Pelayanan Pembinaan Pembahasan 1. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal Menuju
142 masyarakat belajar yang tumbuh dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat. Pudji Mulyono, Learning Society, Penyuluhan, Dan pembangunan.
Perwujudan 1 terciptanya masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat dilihat dari; meningkatnya partisipasi
jumlah jamaah yang mengikuti jamaah shalat lima waktu di masjid Jogokariyan. 2 Terciptanya masyarakat yang demokratis dan beradab
yang menghargai adanya perbedaan pendapat terlihat dari; proses terlaksananya Pemilihan Umum PEMILU Takmir masjid Jogokariyan
dan susunan kepengurusan takmir. Meskipun jamaah masjid Jogokariyan berasal dari berbagai golongan faham keagamaan Muhammadiyah, NU,
dan sebagainya namun proses PEMILU Takmir dapat berjalan dengan baik. Contoh adanya 3 Masyarakat yang mengakui hak-hak asasi
manusia dan 4 Sebagai bagian dari masyarakat global, yang memiliki semangat kompetitif dalam suasana kooperatif, penuh persaudaraan
dengan bangsa-bangsa lain dengan semangat kemanusiaan yang universal; serta 5 Terwujudnya tatanan masyarakat yang beradab yang menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan martabat manusia; dapat dilihat dari; adanya peran aktif dan kepedulian jamaah masjid Jogokariyan pada isu-isu
pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti di Palestina. Contoh 6 Masyarakat yang tertib dan sadar hukum, budaya malu apabila melanggar
hukum yang melekat dalam semua lapisan kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dapat dilihat dari; minimnya angka hilangnya sandal di
143 masjid Jogokariyan sebagaimana yang sering terjadi dimasjid-masjid pada
umumnya di Indonesia. Kemudian contoh adanya 7 Masyarakat yang percaya pada diri sendiri, memiliki kemandirian dan kreatif terhadap
pemecahan masalah yang dihadapi, masyarakat memiliki orientasi yang kuat pada penguasaan ilmu dan teknologi; dan 8 Mewujudkan
masyarakat belajar yang tumbuh dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dapat dilihat dari terselenggaranya program ”Kampung
Rhamadhan” setiap tahunnya. Dalam kegiatan ”Kampung Ramdhan” tersebut terdapat kegiatan-kegiatan seperti Pentas seni, Lomba-lomba, dan
kegiatan kewirausahaan berupa pasar ”dadakan” di sepanjang jalan Jogokariyan.
Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa hal utama yang ingin dicapai dari adanya proses pemberdayaan melalui pendidikan nonformal di
masjid Jogokariyan adalah timbulnya kemandirian masyarakat untuk terus belajar. Kemandirian tersebut dapat dicapai dengan mengembangkan
dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik masyarakat yang kemudian akan menghasilkan kemandirian jamaah dalam berfikir, bertindak dan
mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian semacam itu berdampak pada berbagai macam aspek
kehidupan manusia pada umumnya yang terdapat juga dalam lingkungan hidup jamaah masjid Jogokariyan seperti aspek pendidikan, politik, sosial,
ekonomi, kesehatan dan kebudayaan. Secara lebih kongkret mengenai dampak yang dirasakan bagi jamaah masjid Jogokariyan dengan adanya
144 pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju
masyarakat belajar adalah: a Dari segi pendidikan : Setiap jenjang usia selalu memiliki jenis kegiatan
yang khas, sehingga jamaah masjid Jogokariyan yang senantiasa makhluk dinamis dan selalu
bertumbuh baik secara mental maupun fisik memiliki tempat yang sesuai dengan
perkembangan mental dan fisiknya. Dengan demikian perwujudan pendidikan sepanjang hayat
longlife education menjadi mungkin di masjid Jogokariyan.
b Dari segi Ekonomi: untuk sebagian masyarakat terutama masyarakat kurang mampu mengalami peningkatan
pendapatan dengan melakukan usaha produktif karena penambahan keterampilan melalui
kegiatan pelatihan dan pembinaan di masjid Jogokariyan.
c Dari segi Politik : Salah satu hal kecil yang berdampak besar yang dilakukan oleh masjid Jogokariyan adalah
masyarakat Jogikariyan secara umum tidak terbatas hanya jamaah masjid memperoleh wahana wawasan
dan pembelajaran politik yang begitu nyata dalam pemilihan ketua takmir yang selalu digelar 5 tahun
145 sekali di kampung Jogokariyan. Dampak yang dapat
dirasakan dari program tersebut adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai hak pilihnya, serta
memperoleh pemahaman bagaimana cara memilih pemimpin yang baik.
d Dari segi Sosial : Dampak yang dirasakan bagi jamaah adalah adanya tingkat kepedulian jamaah yang tinggi terhadap
masyarakat dan sesama umat muslim maupun bukan. Terciptanya masyarakat yang penuh toleransi
dan bijaksana. e Dari segi kesehatan: para jamaah memperoleh akses kesehatan yang
mudah dan timbul kesadaran akan bahaya berbagai macam penyakit menular sehingga masyarakat
menjadi lebih sehat dan lebih khusyu dalm beribadah.
f Segi budaya : Jamaah yang tadinya tidak suka ke masjid menjadi
suka datang kemasjid dan mengikuti kegiatan- kegiatan yang diadakan di masjid. masyarakat
berubah dari masyarakat yang tidak gemar belajar menjadi masyarakat yang gemar belajar.
Hasil utama yang dicapai melalui pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal menuju masyarakat belajar adalah terciptanya
masyarakat yang tadinya tidak suka belajar menjadi suka belajar.
146 Pencapaian tersebut terkait dengan aspek budaya. Budaya belajar menjadi
budaya jamaah masjid Jogokariyan baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Hal tersebut tampak dengan adanya kesadaran jamaah bahwa
setiap individu harus belajar sepanjang rentang kehidupannya. Mengenai hal ini sendiri tercermin dengan program-program masjid Jogokariyan
yang senantiasa mengikuti kebutuhan jamaahnya.