Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

56 Selain itu masjid Jogokariyan telah mampu menciptakan learning society dalam lingkungan jamaahnya. hal tersebut dapat dilihat dari program dan pelaksanaan kegiatan pengurus masjid Jogokariyan sangat responsif terhadap perkembangan masyarakat, sehingga mampu menarik masyarakat untuk turut serta dalam pemakmuran masjid, disisi lain masyarakat pun turut belajar untuk mengembangkan diri dan masyarakat disekitarnya. Masjid Jogokariyan tidak hanya menjadi wadah belajar bagi masyarakat sekitarnya, bahkan mampu membawa perubahan kepada masyarakat dari segi budaya, maupun perekonomian. Dengan itu masjid Jogokariyan dapat dikatakan telah turut serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat belajar learning society . Karena learning society merupakan sebuah proses pemberdayaan. Proses pemberdayaan tersebut mencakup proses merubah sikap dan perilaku budaya dari masyarakat yang tidak gemar belajar menjadi masyarakat gemar belajar learning society . Dengan bercermin kepada masjid Jogokariyan diharapkan muncul masjid-masjid lainnya di Indonesia yang dapat menjadi pusat belajar dan pengembangan pemberdayaan masyarakat. 57

C. Pertanyaan Penelitian

Untuk mengarahkan penelitian yang dilaksanakan agar dapat memperoleh hasil yang optimal, maka perlu adanya pertanyaan penelitian antara lain: 1. Siapakah pelaksana pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal Nonformal Education menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta? 2. Dimanakah proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal dilaksanakan? 3. Kapan proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal dilaksanakan? 4. Bagaimana upaya Masjid Jogokariyan dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal menuju masyarakat belajar learning society? 5. Siapa saja yang menjadi sasaran dalam pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta? 6. Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pelaksana program dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta? 58 7. Apa dampak pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta? 8. Apa saja faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta? 9. Apa saja faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan Nonformal menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta? 59

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan kualitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Sifat data yang ditampilkan adalah data kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Beberapa karakteristik utama penelitian ini adalah bahwa sumber data ialah yang wajar, peneliti sebagai instrumen penelitian, mencari makna sejauh kejadian atau peristiwa atau sebagainya Moleong, 2008: 3. Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dan lingkungan hidupnya berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya Nasution, 2006: 5. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju masyarakat belajar learning society di Masjid Jogokariyan dilaksanakan, apa saja dampak pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju 60 masyarakat belajar learning society di masjid Jogokariyan, serta apasaja faktor pendukung dan penghambatnya.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah masjid Jogokariyan Mantrijeron Yogyakarta dengan alasan sebagi berikut : a. Masjid Jogokariyan adalah salah satu institusi yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat. b. Letak masjid Jogokariyan strategis sehingga memudahkan akses penelitian c. Keterbukaan dari pihak masjid Jogokariyan sehingga memungkinkan lancarnya dalam memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian.

C. Subyek Peneliti

Subyek penelitian adalah sumber data berupa orang, benda gerak, atau hal tempat variabel penelitian melekat. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju masyarakat belajar Learning Society di masjid Jogokariyan yang meliputi: pengurus masjid Jogokariyan, jamaah masjid jogokariyan, dan tokoh masyarakat. Maksud dari pemilihan subyek ini adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi