Biro pembinaan RMJ Remaja Masjid Jogokariyan

85 para alumni pengurus maupun anggota RMJ masih mau datang kemasjid… Selanjutnya kegiatan ini bagus juga untuk pengembangan jaringan masjid Jogokariyan.” Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan saudara “Bs” selaku pengurus biro masjid Jogokariyan sebagai berikut: “Kegiatan di KURMA intinya untuk mempererat silaturahmi dan jaringan masjid Jogokariyan. Biasanya sih yang ikut bapak-bapaknya alias laki-laki semua Mbak, paling kalo pas ada acara silaturahmi berkunjung ke rumah- rumah alumni yang diluar kota ibu-ibunya ikut. Kegiatannya biasanya pengajian dan diskusi, macam- macam yang didiskusikan, kadang cuma soal keagamaan, kadang politik, kadang soal sosial, macem-macemlah.” Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan pula bahwa Biro Pembinaan KURMA menjadi sebuah ajang pertemuan, diskusi, perkumpulan dan reuni alumni RMJ pada umumnya. Kegiatan Biro pembinaan Kurma ini sendiri meliputi; a Pengajian malam minggu ke-1 dan ke-3 setiap bulan. Pengajian ini membahas kehidupan seputar pernikahan, namun pada perkembangannya karena minat jamaah yang beragam dan demi menjaga agar jamaah tidak bosan maka topik pengajian menjadi lebih luas yakni tentang politik dan isu-isu sosial. b Acara kunjungansilaturahmi ke rumah-rumah KURMA. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan persaudaraan antar KURMA dan memperluas jaringan.

4. Biro Pembinaan Ummida umi-umi muda

Biro ini merupakan biro yang mengurusi ibu-ibuumi-umi muda. Prospek biro ini adalah memberikan keterampilan kepada 86 ibu-ibu muda dalam mengurusi rumah tangga. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan diantaranya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan parenting dan kerumahtanggaan. Kegiatan tersebut diantaranya berupa; a Pengajian rutin setiap hari minggu pagi dan rabu sore. Tema yang diangkat adalah bagaimana cara menjadi isteri yang baik dan benar serta bagaimana menjadi orang tua yang baik dan benar sesuai agama Islam. b Pemberian keterampilan seperti; kursus singkat memasak, kursus singkat menjahit, kursus seputar perawatan bayi dan anak, seminar seputar perawatan alat-alat dapur, seminar seputar perawatan kecantikan dan lain sebagainya. c Olahraga, hal ini dilakukan selain untuk menjaga kesehatan juga untuk menjaga semangat jamaah agar tetap senang menimba ilmu di masjid Jogokariyan. Informasi tersebut diperoleh melaui pernyataan Bapak “Tj” sebagai berikut: “Jamaah masjid Jogokariyan banyak diantaranya juga ibu- ibu muda. Kami lalu membuat Biro Pembinaan UMMIDA ini supaya ibu-ibu muda tersebut mendapat pengetahuan dan keterampilan bagaimana menjadi isteri dan ibu yang baik. … Kegiatannya macam-macam, ada kursus memasak, kursus mengurus anak, dan sebagainya. Ada pengajiannya juga.” Pernyataan tersebut dikuatkan dengan pernyataan Ibu “Sr” selaku pengurus biro pembinaan Ummida sebagai berikut: 87 “Kegiatan Biro Ummida ini ditujukan buat ibu-ibu muda. Kegiatannya antara lain pengajian rutin setiap minggu pagi dan rabu sore, ada kursus; kursus masak, kursus seputar perawatan alat dapur, kursus mengurus anak, kursus seputar kecantikan, dan sebagainya, tergantung keinginan para jamaah saja. Kadang mereka juga mengadakan kegiatan olahraga, senam atau jalan santai.”

5. Biro Pembinaan Ibadah Haji

Cita-cita bagi setiap umat Islam yang telah memiliki kesempatan berhaji adalah menjadi haji “mabrur”. Setiap muslim yang melaksanakan haji bisa saja hajinya sah secara peraturan atau undang-undang yang berlaku. Namun hal itu tidak menjamin bahwa ibadah hajinya diterima oleh Allah SAW. Seorang muslim yang dikatakan ibadah hajinya mabrur adalah seseorang yang mengerjakan ibadah haji dengan sah dan diterima oleh Allah SAW. Dan seorang muslim yang demikian bukan hanya akan mendapatkan pahala dari Allah SAW namun juga memperoleh kebahagiaan didunia maupun akhirat. Salah satu tanda haji “mabrur” adalah jamaah akan menjadi manusia yang lebih baik dari sebelum berangkat haji. Karena haji dapat dikatakan merupakan sebuah madrasah atau sekolah bagi pelaksananya. Dalam ibadah haji seluruh umat islam diajarkan untuk selalu melakukan kebaikan. Ibadah haji yang umumnya dilakukan selama kurang lebih satu bulan umumnya dalah cukup untuk menempa seseorang untuk terbiasa melakukan hal baik seperti yang dilakukan selama berhaji. Jadi logikanya