51
a. Pelajaran
lebih nyaman dilakukan di dalam kelas, karena pelaksanaan pembelajarannya akan berjalan lebih kondusif dan
perhatian anak akan lebih terfokus b.
Lebih mudah untuk mengamati subjek penelitian dan mengontrol variabel yang diteliti
c. Mengurangi gangguan-gangguan yang dapat menghambat proses
pembelajaran d.
Proses interaksi antara siswa sebagai subjek penelitian dengan peneliti akan berjalan lebih kondusif, sehingga perolehan data yang
didapat lebih maksimal.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan. Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan pada saat penelitian adalah seperti
tabel di bawah ini. Tabel 1 Kegiatan Rencana Penelitian Berlangsung
Waktu Kegiatan Penelitian
18 Agustus 2014 Melakukan observasi dan tes sebelum tindakan pre test
untuk melihat kembali kemampuan awal siswa. 19, 21, 26 Agustus
2014 Melakukan tindakan siklus I
28 Agustus 2014 Mengadakan tes pasca tindakan siklus I dan refleksi guna
mengevaluasi tindakan siklus I 2,4 September 2014
Melakukan tindakan siklus II. 9 September 2014
Melakukan tes pasca tindakan siklus II dan refleksi
E. Subjek Data Tempat Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas dasar 2 di SLB Wiyata Dharma 1, Sleman, Yogyakarta. Subjek terdiri dari 3 siswa
52
yang memiliki hambatan tunarungu ringan. Subjek rata – rata memiliki
kemampuan yang rendah dalam penguasaan kosakata. Objek yang diteliti meliputi penguasaan kosakata dengan menggunakan media rantai huruf.
F. Variabel Penelitian
Sugiyono 2009: 38, menyatakan bahwa “variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel dalam penelitian ini
adalah penggunaan media rantai huruf sebagai variabel bebas dan penguasaan kosakata sebagai variabel terikat.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono 2009:224 adalah “langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data”. Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu metode tes, metode observasi dan
metode dokumentasi.
1. Metode Tes Penguasaan Kosakata
Nana Sudjana dan Ibrahim 2004: 100 memberikan definisi mengenai tes hasil belajar, yaitu “merupakan suatu tes untuk mengukur
penguasaan atau abilitas tertentu sebagai hasil d ari proses belajar”. Tes
hasil belajar dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan kosakata yang
53
digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap kosakata yang sudah dikenalkan dan pemahamannya dalam merangkai kata baru.
Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri atas mencocokkan gambar, menulis nama gambar dan merangkai huruf
terakhir dari kata pertama menjadi kata baru. Selain itu juga dilakukan tes secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa dari
mengucapkan kata yang diberikan. Dari tes kemampuan kosakata tersebut maka akan diketahui penguasaan kosakata yang diperoleh
anak tunarungu.
2. Metode Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2009:145, berpendapat bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses proses pengamatan dan
ingatan”. Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan Sugiyono
2009: 145, bahwa “observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang digunakan apabila penelitian tersebut berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala
– gejala alam serta responden yang diamati tidak terlalu besar”. Dalam penelitian ini,
jenis observasi yang dilakukan yaitu observasi non-partisipan. Peneliti tidak terlibat langsung di dalam proses pembelajaran yang ditujukan
untuk dapat menghimpun data secara lebih jelas dan terperinci. Observasi dilakukan pada saat berlangsungnya tindakan baik selama
54
tindakan siklus I maupun siklus selanjutnya. Observasi ini menggunakan pedoman lembar pengamatan untuk mempermudah
dalam proses pemantauan terhadap partisipasi siswa dalam menggunakan media rantai huruf untuk pembelajaran penguasaan
kosakata.
3. Metode Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2009:329, mengemukakan bahwa “teknik
dokumentasi merupakan cara pengumpulan data berupa catatan peristiwa yang sudah dilakukan. Teknik ini dapat berupa catatan
harian, biografi, gambar, foto, dan lain sebagainya”. Dalam penelitian ini dokumentasi yang diperlukan yaitu berupa catatan hasil belajar
bahasa siswa, biodata, hasil asesmen serta data – data pendukung
misalnya karakteristik siswa dan raport. Selain itu juga dokumentasi dalam bentuk rangkaian foto selama kegiatan pembelajaran.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah “alat yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian” Wina Sanjaya, 2011:84. Dalam penelitian ini digunakan beberapa bentuk instrument, diantaranya yaitu:
1. Tes Penguasaan Kosakata
a. Tes penguasaan kosakata yang diberikan kepada siswa
menggunakan validitas teoritik berupa validitas kurikuler.
