478
F. Faktor Psikologi
Psikologi sebagai suatu ilmu jelas tidak dapat disangka lagi dan dapat dilakukan pembuktian secara empiris, dengan systematik yang
jelas, sebagai salah satu persyaratan ilmu. Secara umum dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia,
dalam arti yang Iuas. Tingkah laku disini tidak hanya tingkah laku yang nyatatingkah laku secara fisik tetapi juga tingkah laku yang tidak
nampak seperti berfikir. Secara sederhana psikologi dapat dibagi atas :
¾ Psikologi teoritis yaitu yang berhubungan dengan filsafat;
¾ Psikologi empiris yang terbagi atas :
Psikologi umum yaitu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan
dari orang dewasa yang normal misalnya berfikir, belajar dan emosi
Psikologi khusus yaitu mempelajari perbedaan-perbedaan
individu ahtar manusia, misalnya psikologi hewan, psikologi perkembangan dan psikologi sosial;
Psikologi yang diamalkan applied psychology yaitu psikologi
yang mengamalkan hasil-hasil punyelidikan psikologi untuk tujuan praktis, misalnya klinis, psikologi anak dan psikologi
industri. Dengan demikian dapatIah kita ketahui kedudukan dari psikologi industri
dalam hubungannya dengan psikologi yang Iuas. Jadi dapat dikatakan bahwa psikolgi industri adalah psikologi yang
mengamalkan fakta-fakta dan prinsip-prinsip psikologi dalam menyelesaikan masalah psikologi yang timbul dari aktivitas-aktivitas
yang ada dalam suatu perusahaan.
Pengendalian Kecelakaan Kerja
a Pengendalian bahaya besar meliputi kecelakaan besar yang terjadi karena bencana alam atau ulah manusia.
Pengendalian bahaya besar menyangkut soal pencegahan dan pengurangan akibat kecelakaan besar yaitu kecelakaan yang dapat
Di unduh dari : Bukupaket.com
479 membahayakan orang-orang dan harta benda tidak saja di
perusahaan itu sendiri, tetapi juga di lingkungan sekeliling perusahaan tersebut.
1 Kecelakaan besar Kecelakaan yang
,
terjadi karena kekuatan alam adalah : gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan taufan;
Kecelakaan karena ulah manusia, adalah : kecelakaan kapal
taut, tabrakan kereta api, jebolnya bendungan air, jatuhnya pesawat terbang;
Kecelakaan industri; meledaknya ketel uap, kebocoran bahan
kimia, kebakaran besar dan peledakan Akibat kecelakaan tersebut dapat berupa
Banyak korban meninggal dunia
Kerusakan hebat pada, instalasi dan bangunan
Reaksi masyarakat yang emosional
Konskwensi
serius terhadap
perusahaan bersangkutan, seperti kehilangan produksi, tuntutan pidana, ganti rugi,
penyelidikan dan bahkan penutupan selama-lamanya. 2 Sebab-sebab Kecelakaan besar
Kecelakaan besar di sebuah perusahaan tidak seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi yang tidak dapat dihindari, akan
tetapi kecelakaan di perusahaan tentunya disebabkan oleh satu rangkaian kejadian dan tidak oleh satu kejadian saja. Dimana
apabila hal ini ditata, direncanakan, dibangun, dioperasikan, dirawat dan dikelola dengan baik maka tidak satu kesalahan,
kekeliruan atau kegagalan dapat mengakibatkan suatu kecelakaan besar.
b Kecelakaan Besar Akibat Bahan Kimia. 1 Kebakaran dan Peledakan
Contoh suatu kecelakaan besar, kebakaran dan peledakan adalah:
Di unduh dari : Bukupaket.com
480
Mexico City : penyimpanan dan pengisian LPG
Ciubatao
: pipa minyak melalui rawa-rawa di bawah perkampungan
Flixborough
: pabrik caprolactam cyclohexan
Siberia : pipa LPG
Los Alfaques
: tanker isi propylene
Pifer Alpha : anjungan lepas pantai produksi minyak
Houston 1990
: pabrik petrokimia 2 Awan Beracun
Beberapa kecelakaan awan beracun adalah :
Seveso : doixin
Bhopal : Methyl Iso Cyanate MIC Sistem Pengendalian Bahaya Besar harus mencakup beberapa
unsur, yaitu : ¾
Yakinkan bahwa manajemen bertanggung jawab atas keselamatan para karyawan dan penduduk di sekitar pabrik.
¾ Temukan pabrik mana dapat terjadi kecelakaan besar
¾ Mengusahakan agar mereka yang bertanggung jawab atas
keselamatan dari pabrik, melaporkan kepada instansi yang berwenang
¾ Agar laporan tersebut diperiksa dengan teliti oleh ahli
keselamatan kerja yang terlatih ¾
Mengadakan pemeriksaan secara teratur a Tanggung jawab Manajemen
Hendaknya jelas bahwa manajemen tetap bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan pabrik, walaupun :
Pabrik telah disetujui
Pabrik baru saja diperiksa oleh pihak berwenang
Semua rekomendasi dan persyaratan yang diberikan
oleh yang berwenang, telah dilaksanakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
481 b Identifikasi Pabrik dengan Bahaya Besar
Kecelakaan besar biasanya disebabkan oleh pelepasan secara tidak sengaja sejumlah besar bahan berbahaya atau
penyalaan sejumlah besar bahan yang mudah meledak. Untuk menentukan apakah suatu instansi tertentu adalah
suatu perusahaan bahaya besar atau tidak, harus diketahui kpasitas total penyimpanan bahan berbahaya, bukan jumlah
persediaan pada suatu saat, atau konsumsi pada jangka waktu tertentu.
