71
subjek perlu mendapatkan tindakan perbaikan. Perbaikan yang diberikan yaitu dengan menggunakan media ranttai huruf untuk meningkatkan
penguasaan kosakata.
D. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Deskripsi Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan pada tindakan siklus I dilakukan secara kolaboratif dengan guru. Perencanaan terdiri dari
observasi ulang untuk melihat kembali kemampuan siswa sebelum diberikan tindakan. Kegiatan selanjutnya melakukan diskusi
dengan guru mengenai kegiatan belajar penguasaan kosakata, mengkonsultasikan RPP tentang materi yang diajarkan dan jadwal
pembelajaran. Berdasarkan diskusi tersebut disepakati dalam satu siklus terdapat 3 pertemuan dengan jadwal selasa dan kamis serta
waktu yang digunakan 2 jam pelajaran yaitu 2x35 menit. Pada tiap pertemuan tema materi yang diajarkan berbeda, diantaranya yaitu
nama hewan pada pertemuan pertama, nama peralatan rumah tangga pada pertemuan kedua dan nama buah pada pertemuan
ketiga. Kegiatan yang selanjutnya yaitu menyusun instrumen baik
lembar tes maupun lembar observasi. Instrumen tes terdiri dari soal yang menunjukkan penguasaan kosakata yang dimiliki siswa.
72
Lembar tes akan diberikan kepada siswa sebelum dilakukannya tindakan dan sesudah dilakukan tindaan. Sedangkan lembar
observasi terdiri dari butir pengamatan terhadap partisipasi siswa selama pembelajaran menggunakan media rantai huruf.
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan dilakukan secara kolaboratif sehingga terjadi pembagian kerja antara peneliti dan guru. Guru melakukan
tindakan pembelajaran sedangkan peneliti melakukan pengamatan selama proses tindakan berlangsung. Pelaksanaan tindakan pada
siklus pertama ini dilakukan selama 3 kali pertemuan untuk proses pembelajaran sesuai jadwal yang disepakati yaitu setiap hari selasa
dan kamis, sedangkan 1 kali pertemuan berikutnya dilakukan untuk tes pasca tindakan. Berikut penjelasan pelaksanaan tindakan siklus
pertama: 1
Pertemuan pertama Pertemuan tindakan pertama pada siklus pertama dilakukan
pada hari Selasa, 19 Agustus 2014. Materi pokok yang diberikan pada pertemuan pertama ini yaitu pengenalan
kosakata yang berkaitan dengan hewan. Siswa diajarkan dengan mengenalkan kosakata seperti ayam, macan, nyamuk,
kerbau, ular, rusa, anjing, gajah, harimau, ulat, tikus, sapi, itik, kelinci, ikan, semut, burung, buaya, kucing, dan kupu
– kupu. Dalam mengenalkan kosakata ini, guru menggunakan kartu
73
gambar berukuran 16 cm x 12 cm, kartu kata berukuran 10 cm x 3 cm dan kartu huruf berukuran 2 cm x 2 cm. Langkah-
langkah dalam pelaksanaan tindakan pertama pada siklus pertama ini adalah sebagai berikut:
a Kegiatan Awal
Kegiatan awal ini diawali dengan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Pada tahap ini
dilakukan apersepsi dengan maksud untuk membuat siswa agar mengingat recall kembali ingatannya. Guru
menunjukkan beberapa gambar seperti ayam, ikan, kupu- kupu, ulat, semut, sapi, itik, tikus dan siswa menyebutkan
nama dari gambar hewan yang ditunjukkan guru. b
Kegiatan Inti 1
Guru mengenalkan kosakata nama hewan satu persatu dengan memperlihatkan gambar dan kata yang
menunjukkan nama gambar seperti ayam, macan, nyamuk, kerbau, ular, rusa, anjing, gajah, harimau, ulat,
tikus, sapi, itik, kelinci, ikan, semut, burung, buaya, kucing, dan kupu
– kupu. 2
Siswa menunjukkan nama gambar sesuai instruksi atau yang disebutkan guru seperti ayam, macan, nyamuk,
kucing, gajah, harimau, ular, dan rusa.
