Fungsi dan Peran Masjid

48 has been the centre of all activities. It was the place from which the prophet, and caliphs after him, managed affairs of state, it also served as the centre for the education of the Muslim Community” Suprayetno, 2010. Masjid dapat di fungsikan kembali sebagai institusi pendidikan nonformal sebagai upaya untuk menciptakan sumber daya manusia Muslim yang handal. Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, derasnya arus informasi, dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, telah banyak mengubah sistem pendidikan di dunia, dan memaksa manusia untuk menggunakan sejumlah besar sektor pendidikan nonformal, sebab pendidikan formal ternyata tidak mampu menampung seluruh aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Jika pendidikan telah diterima sebagai dan semakin menjadi kebutuhan pokok setiap individu, maka pendidikan bukan saja harus dikembangkan, diperkaya, dan dilipat gandakan tetapi juga harus ditingkatkan dengan memperluas fungsinya sampai kepada dimensi masyarakat secara keseluruhan http:www.scribd.com . Masjid sekarang merupakan salah satu alternatif dalam mengembangkan pendidikan nonformal dalam upaya mencapai pemerataan ilmu pengetahuan, atau dalam arti lain mencapai demokrasi pendidikan. Sebab proses dan sistem pendidikannya tidak terikat dengan lembaga apapun – kecuali dalam kasus-kasus yang khusus pada masjid-masjid pemerintah atau milik suatu instansi atau organisasi -. Faktor lain, keterbatasan dan keketatan sistem lembaga pendidikan formal mau tidak mau harus ditembus dengan 49 pendidikan nonformal dalam usaha mencapai masyarakat Islam yang tidak saja bertaqwa, melainkan juga dinamis dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Tentu saja usaha pendidikan ini harus dianekaragamkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Sebab bagaimanapun setiap sistem pendidikan merupakan komponen dari lingkungan tempat kelompok individu hidup, dan ia turut membentuk metode, isi dan program pendidikan.

c. Organisasi Masjid

Struktur organisasi Masjid adalah susunan unit-unit kerja yang saling berhubungan satu sama lainnya. Masing-masing unit mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi dihubungkan dengan garis koordinasi. Adanya koordinasi inilah yang menyebabkan antar unit kerja menjadi satu kesatuan. Biasanya struktur organisasi digambarkan dalam sebuah bagan organisasi yang menggambarkan masing-masing unit kerja dan hubunganya. Tentang bentuk bagan organisasi ini biasanya ditentukan berdasarkan kebutuhan tujuan program dari tiap-tiap masjid. Masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam membutuhkan sebuah menejemen modern agar benar-benar bisa berfungsi secara optimal. Untuk itu, setiap kegiatan haruslah mengikuti alur manajemen modern yang meliputi: perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pemilihan orang staffing, 50 pengerahan directing, pengawasan controlling dan komunikasi communication. Dalam pengelolaan masjid, pengelola disebut sebagai takmir. Ada beberapa unsur dalam takmir masjid yakni: 1 Imam masjid Imam masjid bertugas memimpin dan mengorganisasikan kegiatan pengurus masjid dalam melaksanakan tugasnya, mengawasi program kerja, memimpin evaluasi atas pelaksanaan kerja. 2 Manajer dan tata usaha Dalam sebuah organisasi bagian manajerial dan tata usaha biasanya terdiri dari sekretaris dan bendahara. Tugas bagian ini diantaranya adalah mewakili ketua dan wakil ketua jika keduanya berhalangan dalam melaksanakan tugas. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid dan melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya. Mengelola keuangan masjid, merencanakan sumber dana masjid, menerima, menyimpan dan membukukan keuangan,menyimpan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran, serta membuat laporan keuangan rutin. 3 Operasional 51 Bagian operasional biasa terdiri dari bagian yang mengurusi bidang pendidikan, sosial dan usaha Abu Bakar, 2007: 24.

d. Potensi Dana Masjid

Tidak sedikit potensi dana yang bisa digali oleh suatu masjid. Jumlah umat Islam yang besar tentu bisa menghasilkan dana yang besar pula. Berikut uraian yang dapat digali oleh masjid: 1 Zakat Dalam ajaran agama Islam. Setiap pemeluknya wajib membayar zakat. Zakat merupakan pajak tahunan bercorak khusus yang berasal dari harta bersih seseorang Muslim. Zakat dipungut terutama untuk pemerataan dan jaminan sosial dalam masyarakat Islam. Semua jenis harta – termasuk tabungan- yang terus bertambah setiap tahunnya akan dikenai zakat. Sedangkan besar kecilnya pesentasenya telah ditentukan sesuai hukum Islam. Zakat diwajibkan pada umat Islam mempunyai beberapa tujuan. Pertama, menyantuni fakir miskin. Kedua, member manfaat bagi masyarakat. Ketiga, meningkatkan rasa kepedulian umat Islam pada sesama. Keempat, perwujudan aksi sosial umat Islam. Kelima, sebagi sumber pendanaan kegiatan umat. 52 Pada perkembangannya, pembayaran maupun distribusi zakat yang dulunya lebih sering dikelola sendiri. Kini masyarakat banyak yeng mempercayakannya pada badan zakat atau masjid. Karena kedua institusi tersebut dianggap akan lebih memeratakan pemanfaatan zakat. 2 Infak atau Sedekah Berbeda dengan zakat yang wajib hukumnya, infak merupakan pemberian yang bersifat sukarela. Biasanya, infak ditetapkan oleh pengurus masjid guna pembangunanpengembangan masjid. Besarnya pun bervariasi, sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Jika masjid dapat mengelola infaksedekah dengan baik, maka tiap masjid akan memiliki baitul maal yang akan banyak sekali manfaatnya. 3 Wakaf Dalam sejarah Islam, wakaf memegang peranan penting, baik dalam pembangunan tempat-tempat ibadah maupun fasilitas umum sekolah, rumah sakit, dan lain lain. Tentang jumlah yang diwakafkan tidak ada batasnya, bisa beratus-ratus hektar atau hanya satu meter persegi. Kini dengan perkembangan manajemen yang modern barang wakaf merupakan investasi yang besar bagi umat Islam yang apabila bisa dikelola dengan baik maka wakaf