c Laporan Keselamatan Kerja Mereka yang bertanggung jawab atas keselamatan dari
suatu instalasi bahaya besar harus memberitahu instansi yang
berwenang akan
bahaya-bahaya terhadap
pengoperasian instalasi dan cara-cara mengatasi bahaya- bahaya tersebut.
d Unit Pengawasan Sentral Bahaya Besar Unit pengawasan sentral bahaya besar haws terdiri dari para
spesialis yang dapat :
Menyelidiki dengan teliti laporan yang dibuat oleh perusahaan dengan bahaya besar
Memberikan petunjuk tentang hal-hal teknis mengenai
keselamatan
Membantu melaksanakan pemeriksaan terhadap perusahaan dengan bahaya besar
Mengadakan pelatihan mengenai keselamatan kerja
kepada para pengawas keselamatan dari perusahaan e Pengawas Pabrik yang Terlatih
Terlepas dari tugas-tugas normal mereka, para pengawas yang telah dilatih dalam pemeriksaan bahaya besar harus
mengecek di tempat kerja secara teratur. f
Syarat-syarat Perundangan
Di unduh dari : Bukupaket.com
482 3 Pengenalan Tanggap Darurat
Tanggap darurat dilakukan untuk mengatasi resiko yang masih ada setelah semua tindakan pencegahan yang sesuai dilakukan.
Tindakan tersebut harus sesuai dengan bahaya dan harus praktis dan realistis agar efektif.
Rencana tanggap darurat tersebut dapat dibagi dalam rencana darurat di dalam perusahaan sendiri dan rencana darurat di luar
lingkungan perusahaan. a Rencana Darurat di dalam Perusahaan
Rencana darurat di dalam perusahaan menyangkut soal tindakan yang harus dilakukan oleh personil perusahaan di
dalam perusahaannya sewaktu terjadi suatu keadaan darurat. Rencana tersebut harus memuat uraian tindakan
yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Tujuan utama rencana darurat adalah untuk mengusahakan
agar akibat dari keadaan darurat dapat ditekan sekecil mungkin.
Oleh karena itu usaha dipusatkan kearah penampungan kebocoran dan pemadaman kebakaran.
Peringatan Kepada yang Bersangkutan
Mereka yang harus melakukan suatu peranan di dalam rencana darurat harus diberi tahu jika terjadi suatu
keadaan darurat. Pemberitahuan ini termasuk penempatan personil untuk pos-pos darurat harus dilatih
secara teratur.
Tindakan yang harus dilakukan Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah ditujukan
untuk mengatasi keadaan darurat, menghentikan kebocoran-kebocoran, memadamkan api, mencegah
hagian lain dari perusahaan terlibat dalam keadaan darurat.
Orang-orang yang terancam bahaya harus diusahakan segera meninggalkan daerah berbahaya.
b Rencana Keadaan Darurat di luar Perusahaan Apabila bantuan dari luar untuk mengontrol kecelakaan atau
jika akibat kecelakaan dapat membahayakan keselamatan
Di unduh dari : Bukupaket.com
483 dari orang-orang diluar perusahaan, maka harus disusun
suatu rencana keadaan darurat di Iuar perusahaan. Tujuan dari rencana tersebut adalah :
Untuk memberi informasi kepada orang-orang yang akan
dimintai bantuan
Untuk memberitahu mereka yang mungkin akan menjadi korban dari suatu kecelakaan besar
Jika pemadam kebakaran atau regu penolong dari Iuar
perusahaan akan diminta bantuan, maka sudah semestinya mereka harus mendapat informasi yang
berhubungan dengan perusahaan yang bersangkutan. Pengendalian bahaya besar berarti mencegah terjadinya
kecelakaan besar. Kecelakaan besar dapat dicegah dengan :
Design pengolahan
Tata letak perusahaan
Design instalasi
Konstruksi
Operasi
Perawatan dan
Manajemen yang baik
6.2. MANAJEMEN RESIKO
Resiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan apapun yang kita lakukan pasti memiliki potensi risiko. Orang yang
bekerja memiliki resiko dipecat. Seorang pengusaha menghadapi kebangkrutan sebagai resiko terbesarnya. Hal terpenting yang harus kita
lakukan adalah bukan lari dari resiko yang akan terjadi, tetapi bagaimana mengelola potensi resiko yang timbul sehingga peluang terjadi atau akibat
yang ditimbulkannya tidak besar. Dengan kata lain, dengan mengetahui tingkat resiko yang akan terjadi maka kita akan tahu bagaimana mengurangi
dampak yang ditimbulkannya. Dengan demikian kita dapat mengendalikan
resiko tersebut, sehingga aktivitas kita dapat berjalan dengan lancar dan aman. Konsep seperti inilah yang kita namai dengan Manajemen Risiko.
Manajemen Resiko merupakan inti dari Sistem Manajemen K3. karena itu secara khusus OHS AS 18001 dan Permenaker 05Men1996
mempersyaratkan adanya pengelolaan risiko. Sebuah organisasi dapat
Di unduh dari : Bukupaket.com