Pemeriksaan Kondisi Sublimator Proses Sublimasi
4.9.5. Merawat Peralatan Filtrasi
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut : - Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi. - Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel. - Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.4.10. SUBLIMASI
Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin ke dalam fasa uap. Contoh klasik sublimasi adalah penguapan kamfer kapus barus. Sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyublim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang beru dapat menyublim apabila tekanan diturunkan. Untuk mendapatkan bahan murni, fasa uap bahan tersublim didinginkan secara perlahan-lahan sehingga terbentuk kristal.4.10.1. Pemeriksaan Kondisi Sublimator
Sublimator pada proses sublimasi ini terdiri dari : - Cawan porselin - Gelas arloji - Gelas piala - Pembakar bunsen Peralatan tersebut diatas dibersihkan dari kotoran dan zat-zat lain yang menempel pada gelas arloji dan cawan porselin. - Pastikan tidak ada air yang menempel pada peralatan tersebut akan kinerja perubahan tingkat wujud alotropi menjadi maksimum. Di unduh dari : Bukupaket.com 3004.10.2. Proses Sublimasi
Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat - cair - gas - atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah Iangsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin seperti bentuk jarum. Pada pendinginan lebih lanjut sampai 96° terjadi bentuk rombik. Suhu 96° adalah suhu peralihan. Peristiwa ini disebut alotropi ialah satu macam zat dalam keadaan berlainan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Peralatan dan bahan yang dipakai untuk proses sublimasi yodium: a. Alat-alat yang dipakai 1. cawan porselin 2. gelas arloji 3. tabung reaksi 4. pipet 5. gelas piala 6. kayu kecillidi 7. pembakar bunsen 8. kaki tiga dengan kasa asbes. b. Bahan-bahan yang dipakai : 1. yodium kristal 2. belerang 3. kanji 4. air suling 5. alkohol. Di unduh dari : Bukupaket.com 301 Prosedur Proses Sublimasi Gambar 4.83 : Penyubliman Yodium Ambil 1 spatula yodium, letakkan dalam cawan porselin, tutuplah cawan itu dengan gelas arloji, beri air di atas gelas arloji. Panaskan dengan api kecil pada pembakar bunsen. Terjadi perubahan warna uap yodium, uap ini akan menyublim pada bagian bawah gelas arloji. Sebagian dari kristal yodium ini masukkan dalam tabung reaksi, kemudian tuangi air suling. Sebagian yang lain masukkan juga pada tabung reaksi dan tuangi alkohol. Pada dinding luar gelas arloji terdapat hablur-hablur kristal Iodium.4.10.3. Menangani produk sublimasi
Parts
» Teknologi Proses Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan scientific
» Utilitas Pabrik Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
» Limbah Industri smk11 KimiaIndustri Suparni
» DIAGRAM ALIR PROSES TEKNOLOGI PROSES
» IDENTIFIKASI SATUAN PROSES DAN OPERASI PADA KIMIA
» Pendahuluan Tujuan Pencampuran Bahan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencampuran Bahan
» Pencampuran Bahan Cair-Cair Pencampuran Bahan Padat-Cair
» Merawat Alat Pencampur PROSES PENCAMPURAN BAHAN
» Dasar Kesetimbangan Uap-Cair PENYULINGAN Distillation
» Dasar Peralatan Penyulingan PENYULINGAN Distillation
» Neraca Massa Pada Kolom Distilasi
» Analisis Kolom Fraksinasi PENYULINGAN Distillation
» Volatilitas Relatif Larutan Ideal Tipe Distilasi
» Pendahuluan Pemeriksaan Pendahuluan Peralatan Adsorpsi a. Persiapan media karbon aktif
» Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi
» Kolom Absorpsi Prinsip Kerja Kolom Absorbsi
» Pendahuluan Peralatan ekstraksi EKSTRAKSI
» Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut
» Ekstraksi padat-cair tak kontinu
» Ekstraksi padat-cair kontinyu Ekstraksi cair-cair
» Merawat Peralatan Ekstraksi EKSTRAKSI
» Mesin Pres Bersaringan Filter Press
» Pemeriksaan Kondisi Sublimator Proses Sublimasi
» Operasi Evaporasi Pelaksanaan Proses Evaporasi Pelaporan Proses Evaporasi
» Persiapan deskripsi bahan olahan sebelum pelaksanaan proses
» Proses netralisasi Derajat keasaman pH
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi Katalis
» Proses Pengolahan Jagung Proses Pembuatan Minyak Jagung Dalam Industri
» Unit Corn Mill Unit Oil Mill
» Indikator asam basa Unit Persiapan dan Ekstraksi 1 Unit Persiapan:
» Unit Refinery TEKNOLOGI PROSES
» Kondisi Peralatan Penukar Ion
» Mengoperasikan Alat Penukar Ion
» Merawat Alat-alat penukar Ion
» Menara Pendingin Cooling tower
» UNIT PENYEDIAAN LISTRIK UNIT PENGADAAN UAP
» Kompresor reciprocating Kompresor Putar Rotary
» Kompresor Dinamis Jenis Kompresor
» Kandungan Air di dalam Bahan Bakar Kandungan Abu Kandungan Belerang
» Berat Jenis Viskositas atau Kekentalan Flash Point Titik Bakar atau “Ignition Point” Bau
» Penerimaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» Penimbunan PenyaluranPenggunaan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak
» OPERASI PEMBAKARAN PETUNJUK UNTUK OPERATOR
» Lemari Alat dan Bahan Lemari Asap
» Pengadministrasian Alat dan Bahan
» Wadah Limbah dan atau Wadah Sampah Penerimaan Alat-alat Baru Pemeliharaan Umum Alat-alat
» Kalibrasi Peralatan Alat Laboratorium
» Pengertian K3 Fakta Tentang K3
» Sistem Manajemen K3 Di Beberapa Negara
» Hubungan OHSAS 18001 Dan Permenaker 05Men1996
» Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
» Langkah-Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3
» Jenis-jenis APD Mengenal Alat Pelindung Diri APD A. Pengertian APD
» Syarat-syarat APD Perlakuan setelah alat pelindung diri digunakan
» lklim Kerja Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Pencahayaan Faktor Fisik 1. Faktor Kebisingan
» Radiasi Tidak Mangion Non Ionizing Radiation
» Tekanan Udara Tinggi dan Rendah Getaran Mekanis
» Faktor Kimia Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Biologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Fisiologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Lingkungan Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Faktor Psikologi Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
» Persyaratan OHSAS 18001 Persyaratan Permenaker 05Men1996
» Langkah-langkah Pengukuran dan Pengendalian Resiko Langkah 1. Identifikasi Bahaya
» Bahan kimia mudah meledak Bahan kimia reaktif terhadap air
» Bahan kimia rektif terhadap asam Bahan kimia korosif Bahan kimia irirtan
» Bahan kimia beracun Bahan Kimia Berbahaya
» Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya Pengaruh Bahan Kimia terhadap Kesehatan
» Latar Belakang PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pengertian K3 Penanggulangan Kebakaran
» Ruang Iingkup pengawasan K3 penanggulangan kebakaran Pengetahuan dasar pemadaman api
» Sistem deteksi dan alarm kebakaran
» Pengoperasian APAR Alat Pemadam Api Ringan Hydrant Sprinkler
» Sarana Evakuasi Kompartementasi Sistem pengendalian asap dan panas
» Sistem tanggap darurat PENANGGULANGAN KEBAKARAN
» Pemadaman Kebakaran Penyelamatan hunian yang terjebak kebakaran
» PEMBUATAN LAPORAN INVENTARISASI BAHAN KIMIA
Show more