-lebih jika bahan kimia itu bersifat korosif. Fasilitas pancuran hujan sebaiknya disediakan pada tempat yang cukup jauh dari meja untuk percobaan sedemikian sehingga semburan airnya tidak membasahi meja kerja siswa atau meja demonstrasi, tetapi mudah dicapai siswa. Gambar 18 memperlihat comoh pancuran hujan shower di suatu perguruan tinggi. Diperlukan tirai penutup dari plastik untuk menghindari menyemprotnya air ke mana – mana. Di unduh dari : Bukupaket.com 400 Gambar 5-26. Shower

b. Ventilasi

Ciri khas laboratorium kimia ialah adanya bau beraneka ragam, mulai dari bau yang mungkin menyenangkan sampai ke bau yang menyengat hidung dan bau tidak menyenangkan busuk. Bau ini tentulah akibat adanya berbagai jenis gas atau uap yang muncul sebagai hasil suatu reaksi kimia, lebih-lebih jika laboratorium tidak dilenigkapi dengan lemari asap. Oleh karena itu, sangatlah disarankan agar ruang laboratorium kimia dan ruang tempat penyimpanan bahan diberi ventilasi buatan ventilasi paksa, di samping ventilasi alamiah yang terjadi karena konveksi. Di unduh dari : Bukupaket.com 401 Gambar 5-27. Kipas sirkulasi udara pada laboratorium kimia Gambar diatas memperlihatkan jendela suatu laboratorium kimia yang dilengkapi ventilasi paksa. Ventilatornya berupa kipas angin listrik yang dipasang di atas jendela laboratorium. Ventilator yang tata letaknya seperti ini efektif bagi gas yang rapatannya density lebih Icecil atau tidak banyak berbeda dengan rapatan udara. Akan tetapi, jika rapatan gas atau uap itu secara signifikan lebih besar daripada rapatan udara, tata letak seperti ini tentulah kurang atau bahIcan tidak efektif. Dalam hal yang demikian, percobaan yang menghasilkan gas atau uap serti itu harus dilakukan di dalam lemari asap.

c. Wadah Limbah dan atau Wadah Sampah