55
b. Langkah
– langkah pembuatan instrument tes adalah sebagai berikut:
1 Menentukan Standar Kompetensi SK
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan gambar
2 Menentukan Kompetensi Dasar KD
Menceritakan isi gambar tunggal atau seri sederhana dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah dikuasai
3 Menentukan indikator :
a Menuliskan nama dari gambar
b Mencocokkan gambar sesuai namanya
c Merangkai kata baru dengan menggunakan huruf akhir
pada kata sebelumnya d
Mengucapkan nama sesuai gambar 4
Menyusun butir – butir tes 5
Membuat kisi – kisi tes
56
Tabel 2. Kisi-kisi Tes Penguasaan Kosakata Benda Bahasa Indonesia Anak Tunarungu
SK KD
Sub Aspek Indikator
No butir Jmlh
soal
mengun gkapka
n pikiran,
perasaa n,
dan informa
si dengan
gambar menceritak
an isi
gambar tunggal
atau seri
sederhana dengan
menggunak an kalimat
dan kosakata
yang sudah dikuasai
Hewan yang terdiri dari ayam, macan, nyamuk,
kerbau, ular, rusa, anjing, gajah,
harimau, ulat,
tikus, sapi, itik, kelinci, ikan,
semut, burung,
buaya, kucing, kupu –
kupu. 1.
Ma mpu me nuliska n na ma da ri ga mba r he wa n: gaja h, kelinci, harimau, sapi, kupu - kupu
2. Ma mpu me ncocokka n ga mbar sesuai na ma he wa n:
buaya, kucing, nyamuk, tikus, ular 3.
Ma mpu me ra ngkai kata ba ru de nga n me nggunaka n huruf akhir pada kata sebelumnya: sapi an ayam
4. Ma mpu me ngucapka n na ma sesuai ga mbar he wa n:
ayam, semut, ikan, macan, burung 1.2.3.4,5
16,17,18, 19,20
31,32,33,34 35,36,37,38
55,56,57,58 , 59
5 5
8 5
Peralatan rumah tangga yang terdiri dari pisau,
piring, mangkok, sendok, garpu,
sumpit, gelas,
cangkir, panic,
kursi, meja,
tempat tidur,
almari, asbak, kulkas, tv, setrika,
kipas angina,
kaca 1.Mampu menuliskan nama dari gambar peralatan rumah
tangga: kursi, kulkas, sendok, tempat tidur, piring 2.Mampu mencocokkan gambar sesuai nama peralatan
rumah tangga: sumpit, kipas angina, asbak, gelas, setrika
3.Mampu merangkai kata baru dengan menggunakan huruf akhir pada kata sebelumnya: gelas dan piring
4.Mampu mengucapkan nama sesuai gambar hewan: meja, tv, pisau, garpu, panci
6,7,8,9,10 21,22, 23,
24, 25 39,40,41,42
43,44,45,46 60,61,62,63
, 64 5
5 8
5 Buah
– buahan yang terdiri dari anggur, apel,
alpukat, melon, nanas, semangka,
lemon, nangka, rambutan, sirsak,
kelapa, timun, stroberi, papaya, durian, duku,
mangga, jeruk, pisang, salak.
1.Mampu menuliskan nama dari gambar buah – buahan:
salak, rambutan, alpukat, semangka, mangga 2.Mampu mencocokkan gambar sesuai nama buah
– buahan: anggur, nanas, nangka, pisang, stroberi
3.Mampu merangkai kata baru dengan menggunakan huruf akhir pada kata sebelumnya: melon dan nangka
4.Mampu mengucapkan nama sesuai gambar buah –
buahan: apel, duku, jeruk, kelapa, pepaya 11,12,13,
14,15 26, 27, 28,
29,30 47,48,49,50
51,52,53,54 65,66,67,68
,69 5
5 8
5
Teknik pemberian nilai atau skor yang digunakan adalah penskoran tanpa korelasi. Ainur Rofieq berpendapat bahwa
“penskoran tanpa korelasi adalah penskoran dengan cara setiap butir soal dijawab benar memperoleh nilai satu tergantung dari bobot butir
soal sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar”.