74
3 Guru meminta siswa untuk mengucapkan kata dari
gambar yang ditunjukkan seperti sapi, ikan, nyamuk, kucing, gajah, harimau, ulat, dan tikus.
4 Guru memberikan contoh tentang cara menggunakan
media rantai huruf dengan menunjukkan kata pertama yaitu kata ikan dan menjelaskan dalam kata ikan
terdapat huruf i-k-a-n dengan huruf terakhirnya yaitu n. Dari huruf n itu guru menunjukkan kata yang dapat
dibentuk yaitu seperti nyamuk. Selanjutnya guru menjelaskan kata nyamuk terdiri dari
huruf n-y-a-m-u-k dengan huruf terakhirnya k. Seperti pada kata-kata sebelumnya, guru kembali
menjelaskan dan meminta siswa menunjukkan kata hewan
berdasarkan huruf
terakhir pada
kata sebelumnya yaitu k untuk menjadi huruf awal pada kata
berikutnya. Dengan huruf k tersebut guru membentuk kata kelinci
yang terdiri dari huruf k-e-l-i-n-c-i dan huruf terakhir pada kata kelinci yaitu i.
Huruf i tersebut selanjutnya dijadikan patokan untuk menentukan kata selanjutnya seperti itik yang terdiri
dari huruf i-t-i-k dengan huruf terakhirnya yaitu k.
75
Dari huruf k, guru dapat membentuk kata kucing yang terdiri dari huruf k-u-c-i-n-g dan huruf terakhirnya g.
Contoh yang telah dijelaskan guru terbentuk menjadi kata ikan
– nyamuk – kelinci – itik – kucing dan guru meminta siswa meletakkan gambar yang tepat di
samping kata yang telah dibentuk. 5
Siswa melakukan undian untuk menentukan urutan pemain. Siswa urutan pertama menentukan nama
hewan dengan menyusun kartu huruf seperti kupu-kupu dan mengambil gambar sesuai dengan nama hewan
yang dipilih yaitu kupu-kupu. 6
Siswa urutan kedua menentukan nama hewan
berdasarkan huruf terakhir pada kata hewan yang sebelumnya yaitu u menjadi kata ulat dan mengambil
gambar sesuai dengan kata ulat yang telah dibentuk. Siswa selanjutnya menentukan kata lain dengan huruf
terakhir t pada kata ulat menjadi kata tikus dan mengambil gambar sesuai dengan kata tikus yang telah
dibentuk. Kembali
pada urutan
pemain, siswa
pertama menentukan kata sapi berdasarkan huruf s pada kata
sendok dan mengambil gambar sesuai nama hewan yang dipilih yaitu sapi.
76
Siswa kedua menentukan kata itik, siswa ketiga menentukan kata kucing, siswa pertama melanjutkan
dengan menentukan kata gajah dan siswa kedua menentukan kata harimau dan siswa ketiga tidak
mampu membentuk kata hewan lagi. Selanjutnya siswa mengambil gambar yang sesuai dengan kata yang
dipilih. Kata yang berhasil dibentuk yaitu kupu-kupu- ulat
– tikus – sapi – itik – kucing – gajah – harimau. 7
Siswa mengucapkan semua nama hewan yang telah dibentuk menjadi rantai huruf yaitu kupu-kupu - ulat
– tikus
– sapi – itik – kucing – gajah - harimau 8
Siswa mengerjakan latihan dan guru membimbing
siswa. Latihan ini berupa menuliskan nama gambar, menjodohkan gambar dan nama, membuat 4 kata baru
dengan menggunakan huruf terakhir pada kata yang telah ditentukan.
c Kegiatan Akhir
Guru bersama
siswa melakukan
refleksi dan
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan serta meminta siswa untuk mempelajari kembali di rumah
kosakata yang sudah dikenalkan.
77
2 Pertemuan Kedua
Pertemuan tindakan kedua pada siklus pertama dilakukan pada hari Kamis, 21 Agustus 2014. Materi pokok yang
diberikan pada pertemuan kedua ini yaitu pengenalan kosakata yang berkaitan dengan peralatan rumah tangga. Siswa
diajarkan dengan mengenalkan kosakata seperti gelas, sendok, kaca, asbak, kursi, piring, garpu, sumpit, tempat tidur, radio,
meja, almari, pisau, sapu, cangkir, panci, kulkas, tv, setrika, dan kipas angin. Langkah-langkah dalam pelaksanaan
tindakan kedua siklus pertama ini adalah sebagai berikut: a
Kegiatan Awal Pada tahap ini dilakukan apersepsi dengan maksud
untuk membuat siswa agar mengingat recall kembali pengetahuannya serta aktif dalam pembelajaran. Guru
menunjukkan beberapa gambar seperti piring, gelas, sendok, kaca, asbak, kursi dan siswa menyebutkan nama
dari gambar peralatan rumah tangga yang ditunjukkan guru. b
Kegiatan Inti 1
Guru mengenalkan kosakata peralatan rumah tangga satu persatu dengan menunjukkan gambar dan kata
yang menunjukkan nama gambar seperti gelas, sendok, kaca, asbak, kursi, piring, garpu, sumpit, tempat tidur,
78
radio, meja, almari, pisau, sapu, cangkir, panci, kulkas, tv, setrika, dan kipas angin.
2 Siswa menunjukkan nama gambar sesuai instruksi atau
yang disebutkan guru seperti piring, gelas, sendok, kulkas, sapu.
3 Guru meminta siswa untuk mengucapkan kata dari
gambar yang ditunjukkan seperti meja, almari, piring, gelas, sumpit, tempat tidur, radio.
4 Siswa melakukan undian untuk menentukan urutan
pemain. Siswa urutan pertama menentukan nama peralatan rumah tangga dengan menyusun kartu huruf
seperti piring dan mengambil gambar sesuai dengan nama peralatan rumah tangga yang dipilih yaitu piring.
5 Siswa urutan kedua menentukan nama peralatan rumah
tangga berdasarkan huruf terakhir pada kata peralatan rumah tangga yang sebelumnya yaitu g menjadi kata
gelas dan mengambil gambar sesuai dengan kata gelas yang telah dibentuk.
Siswa selanjutnya menentukan kata lain dengan huruf terakhir s pada kata gelas menjadi kata sendok dan
mengambil gambar sesuai dengan kata sendok yang telah dibentuk.
79
Siswa selanjutnya menentukan kata kursi berdasarkan huruf k pada kata sendok dan mengambil gambar sesuai
nama peralatan rumah tangga yang dipilih yaitu kursi. Kata yang berhasil dibentuk semua siswa yaitu piring
– gelas
– sendok – kursi. 6
Siswa mengucapkan semua nama peralatan rumah
tangga yang telah dibentuk menjadi rantai huruf yaitu piring
– gelas – sendok – kursi. 7
Siswa mengerjakan latihan dan guru membimbing
siswa. Latihan ini berupa menuliskan nama gambar, menjodohkan gambar dan nama, membuat 4 kata baru
dengan menggunakan huruf terakhir pada kata yang telah ditentukan.
