Pengertian Anak Tunarungu Tinjauan tentang Anak Tunarungu

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Anak Tunarungu

1. Pengertian Anak Tunarungu

Ada berbagai macam definisi dari para ahli mengenai pengertian anak tunarungu, sesuai dengan pandangan dan kepentingan masing – masing. Bandi Delphie 2006:102, menyatakan bahwa: “anak tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar sebagian atau seluruhnya, diakibatkan tidak berfungsinya sebagian atau seluruh indera pendengaran”. Pendapat ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Hallahan Kauffman 2009: 340, yaitu: “Hearing impairment is a broad term that covers individuals with impairments ranging from mild to profound; it includes those who are deaf or hard of hearing”. Pendapat ini menyatakan bahwa penyandang gangguan pendengaran adalah seseorang yang mengalami gangguan pendengaran dengan rentang dari rendah sampai yang paling berat; yaitu tuli sebagian dan tuli total. Pendapat ini didukung oleh Somad Tati 1995:26, yang mengemukakan bahwa: Tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari – hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks. 11 Pendapat ini mengisyaratkan bahwa anak tunarungu mengalami berbagai macam masalah yang sangat kompleks di dalam kehidupannya sebagai dampak dari ketidakmampuannya mendengar dan mendapatkan pengetahuan dari lingkungan. Suparno 2001:9, mengemukakan pendapat lain tentang pengertian anak tunarungu, sebagai berikut: Secara pedagogis tunarungu dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan informasi secara lisan, sehingga membutuhkan bimbingan dan pelayanan khusus dalam belajarnya di sekolah. Pengertian ini lebih menekankan pada upaya pengembangan potensi penyandang tunarungu, melalui proses pendidikan khusus. dengan begitu penyandang tunarungu dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari – hari. Beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian tunarungu di atas, dapat disimpulkan bahwa tunarungu yaitu kondisi ketidakmampuan mendengar yang dialami seseorang sebagai akibat kekurangan atau kehilangan fungsi pendengarannya baik sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini menyebabkan terhambatnya proses perolehan informasi bahasa melalui pendengaran yang berdampak secara kompleks pada kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi dan membutuhkan penanganan untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri anak tunarungu secara optimal. 12

2. Karakteristik Anak Tunarungu

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 1 (SATU) MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

6 17 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI METODE MULTISENSORI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

10 39 281

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN.

0 1 229

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN PORTABLE ARTICULATION MIRROR (PAM) TERHADAP KEMAMPUAN BICARA HURUF BILABIAL ANAK TUNARUNGU DI KELAS 1-A SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I TEMPEL.

0 2 180

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA SPELLING PUZZLE PADA ANAK TUNARUNGU KELAS TAMAN 2 DI SLB KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

2 12 220

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 3 SDLB WIYATA DHARMA I TEMPEL YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN STRUKTUR KALIMAT MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA TUNARUNGU KELAS VI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 216

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

12 80 276