1. Home
  2. Lainnya

Tenaga Pengurus takmir masjid Jogokariyan

115 setiap minggunya. Dengan sistem tersebut terbukti efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa berinfak demi kelancaran pelaksanaak kegiatan-kegiatan masjid. Hal tersebut dapat dilihat dari data perkembangan sistem pendanaan masjid Jogokariyan di tabel berikut: Tabel 2 Perolehan Dana Masjid Jogokariyan No Tahun Sumber dana Perolehantahun 1. Sebelum-1999 Infak jumat Rp. 8.640.000, - 2. 2000-2004 Infak mandiri Rp. 43.200.000, - 3. 2004-2006 Infak mandiri Rp. 95.720.000,- 4. 2006-2008 Infak mandiri Rp. 225.000.000, - 5. 2008-2010 Infak mandiri Rp. 354.280.000, - 6. 2010-2012 Infak mandiri Rp. 454.400.000, - Sumber: Masjid Jogokariyan, 2012 Sumber dana masjid Jogokariyan selain wakaf, sebelum menggunakan sistem “infak mandiri” adalah “infak jumat”. Jadi jamaah hanya berinfak pada hari jumat, setelah shalat jumat atau setelah selelsai pengajian. Sedangkan dana yang diperoleh dari wakaf seringkali didapatkan dengan cara pengajuan proposal pada donatur-donatur yang sebagian besar merupakan jamaah masjid Jogokariyan. Namun tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat luar untuk turut berwakaf. Dalam pengeloaan wakaf juga terdapat sistem tersendiri. Sistem tersebut di istilahkan sebagai “Fund Raising”. 116 Gambaran kerja sistem tersebut yakni : a Program Proposal 1 Action, membuat proposal, mengidentifikasi funding agent atau potensi-potensi pewakaf. 2 Budgeting, membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan b Teridentifikasi Funding AgenciesResourcerspara wakif para pewakaf c Negosiasi dengan Funder, negosiasi kesepakan wakaf mengenai bentuk wakaf dan sebagainya d By Law, Kejelasan hukum dilaksanakan dalam suatu transaksi wakaf demi kemaslahatan di masa mendatang. Dana yang terkumpul pada beberapa tahun terakhir ini sebagian besar digunakan untuk perluasan dan penambahan infrastuktur masjid. Takmir masjid Jogokariyan mengupayakan perluasan dan penambahan infrastruktur masjid dan kini gedung masjid Jogokariyan berdiri di atas tanah seluas 1118 m2. Memiliki daya tampung 1200 jamaah. Bangunan tersebut terdiri dari berbagai ruang antara lain: Tabel 3 Bangunan Masjid Jogokariyan No. Luas bangunan Keterangan 1. Lantai 1 387 m2 2 Lantai 2 400 m2 3 Lantai 3 170 m2 Pembagian ruang bangunan No. Nama ruangan Keterangan 1. Ruang utama 1 buah 2. Serambi 3 buah 3. Ruang serbaguna 1 buah 4. Ruang tidurpenginapan 3 buah 5. Ruang etalase 1 buah 6. Ruang kantor 1 buah 7. Poliklinik 1 buah

Dokumen yang terkait

Analisis profil lulusan pendidikan nonformal dalam pemenuhan faktor tenaga kerja (studi kasus terhadap kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman)

1 6 0

Pengembangan Pendidikan Islam Nonformal (studi atas Peran Pemuda di Desa Mekarsari)

1 7 96

india nonformal education

0 8 17

PEMBERDAYAAN PENYANDANG TUNANETRA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN NONFORMAL

3 31 254

STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS MASJID (Studi di Masjid Jogokariyan dan Masjid Syuhada, Yogyakarta)

32 307 233

PERAN MASJID SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL BAGI MASYARAKAT MUSLIM PEDAN Peran Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Nonformal Bagi Masyarakat Muslim Pedan (Studi Di Masjid Al-Jalal Gatak, Kedungan, Pedan, Klaten Tahun 2016).

0 5 14

PERAN MASJID SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL BAGI MASYARAKAT MUSLIM PEDAN Peran Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Nonformal Bagi Masyarakat Muslim Pedan (Studi Di Masjid Al-Jalal Gatak, Kedungan, Pedan, Klaten Tahun 2016).

0 3 18

PERAN CABANG ‘AISIYAH DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL DI MASYARAKAT SAMBI BOYOLALI Peran Cabang ‘Aisiyah Dalam Pendidikan Nonformal Di Masyarakat Sambi Boyolali.

0 1 15

PERAN CABANG ‘AISIYAH DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL DI MASYARAKAT SAMBI BOYOLALI Peran Cabang ‘Aisiyah Dalam Pendidikan Nonformal Di Masyarakat Sambi Boyolali.

0 1 24

MANAJEMEN PENDIDIKAN NONFORMAL DI MASJID K.H. AHMAD DAHLAN SIDOMULYO MAKAMHAJI Manajemen pendidikan Nonformal di Masjid K.H. Ahmad Dahlan Sidomulyo Makamhaji.

0 0 12