Dengan demikian maka rumus yang digunakan untuk pemberian skor nilai hasil belajar penguasaan kosakata dalam penelitian ini yaitu:
Skor = B x 100 N
Keterangan : B = Jawaban yang benar
N = Jumlah skor keseluruhan.
57
Kriteria Penilaian : Tabel 3. Kriteria Penilaian Tes Penguasaan Kosakata
Skor Mentah
Kriteria Penilaian
56 – 69
Sangat Baik 42
– 55 Baik
28 – 41
Cukup 14
– 27 Kurang
– 13 Sangat Kurang
Skor mentah di atas disubstitusikan ke dalam skala ratusan, menjadi:
Skor Mentah Skor Skala Ratusan
Kriteria Penilaian
56 – 69
81 – 100
Sangat Baik 42
– 55 61
– 80 Baik
28 – 41
41 – 60
Cukup 14
– 27 21
– 40 Kurang
– 13 – 20
Sangat Kurang
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mengamati partisipasi siswa dalam pembelajaran penguasaan
kosakata benda dengan menggunakan media rantai huruf. Instrumen observasi yang digunakan dalam pengumpulan datanya
yaitu lembar pengamatan. Langkah – langkah menyusun pedoman
observasi partisipasi siswa adalah sebagai berikut: a.
Menentukan komponen dan mendeskripsikan pengertian partisipasi siswa
Partisipasi yang dimaksudkan yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran kosakata benda melalui media rantai huruf yang
dilakukan guru. Partisipasi ini meliputi aktivitas belajar siswa berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
pembelajaran.
58
b. Menentukan sub komponen, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan akhir partisipasi siswa
selama proses
pembelajaran penguasaan kosakata melalui media rantai huruf. c.
Menentukan indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran penguasaan kosakata melalui media rantai huruf.
1 Menentukan kata benda dan mengambil atau menunjuk
gambar sesuai kata pilihannya. 2
Mengucapkan kata dari gambar benda 3
Menentukan kata benda sesuai huruf terakhir pada kata sebelumnya dan mengambil atau menunjuk gambar sesuai
kata pilihannya 4
mengu capkan kata dari gambar benda 5
Menuliskan kata benda sesuai gambar yang ditunjuk guru 6
Menuliskan kata sesuai gambar 7
Mencocokkan gambar sesuai kata 8
Membentuk 4 kata baru dengan menggunakan huruf
terakhir pada kata yang ditentukan guru. 9
Mengucapkan kata dari gambar benda sekitar yang
ditunjukkan. d.
Membuat kisi – kisi observasi
59
Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Observasi Partisipasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Penguasaan Kosakata dengan Media Rantai Huruf
Definisi Penerapan
Media Rantai Huruf dalam
Penguasaan Kosakata
Komponen Sub
Komponen Indikator
No Butir
Penguasaan kosakata adalah
kemampuan memahami
sejumlah perbendaharaan
kosakata terutama
kosakata benda yang ada di
sekitar. Partisipasi
siswa dalam menggunak
an media rantai huruf
terhadap penguasaan
kosakata 1.Kegiatan
awal 1.
Perhatian terhadap gambar yang ditunjukkan guru 2.
Mengucapkan nama dari gambar yang ditunjukkan guru 1
2 2.Kegiatan
inti 1.
Perhatian terhadap penjelasan guru mengenai materi pelajaran tentang benda sekitar
2. Perhatian terhadap penjelasan guru mengenai cara menggunakan
media rantai huruf terkait materi pelajaran tentang benda sekitar 3.
Perhatian terhadap gambar benda sekitar yang ditunjukkan guru 4.
Perhatian terhadap tulisan nama benda sekitar yang ditunjukkan guru 5.
Melakukan undian untuk menentukan urutan pemain 6.
Menentukan kata benda sekitar 7.
Mengambilmenunjuk gambar sesuai kata yang dipilih. 8.
Mengucapkan kata dari gambar benda yang ditunjuk sesuai contoh ucapan guru.
