Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat Kajian Tentang Pemberdayaan Masyarakat a.

29 nonformal: 1 Pendekatan yang didasarkan kepada kebutuhan masyarakat. Artinya pendidikan nonformal senantiasa harus dikembangkan dan dibangun berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. 2 Pendekatan dengan cara menggunakan dan menggali potensi yang dimiliki masyarakat setempat, 3 sikap yang perlu diciptakan pada setiap ornag atau setiap warga belajar agar percaya diri atau memiliki sikap mandiri. 4 Pendekatan yang memperhatikan dan mempertimbangkan aspek lingkungan.

3. Kajian Tentang Masyarakat Belajar Learning Society a. Konsep Learning Society

Pendidikan sepanjang hayat adalah landasan yang kuat untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar learning society, pengertian learning society menurut faisal 1981 dalam Elia Tambunan 2008 bahwa: Istilah Learning Society menunjuk pada kenyataan dimana warga msayarakat secara aktif memnggali pengalaman belajar didalam setiap sela dan segi kehidupannya. Dalam hubungan ini, bukan lagi warga masayrakat yang ditarik- tarik atau malah digiring-giring untuk mengikuti pendidikan suatu lebaga resmi sekolah atau kursus- kursus akan tetapi setiap warga masyarakat yang gemar belajar, tentunya secara sadar melakukan aktifitas belajar invidual mandiri Faisal, 1981: 46. Belajar dalam arti belajar adalah belajar. Belajar dengan belajar mandiri self directed learning. Aktifitas adalah salah satu budaya atau perilaku penting yang dimiliki individu, kelompok dan maayrakat. Dalam Learning Society belajar dengan belajar mandiri 30 untuk belajar menjadi learning to be, belajar melakukan sendiri learning to do, belajar untuk memahami bukan untuk mengetahui learning to understand, belajar hidup bersama learning to life together saling diajar dan membelajarkan untuk trangformasi kebutuhan dan kehidupan. Belajar untuk perubahan masyarakat. Perubahan masyarakat untuk perubahan individu dengan sumberdaya belajar yang tersedia luas dimasyarakat. Pendidikan sepanjang hayat merupakan landasan kuat untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar Learning Society. Sesuai pendapat Cresson, Sudjana, S, 2004, tahun 1996 merupakan tahun pengakuan terhadap penerapan azas belajar sepanjang hayat di Eropa. Sejak saat itu terdapat peningkatan kesadaran mengenai pentingnya belajar sepanjang hidup. Berbagai kegiatan dilakukan oleh 12 negara anggota Uni eropa dengan tujuan pokok tumbuhnya masyarakat belajar. Upaya-upaya itu adalah: 1 Merangsang perolehan pengetahuan baru oleh masyarakat 2 Mempersatukan sekolah dnegna sector usaha supaya keduanya lebih dekat 3 memerangi pendidikan yang eksklusif 4 meningkatkan kemampuan tiga bahasa bagi masyarakat dan 5 memperlakukan sama pentingnya terhadap investasi modal dan investasi pelatihan. “Dan sikap senang terhadap aktifitas belajar yang berkembang pada setiap individu akan dapat mendorong terbentuknya masyarakat belajar Learning Society”, Kuntoro, 2001 : 22 dalam Elia Tambunan 2008: 18. 31 Jadi yang diciptakan dalam Learning Society adalah pertama, aktifitas belajar mandiri yang diarahkan oleh pembelajaran sendiri untuk menggali pengalaman dengan cara baru untuk perubahan system sosial. Kedua, membuadayakan gemar belajar di pusat-pusat belajar masyarakat entah lewat pendidikan formal, nonformal maupun informal. Masyarakat berorientasi pada belajar lebih dari sekedar pengajaran. Ketiga, membudayakan belajar bersama dengan masyarakat dimana saja dan kapan saja. Keempat, adalah menjadi teladan pembelajar dan saling menyuarakan belajar dalam setiap aktivitasnya. Beberapa harapan yang ingin dicapai melalui learning society, menurut Tim Nasional Reformasi Menuju Masyarakat Madani 1999 adalah sebagai berikut: 1 Terciptanya masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 Terciptanya masyarakat yang demokratis dan beradab yang menghargai adanya perbedaan pendapat; 3 Masyarakat yang mengakui hak-hak asasi manusia; 4 Masyarakat yang tertib dan sadar hukum, budaya malu apabila melanggar hukum yang melekat dalam semua lapisan kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan; 5 Masyarakat yang percaya pada diri sendiri, memiliki kemandirian dan kreatif terhadap pemecahan masalah yang dihadapi, masyarakat memiliki orientasi yang kuat pada penguasaan ilmu dan teknologi; 6 Sebagai bagian dari masyarakat global, yang memiliki semangat 32 kompetitif dalam suasana kooperatif, penuh persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain dengan semangat kemanusiaan yang universal; 7 Terwujudnya tatanan masyarakat yang beradab yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan martabat manusia; 8 Mewujudkan masyarakat belajar yang tumbuh dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Pudji Mulyono, Learning Society, Penyuluhan, Dan pembangunan. Dampaknya adalah keleluasaan masyarakat membangun kapasitasnya sejak usia prasekolah hingga orang dewasa, perubahan kualitas hidup masyarakat yang semakin baik, belajar sepanjang hidup, mengagungkan atau menomorsatukan belajar triumph of learning dengan berbagai cara. Dengan demikian. Learning Society penting dianalisis sebagai pemikiran dan kesadaran baru tentang arti belajar dan masyarakat. Sehingga itu menjadi suatu kesadaran, kebiasaan dan budaya baru dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, tentang kesenangan belajar Elia Tambunan, 2008.

b. Pelaksanaan Learning Society

Learning Society adalah budaya baru dan gaya hidup yang tidak terubahkan dimana individu, keluarga, seluruh masyarakat apakah belajar di pendidikan formal, nonformal, informal dan pemerintah aktif belajar dalam setiap aktifitas kehidupan. Integrasi keempat bidang ini merupakan sebuah keharusan untuk membudayakannya. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara: