Dampak Ketunarunguan Terhadap Bahasa Anak Tunarungu

18 diketahui oleh guru sebagai pendidik agar dapat memahami kebutuhan anak tunarungu dan memberikan pengajaran khususnya kosakata dengan memperhatikan aspek yang diperlukan seperti aspek visual.

4. Dampak Ketunarunguan Terhadap Bahasa Anak Tunarungu

Kerusakan atau gangguan pendengaran menyebabkan pendengaran akan kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini mengakibatkan ketajaman pendengaranpun berkurang sehingga persepsi auditorisnya kurang berkembang. Edja Sadjaah 2005:121, berpendapat tentang hambatan anak tunarungu dalam bahasa yaitu “… ketidakmampuan dan keterbatasan dalam mendengar suara – suara, bunyi, nada, kata – kata yang disebut bahasa dari lingkungan sekitarnya”. Ketidakmampuan mendengar suara ini menyebabkan kurangnya kosakata yang dimiliki anak tunarungu sebagai komponen dasar untuk berkomunikasi. Sebagai dampaknya anak tunarungu kurang mengerti kegunaan kata – kata, sulit mengekspresikan kehidupan emosi dan sosialnya, serta sulit menyatakan keinginan ataupun pikiran – pikirannya. Menurut Mohammad Efendi 2005:75, ada dua hal penting yang menjadi ciri khas hambatan anak tunarungu dalam aspek kebahasaannya, yaitu: Pertama; konsekuensi akibat kelainan pendengaran tunarungu berdampak pada kesulitan dalam menerima segala macam rangsang bunyi atau peristiwa bunyi yang ada di sekitarnya. Kedua; akibat keterbatasannya dalam menerima rangsang bunyi pada gilirannya penderita akan mengalami 19 kesulitan dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang ada di sekitarnya. Kemunculan kedua kondisi di atas secara langsung dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara anak tunarungu. Hal ini berhubungan dengan kemampuannya dalam menerima rangsang bunyi. Seseorang dapat berbicara karena memiliki kemampuan bahasa yang baik. Kemampuan bahasa ini ditunjang dari hasil pengamatannya terhadap bunyi di lingkungan sekitarnya. Edja Sadjaah dan Dardjo Sukarja 1995: 55, berpendapat bahwa “selain mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara, ketunarunguan juga mempunyai dampak – dampak lain seperti hambatan dalam intelegensi, kemampuan motorik, kemampuan sosial dan kepribadian ”. Anak tunarungu juga membutuhkan perhatian, pelayanan dan kesempatan yang sebaik – baiknya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa ketunarunguan memiliki banyak dampak berupa hambatan perkembangan bahasa, intelegensi, sosial emosi, motorik dan kepribadian. Hambatan dalam perkembangan bahasa dan bicara anak tunarungu menjadi prioritas utama untuk diatasi dan ditangani karena bahasa merupakan kunci untuk mendapatkan informasi dan mengatasi masalah - masalah yang lain. Apabila perkembangan penguasaan kosakata terganggu, akibatnya kuantitas dan kualitas kosakata yang dimiliki kurang baik. Oleh karena itu diperlukan adanya pengajaran dan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata 20 anak tunarungu, salah satunya dengan menggunakan media yang menarik seperti media rantai huruf. Dengan media ini diharapkan kosakata yang dimiliki dan dikuasai anak tunarungu meningkat sehingga dapat mencari dan mengolah informasi yang berguna serta berkomunikasi dan berinteraksi sosial di lingkungan.

B. Tinjauan tentang Penguasaan Kosakata Anak Tunarungu

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 1 (SATU) MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

6 17 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI METODE MULTISENSORI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

10 39 281

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN.

0 1 229

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN PORTABLE ARTICULATION MIRROR (PAM) TERHADAP KEMAMPUAN BICARA HURUF BILABIAL ANAK TUNARUNGU DI KELAS 1-A SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I TEMPEL.

0 2 180

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA SPELLING PUZZLE PADA ANAK TUNARUNGU KELAS TAMAN 2 DI SLB KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

2 12 220

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 3 SDLB WIYATA DHARMA I TEMPEL YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN STRUKTUR KALIMAT MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

12 80 276