Faktor Lingkungan Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja

473 fisiologis dan badan. Namun indikator-indikator ini masih dipengaruhi pula oleh keadaan cuaca kerja. Beban kerja fisiologis dapat didekati dari banyaknya O 2 yang digunakan tubuh, jumlah Kalori yang dibutuhkan, denyutan jantung suhu netral dari kecepatan penguapan lewat keringat. Selain faktor beban kerja dan peralatan didalam tubuh, faktor waktu dan faktor-faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada faal kerja. Waktu mungkin dalam lamanya, tetapi juga dalam periodisitasnya. Lamanya bekerja tergantung dari kemampuan seorang tenaga kerja, beban kerja lingkungan.

E. Faktor Lingkungan

Tenaga kerja yang. sehat adalah tenaga kerja yang produktif, karena hanya tenaga kerja yang sehat yang sanggup dan siap untuk bekerja dengan baik dan maksimal produktivitas yang tinggi. 1 Ciri-ciri jiwa yang sehat mental  Mampu melaksanakan pekerjaan dengan berbagai masalah yang dihadapinya,  Mampu menjalin hubungan dengan orang lain teman sekerja dengan atasannya,  Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaannya  Mampu menghadapi kesulitan secara realistik dan konstruktif Sedangkan menurut Expert Commite WHO 1959, arang sehat secara mental adalah : Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu mengandung tantangan memperoleh kepuasan kerja dari perjuangan. Merasa lebih puas memberi daripada menerima, Secara relatif bebas dari ketegangan dan rasa cemas Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan. Menerima kepercayaan untuk dipakai sebagai pelajaran dihari depan, Di unduh dari : Bukupaket.com 474 Menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang konstruktif dan kreatif, Mempunyai daya kasih sayang yang besar 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa dan produktivitas Yang berada dalam lingkungan kerjatempat kerja :  Lingkungan kerja mekanik, fisik, kimiawi, biologis dan psikologis  Hubungan antar manusia ditempat kerja, baik vertikal maupun horisontal  Sistem kerja baik yang menyangkut cara kerja maupun pengaturan kerja  Pekerja itu sendiri yang berkaitan dengan sifat jenisnya Yang berada diluar lingkungan kerja  Di dalam keluarga sendiri seperti situasi rumah tangga, kondisi keluarga, hubungan antar anggota keluarga, sistem dan nilai dalam keluarga, jumlah keluarga, dll.  Di dalam masyarakat, meliputi norma-norma masyarakat, posisi dalam masyarakat, hubungan dengan anggota masyarkat, kondisi lingkungan masyarakat, kondisi sosial ekonomi dan kultur masyarakat. Masalah-masalah ketenagakerjaan Adanya pengangguran yang besar di pasar kerja yang dapat menghantui perasaan tenaga kerja untuk kehilangan pekerjaannya. Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat besar dibandingkan penyediaan lapangan kerja. Masalah Kualitatif Tingkat ketrampilan yang rendah berakibat produktivitas rendah dan upah juga rendah. Hal ini menyebabkan tenaga kerja tidak tenang karena harus berupaya mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketahanan pisik dan psikis juga kurang karena kekurangan gizi. Karena penawaran jauh lebih besar dari pada permintaan menyebabkan nilai kesempatan menjadi prioritas, sehingga mengakibatkan faktor Di unduh dari : Bukupaket.com 475 ketepatan pekerjaan dengan kemampuan-nya the right man in the right job. 3 Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa adalah : a lingkungan kerja mekanis b lingkungan kerja fisik c lingkungan kerja kimiawi d lingkungan kerja biologis e lingkungan kerja fisiologis f lingkungan kerja psikologis Lingkungan kerja mekanis, merupakan keadaan dan proses produksi daripada mesin-mesin dan peralatan di perusahaan yang digunakan dalam proses produksi. Lingkungan kerja mekanis dapat menjadi bahaya potensial bila keadaan dan proses daripada mesin- mesin tersebut menimbuikan perasaan tidak aman, mencekam, menjemukan, menekan dan sebagainya. Untuk pencegahannya