121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan di SLB Wiyata Dharma 1 dengan subjek penelitian yaitu siswa tunarungu kelas 2 yang berjumlah tiga orang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan media rantai huruf dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa tunarungu kelas 2 di SLB
Wiyata Dharma 1, Sleman. Subjek NP: 65,22 pada tes kemampuan awal, 78,26 pada tes pasca tindakan siklus I dan 91,30 pada tes pasca tindakan
siklus II. Subjek MUN: 47,83 pada tes kemampuan awal, 65,22 pada tes pasca tindakan siklus I dan 86,95 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek
WS: 20,29 pada tes kemampuan awal, 34,78 pada tes pasca tindakan siklus I dan 69,57 pada tes pasca tindakan siklus II.
Tindakan pada Siklus I dilakukan dengan memperlihatkan gambar, nama gambar dan permainan media rantai huruf yaitu siswa pertama
menentukan kata benda pertama dan siswa selanjutnya menentukan kata benda berdasarkan huruf terakhir pada kata sebelumya. Pada siklus II
pembelajaran hampir sama seperti siklus I tetapi permainan dimodifikasi dengan menempelkan kosakata yang dibentuk sesuai rantai huruf pada
kertas yang telah disiapkan guru dan memilih gambar yang tepat secara bergantian. Setelah dilaksanakan tindakan, semua siswa mengalami
peningkatan dan mencapai kriteria Ketuntasan Minimal KKM sehingga guru memberikan reward atas hasil belajar, partisipasi, antusias, keaktifan,
122
motivasi belajar dan perhatian siswa yang baik dalam mengikuti semua langkah pembelajaran. Dengan demikian penggunaan media rantai huruf
dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa tunarungu, khususnya siswa tunarungu Kelas 2 di SLB Wiyata Dharma 1, Sleman.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Guru hendaknya dapat menjadikan media rantai huruf sebagai salah satu media alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama
dalam mengenalkan dan membantu siswa menguasai kosakata benda karena media ini menerapkan unsur permainan bahasa yang menarik
dan sesuai dengan usia perkembangan serta karakteristik siswa tunarungu. Syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan media
rantai huruf yaitu tema yang digunakan harus jelas, ruang lingkup kata yang dapat dibentuk dibatasi, gambar harus jelas dan tidak mengandung
dua arti, ukuran gambar besar disesuaikan dengan kondisi siswa, huruf yang digunakan harus jelas, huruf awal harus dicetak tebal untuk
memudahkan siswa dan membuat pembelajaran yang terarah serta terencana.
123
2. Bagi kepala sekolah
Dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu pilihan untuk membantu guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Selain itu
lebih banyak menyediakan berbagai macam media permainan berbentuk gambar sebagai alternatif dalam upaya peningkatan
pembelajaran agar lebih bervariasi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa.
124
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ainur Rofieq. 2008. Teknik Pemberian dan Nilai Hasil Tes. Diakses dari: http:pjjpgsd.dikti.go.idfile.php1repositorydiktiMata20Kuliah20A
walAssesment20PembelajaranBACassessmen_pembelajaran_6.pdf .
Pada tanggal 16 Maret 2014, jam 19.23 WIB. Anggani Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta:
Graswindo. Anis Yunisah. 2007. Pengaruh Media Audiovisual terhadap Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMP 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Skripsi. FBS UNY.
Arief S. Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Azhar Arsyad. 2006. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Bandi Delphie. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT
Refika Aditama. Burhan Nurgiantoro. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Dardjowidjojo. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Edja Sadjaah. 2005. Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran
Dalam Keluarga. Jakarta: Depdiknas Dirjen PT Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Edja Sadjaah dan Dardjo Sukarja. 1995. Bina Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama. Jakarta: Depdikbud.
Hallahan, Daniel P, James M. Kauffman Paige C. Pullen. 2009. Exceptional Learners: an introduction to special education-11 th ed. USA: Pearson.
Henry G.Tarrigan. 1984. Pengantar Kosakata. Bandung: Angkasa. . 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.
. 1994. Pengajaran Kosakata. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
125
Mohammad Effendi. 2005. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.
Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Perolehan Bahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Algensindo. . 2010. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Nana Sudjana dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sharon E.Smaldin, Deborah L.Lowther dan James D. Russell. 2011. Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi
Pembelajaran dan Media untuk Belajar Ed. 9. Jakarta: Kencana. Somad. 1996. Tongkat Ajaib Domi: Menunjang Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk Kelas 3. Jakarta: Depdikbud. Somad Tati. 1995. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta: Depdikbud.
Subyakto, U Nababan. 1992. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
Suparno. 1980. Media Pengajaran Bahasa. Klaten: PT. Intan Pariwara. Suparno. 2001. Pendidikan Anak Tunarungu. Yogyakarta: UNY Press.
Suyadi. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Diva Press. Tarmansyah. 1984. Gangguan Komunikasi. Jakarta: Depdikbud.
Teguh Bharata Adji. 2004. Sistem Cerdas untuk Pemetaan Pohon Bahasa Jawa ke
Pohon Bahasa
Inggris. Diakses
dari http:www.scribd.comdoc7283974921Pembagian-Jenis-Kata-Bahasa-
Indonesia. Pada tanggal 22 Februari 2014, jam 21.00 WIB.
Toha Anggoro. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka. Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana. Wahyuni Imastuti. 2012. 07203244022. Keefektifan Penggunaan Media
Permainan Bahasa Huruf Bersambung Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman di SMA N Wonogiri. Skripsi. FBS UNY.
126
Wardani.dkk. 2008. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wina Sanjaya. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
127
LAMPIRAN 1
Surat-Surat 1.1
Surat Izin Penelitian dari Dekan FIP UNY 1.2
Surat Izin Penelitian dari BPPD Kabupaten Sleman 1.3
Surat Izin Keterangan Telah Melakukan Penelitian 1.4
Surat Keterangan Uji Ahli
128
129
130
131
SURAT KETERANGAN UJI AHLI
Dengan ini saya, Nama
: Edi Surata, S.Pd NIP
: 19680606 200501 1010 Jabatan
: Guru Kelas 2 SLB Wiyata Dharma 1 Sleman Dengan ini menerangkan bahwa instrumen penelitian yang berupa soal tes
hasil belajar penguasaan kosakata dengan materi kosakata benda berupa nama hewan, nama peralatan rumah tangga, dan nama buah yang digunakan untuk
penelitian dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan Penguasaan Kosakata Melalui Media Rantai Huruf Pada Siswa Tunarungu Di SLB Wiyata
Dharma 1 Sleman”, yang disusun oleh: Nama
: Tutik Saniatin Zahro NIM
: 10103241002 Jurusan
: Pendidikan Luar Biasa Fakultas
: Ilmu Pendidikan Telah disetujui dan dinyatakan layak digunakan sebagai alat pengumpulan data
pada saat penelitian tugas akhir. Demikian surat keterangan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Penilai
Edi surata, S.Pd NIP. 19680606 200501 1010
132
LAMPIRAN 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
2.1 RPP pertemuan 1 sd 3 Siklus I
2.2 RPP Pertemuan 1 dan 2 Siklus II
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SLB Wiyata Dharma 1 KelasSemester : 1II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit 3 Kali Pertemuan
Siklus : I
A. Standar Kompetensi :