292
4.8.7. Merawat Peralatan Ekstraksi
Perawatan peralatan untuk proses ekstraksi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan laju ekstraksi. Jika difusi dari
cairan yang akan diambil solute pada partikel padat adalah faktor yang mengendalikan, partikel seharusnya kecil, sehingga jarak zat terlarut untuk
berdifusi menjadi kecil. Hal yang perlu diperhatikan ada 4 faktor.
1. Ukuran partikel Ukuran partikel mempengaruhi laju ekstraksi dalam beberapa hal.
Semakin kecil ukurannya, semakin besar luas permukaan antara padat cair; sehingga laju perpindahannya menjadi semakin besar. Dengan
kata lain, jarak untuk berdifusi yang dialami oleh zat terlarut dalam padatan adalah kecil.
2. Zat pelarut Larutan yang akan dipakai sebagai zat pelarut seharusnya merupakan
pelarut pilihan yang terbaik dan viskositasnya harus cukup rendah agar dapat bersirkulasi dengan mudah. Biasanya, zat pelarut murni akan
dipakai pada awalnya, tetapi setelah proses ekstraksi berakhir, konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun, pertama
karena gradien konsentrasi akan berkurang dan kedua karena zat terlarutnya menjadi lebih kental.
3. Temperatur Dalam banyak hal, kelarutan zat terlarut pada partikel yang diekstraksi
di dalam pelarut akan naik bersamaan dengan kenaikan temperatur untuk memberikan laju ekstraksi yang lebih tinggi.
4. Pengadukan fluida Pengadukan pada zat pelarut adaiah panting karena akan menaikkan
proses difusi, sehingga menaikkan perpindahan material dari permukaan partikel ke zat pelarut.
Perawatan peralatan untuk leaching
Ada tiga proses yang perlu diperhatikan pada saat perawatan peralatan leaching terjadi, yaitu:
1. Pelarutan antara zat pelarut dengan zat terlarut 2. Pemisahan zat terlarut dari padatannya
Di unduh dari : Bukupaket.com
293 3. Pencucian padatan untuk memisahkan zat-zat yang tidak diinginkan atau
untuk memperoleh hasil sebanyak mungkin Dahulu proses batch perhatian sering dilakukan, tetapi sekarang proses
secara kontinyu mulai banyak dikembangkan. Tipe peralatan akan sangat bergantung kepada sifat dari padatan, apakah granular atau cellular dan
apakah partikel kasar atau halus. Beda antara padatan kasar dan halus adalah padatan kasar mempunyai laju pengendapan yang besar, sehingga
cepat dipisahkan dad cairannya, sedangkan yang halus hanya dapat dilakukan dengan bantuan pengadukan.
Contoh ekstraksi dengan padatan berbentuk cellular adalah ekstraksi pada biji kacang. Biji kacang berisi sekitar 15 minyak dan sebagai pelarut sering
dipakai fraksi petroleum ringan. Trikloroetilen dan aseton atau eter juga sering digunakan sebagai pelarut jika padatan sangat basah Contoh
peralatan yang dipakai adalah Bollmann ekstraktor. Untuk leaching dengan padatan yang kasar serubg digunakan peralatan
Dorr classifier. Padatan dimasukkan dekat pada dasar tangki yang miring dan secara perlahan bergerak ke atas. Zat pelarut dituangkan dari atas dan
mengalir berlawanan arah dengan padatan dan melewati bafle sebelum keluar. Jika padatan kasar dapat di-leaching dengan mengalirkan pelarut ke
materialnya, maka padatan halus akan menemui kesulitan pada saat menggerakkan padatan ke atas. Partikel yang kurang dari 200 mesh 0,075
mm akan bersuspensi jika ada pengadukan dan karena luas permukaan totainya besar, maka ekstraksi yang seperti ini akan memakan waktu yang
lama. Karena laju pengendapan dari partikel adalah rendah dan permukaannya
luas, pemisahan dan operasi pencucian menjadi lebih sukar pada padatan halus daripada padatan kasar. Pengadukan dapat dipakai dengan
menggunakan pengaduk mekanis atau dengan udara tekan. Pengaduk biasanya diletakkan di tengah tabung dan dikelilingi oleh lempengan besi,
sehingga cairan dapat terangkat naik kemudian turun setelah keluar dari lempeng besi.
Contoh peralatan yang menggunakan udara tekan untuk pengadukan adalah Pachuca Tank. Ini adalah tangki silinder dengan dasar berbentuk
Di unduh dari : Bukupaket.com
294 kerucut dilengkapi dengan pipa di tengah untuk udara tekan. Sirkulasi
secara kontinyu akan didapat dengan pipa tersebut berlaku sebagai udara pengangkat. Penambahan jet udara dilakukan untuk mencegah adanya
material yang mengendap.
4.9. FILTRASI
4.9.1. Pendahuluan
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat
itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah
padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan.
4.9.2. Filtrasi skala laboratorium
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam cairan. Penyaringan menggunakan kertas saring,
hasil saringan disebut filtrat.
Gambar 4.80: Penyaringan dengan kertas saring
Filtrat Corong pemisah
Kertas saring
Staty
Di unduh dari : Bukupaket.com