penting diterapkan unsur-unsur ergonomis dalam pekerjaan dan peralatan tersebut. Lingkungan kerja fisik, antara lain berupa kebisingan, tekanan panas, radiasi dan lain-lain. Lingkungan kerja fisik secara konkrit akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kesehatan jiwa tenaga kerja, apabila telah melampaui NAB. Misalnya, kebisingan yang melampaui NAB dapat mengganggu konsentrasi dan emosi tenaga kerja. Lingkungan kerja bahan-bahan kimia. Banyak bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat toksik sehingga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Pengaruh bahan kimia yang toksik selain menyebabkan menurunnya beberapa fungsi fisik, juga dapat menimbulkan kelainan kejiwaan. Zat-zat kimia dalam pekerjaan yang mempengaruhi syarat dan perilaku adalah : Di unduh dari : Bukupaket.com 476 Pelarut-pelarut organik seperti pentan, iso pentan, 2 metil pentan, 3 metil pentan, 4 heksan, heptan, iso heptan, metil-etil keton, toluen, tri klor- etilen, klorida, karbon disulfide dan siren. Logam berat seperti : Timah hitam PB, air raksa Hg, Arsen, Cu, Mn, dll. Pestisida : golongan organo fosfat dan golongan klor-hidroknrbon, gas-gas berbahaya, Co, NOA, dll Zat-zat perangsang : akrilamid Bahan kimia baru : dimetil amino propionitril Interaksi obat-obat dan alkohol Lingkungan Kerja Biologis Apabila tenaga kerja mengetahui ditempat kerja ada bibit atau binatang lain yang dapat membahayakan, akan menimbulkan kecemasan dan reaksi emosional lainnya. Lingkungan kerja fisiologis Suatu pekerjaan yang terlalu berat, monoton dan tidak memenuhi syarat ergonomis, akan cepat menimbulkan kecelakaan fisik dan mental. Lingkungan kerja mental psikologis seperti : Lingkungan kerja : Poleksosbud, merupakan kondisi ciptaan sebagai pengaruh dari luar perusahaan. Aspek hubungan kerja : aspek kepemimpinan, sistem kerja, jenis pekerjaan yang tidak sesuai, dll. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa dapat berupa : Rasa tidak nyaman disatisfaction terhadap pekerjaan akan mengganggu konsentrasi dan cepat menimbulkan kelelahan, sehingga dapat mempertinggi angka kecelakaan. Penurunan produktivitas, akibat menurunnya produktivitas individu atau kelompok. Penurunan produktivitas merupakan indikator dini dan sangat membantu dalam upaya pencegahan. Di unduh dari : Bukupaket.com 477 Angka Absensi yang meningkat Angka sakit atau ijin meningkat tanpa diketahui secara jelas sebab sakitnya. Tenaga kerja kurang nyaman bekerja, kurang bergairah, kadang-kadang merasa pusing dna lain-lain. Emosional stress yang dapat dilayani oleh tenaga kerja baik individual subjektif maupun kelompok objektif terhadap suatu faktor lingkungan kerja. Peningkatan penyakit-penyakit psikomatis, yaitu keluhan-keluhan fisik yang berhubungan dengan gangguan kejiwaan seperti penyakit tukak lambung maag, oksin, tekanan darah tinggi rendah, dll. Gangguan kejiwaan atau perilaku, merupakan tingkat pengaruh yang serius, terhadap kesehatan jiwa, seperti neurosis dan anxietas. Cara-cara pencegahan terhadap stress. Dapat dibedakan dalam 3 tiga macam yaitu : Mengubah lingkungan yang dirasakan. Menimbulkan stress dengan manipulasi lingkungan. Memanipulasi lingkungan adalah : Perbaikan lingkungan kerja sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja, misalnya mengurangi kebisingan penerangan yang baik, menerapkan aspek-aspek ergonomik, dll. Merubah lingkungan yang dirasakan menimbulkan stress melalui perubahan persepsi. Dalam keadaan-keadaan tertentu stress yang dirasakan dapat dihilangkan dengan merubah persepsi kita terhadap keadaan yang menimbulkan stress tersebut. Suatu kejadian yang kita nilai negatif, kita usahakan untuk mengambil hikmahnya segi-segi positifnya Persepsinya juga dapat diubah dengan mengubah nilai-nilai keyakinan dan pandangan yang dianut. Mengubah kita dengan jalan meningkatkan daya tahan terhadap stress. Di unduh dari : Bukupaket.com 478

F. Faktor Psikologi