Biro Imam dan Muadzin

96 antara lain; menyiapkan ustadz untuk ceramah, menyiapkan honor ustadz, muadzin, nyari MC untuk mandu pengajian setelah sholat jumat”.

11. Biro Layanan Perawatan Jenazah

Dalam agama islam terdapat berbagai persiapan dalam mengurus jenazah yang akan dikubur diantara memandikan, mensholati, mengkafani dan mengubur. Hal tersebut butuh keterampilan khusus oleh karenanya masjid Jogokariyan menyediakan layanan bagi jamaah yang salah satu keluarga atau kerabatnya meninggal dunia. Selain itu secara insidental seringkali pengurus masjid Jogokariyan melakukan kegiatan pelatihan mengurus jenazah bagi jamaah yang berminat. Program pelatihan itu sendiri mendapat sambutan baik dari jamaah. Baik jamaah dewasa maupun remaja. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak “Tj” sebagai berikut: “Kalau ada jamaah yang meninggal dunia biasanya dari masjid turut membantu menyiapkan persiapan pemakaman. Membantu proses mensholati, menkafani dan menguburkan”. Keterangan lebih lanjut disampaikan oleh saudara “Bs” sebagai berikut:“Selain membantu proses pemakaman, biasanya kita juga mengadakan kegiatan pelatihan merawat jenazah. Tapi programnya bukan program rutin”. 97

12. Biro Pemberdayaan Perempuan

Seperti slogan yang dianut oleh masjid Jogokariyan yakni “Masjid Dasrrussalam”. Segenap pengelola masjid Jogokariyan menginginkan masjid Jogokariyan menjadi tempat yang memberi kesejahteraan bagi orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu pengurus Jogokariyan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang ditujukan bukan hanya untuk jamaah masjid Jogokariyan saja tetapi juga masyarakat umum. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang hingga kini rutin dilaksanakan adalah program kursus menjahit. Program tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama dengan aparat desa setempat terkait tempat. Tempat kursus menjahit dilaksanakan disebuah ruangan di dalam gedung milik pemerintah desa. Sedangkan alat-alat yang di butuhkan disediakan olek takmir masjid Jogokariyan. Kursus tersebut bersifat non-profit, meskipun peserta dipungut biaya kursus namun biaya tersebut sangat minim dan nantinya biaya tersebut digunakan untuk biaya akomodasi peserta selama kursus. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak “Tj” sebagai berikut: “Program ini dilaksanakan dalam upaya mendukung pemberdayaan perempuan. Supaya perempuan mempunyai lebih dimata masyarakat dan mampu mengupayakn kebutuhannya sendiri tanpa bergantung pada suami. Kegiatannya yang samapai sekarang masih berjalan adalah kegiatan kursus menjahit”.