101 jamaah dewasa yakni usia 40 tahun keatas. Dalam pengajian
tersebut dibahas mengenai kehidupan berumahtangga dan sesi tanya-jawab. Suasana pengajian di setting seperti talk show, hangat
dan intens sehingga para jamaah dapat menikmati setiap kegiatan yang dilaksanakan dan mendapatkan intisari yang ingin
disampaikan dalam forum tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang penuturan Bapak “Tj” sebagai berikut:
“Inti kegiatan ini sebenarnya memberikan bimbingan bagi para jamaah yang telah berkeluarga untuk membina
keluarga sakinah atau keluarga yang harmonis dan tentram. Tapi yang ikut kegiatan ini biasanya bapak-Bapak dan ibu-
ibu yang usianya sudah 40 tahun keatas. Yang muda-muda lebih senang kumpul diforum lain…kegiatan rutinnya
dilaksanakan setiap malam rabu.“
Hal tersebut dikuatkan penuturan saudara “Bs” sebagai berikut: “Kegiatan pengajian dan diskusi IKS ini dilaksanakan
setiap malam rabu. …Kegiatannya yang ikut biasanya bapak-Bapak dan ibu-ibu jamaah masjid Jogokariyan yang sudah berumahtangga
tentunya”.
17. Biro Humas dan Penerbitan
Masjid Jogokariyan setiap tahun menerbitkan satu majalah dan satu tabloid. Biro humas dan penerbitan inilah pelaksana
kegiatan tersebut. Majalah yang dibuat adalah majalah khusus idul fitri. Sedangkan tabloidnya dibuat untuk menyambut hari raya idul
adha atau hari kemerdekaan.
102 Selain berisi informasi-informasi seputar dunia islam
majalah ini juga berisi pengetahuan-pengetahuan umum yang menarik untuk diketahui. Terdapat juga kolom-kolom ucapan idul
fitri. Majalah ini juga digunakan pengurus masjid sebagai ajang laporan pengeluaran dana kegiatan masjid selama satu tahun.
Sebagai sebuah organisasi takmir masjid Jogokariyan adalah organisasi kemasyarakatan yang lahir tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat sehingga segala resiko dan pertanggungjawaban ditujukan kepada masyarakat. Masyarakat Jogokariyan khususnya
selain berperan sebagai subjek kegiatan masjid Jogokariyan juga berperan sebagai badan pengawas. Pengawasan tersebut dilakukan
agar segenap pengurus masjid Jogokariyan dapat belajar saling bertanggung jawab kepada diri sendiri juga masyarakat. Hal
tersebut sesuai dengan penuturan Bapak “Tj” sebagai berikut: “Majalah Bulif dibuat untuk menyambut Idul fitri.
Sedangkan tabloidnya dibuat untuk menyambut hari raya idul adha atau hari kemerdekaan… Selain berisi informasi-
informasi seputar dunia islam Bulif isinya ada pengetahuan umum. Ada juga kolom-kolom ucapan idul fitri…”.
Mengenai hal tersebut saudara “Bs” menambahkan, “Bulif ini juga dipakai pengurus masjid sebagai ajang laporan
pengeluaran dana kegiatan masjid per tahun”.
18. Biro Koordinator Jamaah
Orang-orang yang terpilih menjadi pengurus biro koordinator jamaah adalah ia yang sekaligus menjabat sebagai