9. Menunjukkan gambar benda yang diucapkan guru
10. Menuliskan kata benda sekitar yang diucapkan guru.
11. Mengis i lembar latihan: menulis kan nama benda sesuai gambar yang
ditunjuk guru, 12.
Mengis i lembar latihan: mencocokkan gambar sesuai namanya 13.
Mengis i lembar latihan: membentuk 4 kata baru dengan menggunakan huruf terakhir pada kata yang ditentukan guru.
14. Menjawab tes secara lisan: mengucapkan nama dari gambar benda
sekitar yang ditunjukkan guru 1
2 3
4 5
6 7
8
9 10
11 12
13 14
3.Kegiatan akhir
1. Menunjuk gambar yang diucapkan guru,
2. Mengucapkan kata dari gambar yang ditunjuk
3. Menuliskan kata dari gambar benda yang ditunjuk guru
4. Perhatian terhadap penjelasan guru tentang kesimpulan pembelajaran
1 2
3 4
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas menurut Sugiyono 2009: 267 adalah “derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti”. Toha Anggoro dkk 2009:5.28 berpendapat bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukkan suatu alat ukur yang
memang dapat mengukur apa yang benar – benar hendak diukur.
Validitas yang digunakan dalam tes adalah validitas isi, yaitu berdasarkan pada kurikulum yang digunakan sekolah dalam
60
pembelajaran dan sebagai dasar dalam penyusunan kisi-kisi instrumen tes penguasaan kosakata. Pengujiannya dilakukan dengan melihat
kesesuaian antara isi instrumen tes dengan materi pelajaran, yaitu kosakata benda Bahasa Indonesia. Sedangkan validitas yang digunakan
dalam penyusunan kisi-kisi instrumen observasi partisipasi siswa yaitu validitas logis.
2. Reliabilitas Instrumen
M enurut Trianto 2010:271, “instrument dikatakan reliable
apabila instrumen tersebut konsisten atau ajeg dalam hasil skornya sehingga dapat dipercaya”. Dalam penelitian ini reliabilitas instrumen
atau soal tidak diujikan. Dengan demikian maka instrumen yang digunakan sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga.
J. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, cara menganalisis data tentang peningkatan penguasaan kosakata digunakan analisis data dengan teknik
komparatif. Teknik ini digunakan untuk membandingkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes pasca tindakan.
Peningkatan = Hasil post test – Hasil pre test
Pengujian hipotesis tindakan berdasarkan dengan hasil tes penguasaan kosakata. Hipotesis dinyatakan diterima apabila indikator keberhasilan
tindakan telah tercapai.
61
K. Indikator Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan merupakan pedoman untuk menentukan keberhasilan dari suatu tindakan atau program. Suatu tindakan atau
program dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan skor dari skor pre
–test sebelum tindakan dengan skor post–test pasca tindakan. Selain itu juga apabila skor post
– test yang dicapai siswa telah sama dengan atau lebih besar dari skor KKM kriteria ketuntasan minimal yang sudah
ditetapkan yaitu 65.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman yang beralamatkan di jalan Magelang Km. 17, Margorejo, Tempel, Sleman,
Yogyakarta. SLB Wiyata Dharma 1 merupakan lembaga pendidikan khusus yang berstatus swasta di bawah naungan Yayasan Wiyata Dharma.
Sekolah ini memberikan layanan pendidikan bagi anak tunarungu dan tunagrahita mulai dari jenjang taman kanak
– kanak TKLB, sekolah dasar SDLB, sekolah menengah pertama SMPLB, dan sekolah
menengah atas SMALB, dengan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum 2013.
Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah ini didukung oleh tenaga pengajar yang ahli serta berbagai fasilitas untuk
mempermudah proses pembelajaran. Fasilitas itu terdiri dari 14 ruang belajar, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang artikulasi, 1 ruang BKPBI, 1 ruang
keterampilan, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang sanggar kerja, 1 dapur, taman bermain, lapangan dan kamar mandi. Dalam
proses pemberian layanan pendidikan, pembagian kelas ditentukan berdasarkan jenis dan tingkat ketunaan serta kemampuan belajar masing
– masing anak.
Selain pelayanan pendidikan, sekolah ini juga memberikan pelatihan keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus seperti pertukangan,