Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat Kajian Tentang Pemberdayaan Masyarakat a.
27 berupaya menciptakan prakondisi, supaya dapat memfasilitasi
berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif. Sentuhan penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran
masyarakat tentang kondisinya saat ini dan dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran mereka tentang perlunya memperbaiki
kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Sentuhan rasa ini akan membawa kesadaran masyarakat bertumbuh,
kemudian merangsang semangat kebangkitan mereka untuk meningkatkan kemampuan diri dan lingkungan. Dengan adanya
semangat tersebut diharapkan dapat mengantar masyarakat untuk sampai pada kesadaran dan kemauan untuk belajar.
Pada tahap kedua yaitu proses tranformasi pengetahuan dan kecakapan-keterampilan dapat berlangsung baik, penuh semangat
dan berjalan efektif jika tahap pertama telah terkondisi. Masyarakat akan menjalani proses belajar tentang pengetahuan dan kecakapan-
keterampilan yang memiliki relevansi dengan apa yang menjadi ketentuan kebutuhan tersebut. Keadaan ini akan menstimulasi
terjadinya keterbukaan wawasan dan menguasai kecakapan keterampilan dasar yang mereka butuhkan.
Pada tahap ketiga adalah merupakan tahap pengayaan atau peningkatan intelektualitas dan kecakapan-keterampilan yang
diperlukan, supaya masyarakat dapat membentuk kemampuan mandiri. Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan
28 masyarakat di dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi dan
melakukan inovasi di dalam lingkungannya. Apabila masyarakat telah mencapai tahap ketiga ini maka masyarakat dapat secara
mandiri melakukan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
d.
Pendidikan Nonformal dalam Pemberdayaan Masyarakat
Kindervatter 1979 memberi peran secara jelas tentang pendidikan nonformal dalam rangka proses pemberdayaan
empowering prosses, peran pendidikan nonformal tidak saja mengubah individu, tetapi juga kelompok, organisasi dan
masyarakat. Pendidikan nonformal sebagai proses pemberdayaan mengandung arti luas, yakni mencakup peningkatan pengetahuan,
sikap, ketrampilan dan pengembangan kemmapuan lainnya kearah kemandirian hidup. Kindervatter 1979: 13 menjelaskan bahwa:
peran pendidikan nonformal sebagai proses pemberdayaan didalamnya meliputi peningkatan dan perubahan sumberdaya
manusia sehingga mampu membangun masyarakat dan lingkungannya. Labelle 1976 mengartikannya sebagai perubahan
sosial Mustofa Kamil, 2009: 54-55. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan
nonformal perlu dirancang berbagai pendekatan. Berikut ini Kindervatter menguraikan bagaimana pendekatan-pendekatan
tersebut dapat dialakukan dalam proses pengembangan pendidikan
29 nonformal: 1 Pendekatan yang didasarkan kepada kebutuhan
masyarakat. Artinya pendidikan nonformal senantiasa harus dikembangkan dan dibangun berdasarkan pada kebutuhan
masyarakat. 2 Pendekatan dengan cara menggunakan dan menggali potensi yang dimiliki masyarakat setempat, 3 sikap yang
perlu diciptakan pada setiap ornag atau setiap warga belajar agar percaya diri atau memiliki sikap mandiri. 4 Pendekatan yang
memperhatikan dan mempertimbangkan aspek lingkungan.