Pengertian K3 Penanggulangan Kebakaran

530 Penggunaan api terbuka pada umumnya terdapat dalam pelaksanaan pekerjaan yang bersifat sementara, seperti pekerjaan perbaikan dengan mesin las. Dalam K3 setiap pekerjaan panas harus dikendalikan secara administratif denga penerapan ijin kerja panas Hot Work Permit. Ijin ini diterbitkan oleh penanggung jawab K3 disetiap tempat kerja. Hal kedua yang harus menjadi titik perhatian dalam penguasaan K3 penanggulangan kebakaran adalah masalah listrik. Banyak titik kelamahan pada instalasi listrik yang mendorong terjadinya kebakaran, yang secara awam disebut hubung singkat. Namun hubung singkat sendiri merupakan akibat dari banyak faktor yang mempengaruhi. Dengan demikian norma K3 penanggulangan kebakaran adalah norma K3 yang ditujukan untuk mencegah atau mengurangi tingkat resiko seminimal mungkin. Karena itu seorang Ahli K3 harus memiliki pengetahuan teknis penanggulangan kebakaran sehingga mampu menilai kesesuaian sistem proteksi kebakaran pasrf, aktif, dan manajemen penanggulangan kebakaran.

6.4.2. Pengertian K3 Penanggulangan Kebakaran

Pengertian pengawasan dapat diartikan sebagai suatu aktifitas untuk menilai kesesuaian persyaratan yang telah ditentukan yang di dalam hal ini adalah persyaratan K3 penanggulangan kebakaran yang bertujuan untuk mencegah atau menekan resiko sampai pada level yang memadai. Azas pengawasan K3 pada dasarnya adalah pembinaan, sebagaimana digambarkan pasal 4 UU No.1 Tabun 1970. Pengertian pembinaan disini mencakup pembentukan, penerapan, dan pengawasan yaitu norma yang belum ada dan norma yang telah ada terus disosialisasikan dengan diberi batas waktu kapan akan dilaksanakan. Beberapa pengertaian dan istilah yang berkaitan dengan ruang lingkup pengawasan K3 bidang penanggulangan kebakaran antara lain:

1. Kebakaran, adalah api yang tidak dikehendaki. Boleh jadi api itu kecil

tetapi apabila tidak dikehendaki merupakan kebakaran, sehingga hampir terbakarpun dapat diartikan sebagai kebakaran. Mencegah Kebakaran, adalah segala upaya untuk menghindarkan terjadinya kebakaran. Seorang Ahli K3 harus mampu menetapkan Di unduh dari : Bukupaket.com 531 rekomendasi syarat apa yang sesuai dengan keadaan yang ditemukan dilapangan sewaktu inspeksi.

2. Resiko Kebakaran, adalah perkiraan tingkat keparahan apabila terjadi

kebakaran. Besaran yang mempengaruhi tingkat resiko kebakaran ada 3 faktor yaitu : a. Tingkat kemudahan terbakar flamebility dari bahan yang diolah atau disimpan. b. Jumiah dan kondisi penyimpanan bahan mudah terbakar sehingga dapat diperkirakan kecepatan laju pertumbuhan atau menjalarnya api. c. Tingkat paparan, yaitu seberapa besar nilai material dan atau seberapa banyak orang yang terancam. Mengurangi resiko kebakaran, adalah pertimbangan syarat K3 untuk dapat menekan resiko ketingkat level yang lebih rendah. Seorang Ahli K3 harus mampu menetapkan rekomendasi syarat dan strategi apa yang diperlukan untuk meminimalkan tingkat ancaman ke level yang lebih rendah.

3. Memadamkan Kebakaran, adalah suatu teknik menghentikan reaksi

kebakarannyala api. Nyala api adalah suatu proses perubahan zat menjadi zat yang baru melalui reaksi kimia, oksidasi eksotermal. Nyala yang tampak adalah gejala zat yang sedang memijar. Pada nyala api yang sedang berlangsung terdapat 4 elemen yang berinteraksi, yaitu unsur pertama adalah bahan bakarfuel bisa padat, cair, atau gas yang umumnya mengandung karbon C dan atau hidrogen H; unsur yang kedua adalah bahan pengoksidan yaitu oksigen yang dapat berasal dari udara atau terikat pada bahan tertentu bahan oksidator; sedang unsur ketiga adalah sumber panas yang berasal dari dalam sistem maupun dari luar sistem; unsur keempat adalah adalah rantai reaksi kimia. Memadamkan kebakaran, dapat dilakukam dengan prinsip menghilangkan salah satu atau beberapa unsur dalam proses nyala api, yaitu : pendinginan cooling, penyelimutan smothering, mengurangi bahan stafation, memutuskan rantai reaksi api dan melemahkan dulution. Teknik pemadaman dengan media pemadaman harus sesuai dengan prinsip-prinsip pemadaman. Di unduh dari : Bukupaket.com 532

4. Jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran, atau disebut

means of escape adalah sarana berbentuk konstruksi permanen pada bangunan gedung dan tempat kerja yang dirancang aman untuk waktu tertentu sebagai jalan atau rute penyelamatan penghuni apabila terjadi keadaan darurat kebakaran.

5. Panas, asap dan gas, adalah produk kebakaran yang pada hakikatnya

merupakan jenis bahaya yang dapat mengancam keselamatan baik material maupun jiwa sehingga harus dikendalikan. Penyebaran panas, dapat melalui radiasi, konveksi dan konduksi sebagaimana ilustrasi pada gambar 1 Perpindahan panas secara radiasi adalah, paparan langsung kearah tegak lurus melalui pancaran gelombang elektromagnetik. Contoh panas matahari sampai ke bumi melalui radiasi. Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas melalui gerakan udara. Contoh panas cerobong yang melewati lubang atau celah. Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas melalui media. Contoh dibalik ruangan yang terbakar dapat membakar material diruangan sebelahnya karena panasnya menembus melalui tembok. Penyebaran asap dan gas, berupa asap sisa pembakaran. Contoh Karbondioksida CO 2 dan uap air H 2 0 serta gas ikutan Iainnya. Dalam suatu kebakaran asap dan gas merupakan pembunuh utama. Boleh jadi korban mati dalarn kebakaran adalah karena menghisap asap atau gas. Penyebaran asap dan gas cenderung akan naik ke atas melalui setiap celah shaft yang ada, karena itu pada bangunan gedung bertingkat lantai paling atas akan lebih dulu kena asap. Pada bangunan yang rnenggunakan sistem AC sentral asap dan gas, asap akan cenderung menyebar ke seluruh ruangan melalui sirkulasi udara AC. Di unduh dari : Bukupaket.com 533 Apabila ada bangunan yang terbakar menyimpan bahan-bahan yang dapat terurai menjadi gas racun, maka resiko akan bertambah besar karena adanya gas racun. Dengan demikian seorang Ahli K3 harus mampu menganalisis kemungkianan adanya ikutan bahaya gas racun, sehingga diharapkan mampu menetapkan rekomendasi syarat untuk menghindarkan bahaya asap dan gas beracun. Dampak lain resiko kebakaran adalah ledakan dan bahan kimia atau tabung kontainer yang berisi gas yang mudah meledak.

6.4.3. Ruang Iingkup pengawasan K3 penanggulangan kebakaran