Teknik Keabsahan Data METODE PENELITIAN

70 ketidak percayaan terhadap institusi agama. Oleh karena itu dikhawatirkan para komunis akan memperluas paham atheisme kepada masyarakat. Sedangkan alasan kaum pribumi yang mengikuti aliran komunisme dikarenakan tindakan-tindakannya yang melawan kaum kapitalis dan pemerintah. Mereka mengharapkan kemerdekaan melalui gerakan para komunis melalui Partai Komunis Indonesia PKI. Pertenangan ideologi ini sering menimbulkan konflik fisik, dengan puncaknya yaitu peristiwa G-30-SPKI. Di Yogyakarta, umat Islam kampung Jogokariyan, dibantu oleh umat Islam kampug Karangkajen saling bahu membahu untuk melawan komunis yang ada pada saat itu dan cukup kuat pendukungnya di Jogokariyan dan akhirnya perjuangan tersebut membuahkan hasil, ajaran komunis dilarang oleh Negara pada tahun 1966. Akan tetapi faham dan ajaran komunis telah meracuni sebagian umat Islam masyarakat Jogokariyan, kekhawatiran akan hidup kembalinya bibit-bibit PKI yang memusuhi Islam terus menghantui tokoh- tokoh Islam Jogokariyan pada waktu itu. Salah satu upaya untuk menjaga ideologi mereka termasuk anak-cucu adalah dengan cara umat Islam Jogokariyan harus memiliki masjid yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan sumber aktifitas sosial lainnya. Sebagaimana penuturan Bapak “Tj” berikut: “Pada zaman itu kami khawatir sama ideologi PKI Mbak. Masalahnya akidah masyarakat kecil pada saat itu masih belum kuat. Jadi mudah terpengaruh”. 71 Berawal dari sebuah langgar kecil yang dibangun pasca peristiwa G30SPKI tersebut yakni tahun 1966 berada persis di tengah-tengah kampung Jogokariyan merupakan cikal-bakal berdirinya masjid Jogokariyan, yaitu atas inisiatif beberapa tokoh islam Jogokariyan. Dalam proses pendirian masjid Jogokariyan tersebut, maka panitia pembangunan masjid dibentuk oleh warga dan dimotori oleh Muhammadiyah ranting Karangkajen. Seiring berjalannya waktu masjid Jogokariyan tidak hanya digunakan sebagai pusat pengembangan ideologi agama Islam semata, sesuai perkembangan zaman yang semakin kompetitif masjid Jogokariyan tumbuh menjadi pusat studi dalam pengertian yang lebih luas mencakup ranah pendidikan, sosial, ekonomi, politik, budaya bahkan kesehatan.

2. Profil Masjid Jogokariyan

a. Letak, Sasaran Dakwah dan Perkembangan Masjid Jogokariyan

Kini masjid Jogokariyan berdiri dengan megah di wilayah Kampung Jogokariyan, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu masjid Jogokariyan bukan lagi sekedar masjid kecil tempat menunaikan ibadah shalat jamaah 5 waktu namun difungsikan juga sebagai Islamic Centre pusat kegiatan agama islam. Jangkauan dakwah masjid Jogokariyan secara khusus meliputi wilayah kampung Jogokariyan yang berjumlah 3970 jiwa dengan 887 Kepala Keluarga KK. Namun, pada perkembangannya, cakupan dakwah masjid Jogokariyan meluas seiring dengan perubahan 72 pengelolaan masjid yang lebih modern. Program-program masjid Jogokariyan semakin diminati masyarakat luas.

b. Visi, Misi dan Slogan Masjid Jogokariyan

Visi masjid Jogokariyan adalah : “Terwujudnya masyarakat sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di masjid”. Sebagai institusi masyarakat yang lahir dari masyarakat, masjid Jogokariyan ingin mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Kesejahteraan yang ingin dicapai bukan sekedar kesejahteraan secara lahiriyah jasmani saja melainkan juga kesejahteraan batiniyah rohani. Kesejahteraan pada dasarnya merupakan usaha untuk memperjuangkan harkat kemanusiaan yang menempatkan manusia secara terhormat sebagai makluk Tuhan yang paling mulia. Kecukupan pangan, sandang, perumahan kesehatan, keamanan, persaudaraan, dan sebagainya merupakan indikator-indikator awal yang sederhana dari pencapaian kesejahteraan dalam arti luas Ria Suci, 2010: 30. Namun seringkali kemapanan secara material tidak cukup membuat seseorang merasa sejahtera. Karena pada dasarnya manusia selalu menginginkan lebih dari apa yang ia miliki. Perasaan tidak puas terhadap diri dan apa yang telah dicapai merupakan salah satu indikasi adanya rasa tidak sejahtera secara batiniyah. Perasaan seperti itu seringkali menimbulkan aksi-aksi yang tidak diinginkan diantaranya adalah yang kini tengah begitu kuat