97
12. Biro Pemberdayaan Perempuan
Seperti slogan yang dianut oleh masjid Jogokariyan yakni “Masjid Dasrrussalam”. Segenap pengelola masjid Jogokariyan
menginginkan masjid Jogokariyan menjadi tempat yang memberi kesejahteraan bagi orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu
pengurus Jogokariyan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang ditujukan bukan hanya untuk jamaah masjid
Jogokariyan saja tetapi juga masyarakat umum. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang hingga
kini rutin dilaksanakan adalah program kursus menjahit. Program tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama dengan aparat desa
setempat terkait tempat. Tempat kursus menjahit dilaksanakan disebuah ruangan di dalam gedung milik pemerintah desa.
Sedangkan alat-alat yang di butuhkan disediakan olek takmir masjid Jogokariyan. Kursus tersebut bersifat non-profit, meskipun
peserta dipungut biaya kursus namun biaya tersebut sangat minim dan nantinya biaya tersebut digunakan untuk biaya akomodasi
peserta selama kursus. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak “Tj” sebagai berikut:
“Program ini dilaksanakan dalam upaya mendukung pemberdayaan perempuan. Supaya perempuan mempunyai
lebih dimata masyarakat dan mampu mengupayakn kebutuhannya sendiri tanpa bergantung pada suami.
Kegiatannya yang samapai sekarang masih berjalan adalah kegiatan kursus menjahit”.
98 Selanjutnya Ibu ”Sr” selaku pengurus biro pemberdayaan
masjid Jogokariyan menegaskan dan melengkapi pernyataan Bapak “Tj” tersebut:
“Program ini dibuat bukan untuk nyari untung Mbak. Biasanya peserta memamng dipungut biaya, tapi minim
sekali, itu untuk biaya akomodasi peserta juga…kegiatannya dilaksanakan di gedung milik desa, tapi
semua peralatan kita pengurus masjid Jogokariyan yang menyediakan”.
13. Biro KAUM Komite Aksi Untuk Umat
Biro ini dapat dikatakan salah satu biro yang unik. Kegiatan biro tersebut adalah melakukan aksi-aksi berkaitan dengan isu yang
sedang beredar di masyarakat. Antara lain mengenai isu pembantaian tentara Israel terhadap masyarakat palestina. Jamaah
masjid Jogokariyan turut berduka akan keadaan di Palestina karena dalam ajaran agama islam sesama umat islam adalah saudara, maka
jamaah masjid Jogokariyan merasa tergerak untuk membela saudaranya yaitu warga Palestina yanga sesama agama islam.
Dengan menggalang dana bantuan dan mengirimkan beberapa relawan ke Palestina.
Aksi yang dilakukan dikancah lokal adalah “operasi pasar”, yaitu sebuah kegiatan mencari barang yang harganya sedang
melunjak di pasar untuk kemudian dijual kepada para jamaah dengan harga yang lebih murah. Diantaranya yang pernah
dilakukan adalah saat harga beras melambung tinggi, masjid
99 Jogokariyan menyediakan beras untuk dijual murah kepada para
jamaah. Informasi diperoleh berdasarkan keterangan saudara “Bs”
sebagai berikut: “…Kegiatan yang pernah dilaksanakan biro KAUMM ini diantaranya, mengirim bantuan dan sukarelawan ke
Palestina, terus ada juga “operasi pasar”. Informasi tersebut dikuatkan dengan informasi dari Bapak “Tj” sebagai berikut:
“Masjid Jogokariyan pernah mengirim bantuan dan beberapa sukarelawan ke Palestina untuk membantu korban
perang disana pada tahun 2008 … Kegiatan lain yang paling sering dilaksanakan adalah kegiatan “operasi pasar”.
Kegiatan itu sangat penting, teruatama untuk jamaah yang kurang mampu. Kegiatan ini intinya adalah menjual barang-
barang yang sedang mahal dipasaran kepada para jamaah dengan harga murah. Jadi bentuk kegiatannya semacam
bazaar”.
15. Biro FKMS Forum Kajian Malam Selasa
Biro ini mengadakan kegiatan rutin masjid yakni pengajian yang dilaksanakan setiap malam selasa. Pengajian yang
dilaksanakan selalu berganti-ganti topik setiap waktunya. Topik yang diangkat berisi kajian agama yang dikaitkan dengan isu
kehidupan sehari-hari atau hal-hal yang sedang aktual dalam masyarakat.
Fungsi kegiatan ini sendiri sebagai pengembang pemikiran para jamaah. Zaman yang semakin modern memerlukan
keseimbangan bagi para pelakunya. Modernitas tidak selalu harus diikuti, seperti misalnya perkembangan teknologi komunikasi yang