Biro Pembinaan Ummida umi-umi muda

88 setiap muslim yang pergi berhaji setelah pulang adalah kehidupannya menjadi lebih baik http:www.muslim.co.id. Dengan demikin banyak umat muslim yang berusa untuk menjadi haji yang “mabrur” dengan senantiasa melakukan hal-hal positif. Masjid Jogokariyan dalam hal ini berupaya membantu para jamaahnya yang telah berhaji untuk menjaga “kemabruran” ibadah haji mereka dengan berbagai kegiatan, diantaranya adalah : a Pengajian rutin setiap hari minggu pon hitungan kalender jawa. b Dan membantu menyiapkan kegiatan keberangkatan dan pelepasan haji para jamaah lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak “Tj” sebagai berikut: “Setiap orang Islam yang berhaji pasti ingin jadi haji yang mabrur. Salah satu tandanya haji mabrur adalah akhlaknya yang jadi lebih baik dari sebelumnya. Nah, untuk menjaga kemabruran para haji itulah kami membuat biro ibadah haji ini. …Kalau bentuk kegiatannya sih intinya membantu menyiapkan pelepasan saat ada yang jamaah berangkat haji. Kalo kegiatan lainnya ya menyediakan fasilitas kegiatan untuk yang telah pulang haji misalnya bentuknya pengajian.” Pernyataan tersebut dikuatkan dengan pernyataan Bapak “Sh” selaku ketua I pengurus masjid Jogokariyan sebagai berikut: “Intinya kami menyediakan kegiatan bagi jamaah yang sudah berhaji untuk menjaga kemabruran hajinya. Kalau sudah berhaji dan gak ada sarana untuk mengingatkan dan meningkatkan keimanan kan juga sama saja. Ibadah haji kan salah satu fungsinya untuk lebih mendekatkan kita ke Allah Mbak, jadi harapannya kalo sudah berhaji ya akhlaknya jadi lebih baik, untuk menjaga akhlak yang baik itu harus ada sarana, harus ada pengingat, dan biro ini 89 tujuannya untuk itu. Untuk saling belajar kembali, menambah pengetahuan dan saling mengingatkan untuk menjadi insan yang lebih baik dimata sesama kita dan Allah…Pengajian yang dibahan seputar akhlak dan ibadah.” Dari pernyataan Bapak “Sh” diatas juga dapat disimpulkan bahwa tema yang diangkat dalam pengajian ini adalah tema seputar ibadah haji, akhlak seorang haji hingga mengenai ibadah sehari- hari. Seluruh kegiatan tersebut diberikan kepada jamaah masjid Jogokariyan yang telah berhaji agar senantiasa saling mengingatkan dan belajar mengenai bagaimana menjadi manusia yang baik dimata sesama dan Tuhannya.

6. Biro Pembinaan Kader Mubaligh

Biro ini bertugas memilih dan melatih kader mubaligh. Masjid Jogokariyan merupakan masjid percontohan bagi masjid- masjid lain baik dalam skala lokal maupun nasional, oleh karenanya seringkali masjid Jogokariyan diminta untuk melatih kader-kader mubaligh dari masjid-masjid lain. Karena banyaknya permintaan tersebut maka dibentuklah biro ini. Kegiatan yang dilaksanakan dibawah naungan biro ini belum berstruktur seperti biro-biro lainnya. Selain dikarenakan karena merupakan biro baru, kegiatan yang dilaksanakan hanya menyesuaikan kebutuhan saja. Kegiatan yang berjalan selama ini berupa diskusi dan ceramah dalam halaqoh-halaqoh kelompok-kelompok kecil yang dilaksanakan di serambi masjid Jogokariyan, dan kegiatan tersebut 90 belum menjadi kegiatan rutin. Karena kaderisasi di masjid Jogokariyan sendiri secara tidak langsung sudah terintegrasi kedalam program-program lainnya seperti Hamas dan RMJ. Hal ini sesuai dengan pernyataan saudara “Bs” selaku pengurus masjid Jogokariyan sebagai berikut: “…Kegitan di Biro Pembinaan Kader Mubaligh ini belum berjalan rutin. Mungkin selain peminatnya tidak banyak, urgensi programnya sendiri belum terasa. Kalau rencana kegiatannya sih maunya sebulan sekali ada pertemuan, tapi belum bisa berjalan, jadi baru berjalan beberapa kali saja yaitu kegiatan ngumpul-ngumpul dihalaqoh kelompok kecil diserambi masjid.”

7. Biro Pembinaan Kewirausahaan

Kewirausahaan kini menjadi ujung tombak perekonomian negara. Dengan berkembangnya sistem wirausaha, kemandirian ekonomi masyarakat menjadi meningkat. Biro pembinaan kewirausahaan ini memiliki program-program yang berkaitan dengan penumbuhan dan pengembangan minat kewirausahaan. Biro ini tidak hanya ditujukan untuk jamaah masjid Jogokariyan namun juga berlaku untuk masyarakat umum. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak “Rhmn” selaku salah satu pengurus masjid Jogokariyan sebagai berikut: “…sekarang kewirausahaan sedang dikembangkan di Indonesia. Kewirausahaan nyata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Maka dari itu masjid Jogokariyan juga turut serta dalam memfasilitasi masyarakat khususnya jamaah masjid untuk bisa mengembangkan kemampuan kewirausahaan. Programnya diantaranya pelatihan, pemberian modal dan pendampingan. Bekerja sama dengan badan lain pemberi