c Kegiatan Akhir
Guru bersama
siswa melakukan
refleksi dan
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan serta meminta siswa untuk mempelajari kembali di rumah
kosakata yang sudah dikenalkan. 3
Pertemuan Ketiga Pertemuan tindakan ketiga pada siklus pertama dilakukan
pada hari Selasa, 26 Agustus 2014. Materi pokok yang diberikan pada pertemuan ketiga ini yaitu pengenalan kosakata
yang berkaitan dengan nama buah. Siswa diajarkan dengan
80
mengenalkan kosakata seperti anggur, apel, alpukat, melon, nanas, semangka, lemon, nangka, rambutan, sirsak, kelapa,
timun, stroberi, pepaya, durian, duku, mangga, jeruk, pisang, dan salak. Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan
ketiga siklus pertama ini adalah sebagai berikut: a
Kegiatan Awal Kegiatan awal ini diawali dengan mengkondisikan
siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan apersepsi dengan maksud untuk membuat siswa
agar mengingat recall kembali pengetahuannya dan aktif dalam pembelajaran. Siswa menyebutkan nama dari
gambar yang ditunjukkan guru tentang beberapa buah yang sering dijumpai seperti apel, rambutan, salak,
semangka, jeruk. b
Kegiatan Inti 1
Guru mengenalkan kosakata nama buah satu persatu dengan
menunjukkan gambar
dan kata
yang menunjukkan nama gambar seperti melon, nanas,
semangka, apel, lemon, nangka, anggur, rambutan, sirsak, kelapa, alpukat, timun, stroberi, salak, jeruk,
pisang, pepaya, duku, dan durian.
81
2 Siswa menunjukkan nama gambar sesuai instruksi atau
yang disebutkan guru seperti nangka, alpukat, timun, nanas, salak, kelapa, anggur, rambutan.
3 Guru meminta siswa untuk mengucapkan kata dari
gambar yang ditunjukkan yaitu melon, nanas, semangka, apel, lemon, nangka, anggur.
4 Siswa melakukan undian untuk menentukan urutan
pemain. Siswa urutan pertama menentukan nama buah dengan menyusun kartu huruf seperti apel dan
mengambil gambar sesuai dengan nama buah yang dipilih yaitu apel.
5 Siswa
urutan kedua
menentukan nama
buah berdasarkan huruf terakhir pada kata buah yang
sebelumnya yaitu l menjadi kata lemon dan mengambil gambar sesuai dengan kata lemon yang telah dibentuk.
Siswa selanjutnya menentukan kata lain dengan huruf terakhir n pada kata lemon menjadi kata nangka dan
mengambil gambar sesuai dengan kata nangka yang telah dibentuk.
Kembali pada
urutan pemain,
siswa pertama
menentukan kata anggur berdasarkan huruf a pada kata nangka dan mengambil gambar sesuai nama buah yang
dipilih yaitu anggur.
82
Siswa kedua menentukan kata rambutan, siswa ketiga menentukan kata nanas, siswa pertama melanjutkan
dengan menentukan kata semangka. Siswa kedua dan siswa ketiga tidak mampu membentuk kata buah lagi.
Selanjutnya siswa mengambil gambar yang sesuai dengan kata yang dipilih. Kata yang berhasil dibentuk
yaitu apel - lemon – nangka – anggur – rambutan –
nanas – semangka.
6 Siswa mengucapkan semua nama buah yang telah
dibentuk menjadi rantai huruf seperti apel - lemon –
nangka – anggur – rambutan – nanas – semangka..
7 Siswa
mengerjakan latihan dan guru membimbing siswa. Latihan ini berupa menuliskan nama gambar,
menjodohkan gambar dan nama, membuat 4 kata baru dengan menggunakan huruf terakhir pada kata yang
telah ditentukan. c
Kegiatan Akhir Guru bersama siswa melakukan refleksi
dan menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan serta
meminta siswa untuk mempelajari kembali di rumah kosakata yang sudah dikenalkan.
83
4 Pertemuan Keempat
Pada pertemuan ini dilakukan tes hasil belajar pasca tindakan siklus 1. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui dan
mengukur tingkat penguasaan kosakata siswa setelah diberikan beberapa tindakan dengan menggunakan media rantai huruf.
Tes ini dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2014. Dalam tes ini siswa diberikan soal berupa menuliskan nama gambar,
menjodohkan gambar sesuai namanya, membentuk 4 kata baru sesuai huruf terakhir pada kata yang sudah ditentukan dan
menyebutkan nama gambar secara lisan. Jumlah soal yang diberikan yaitu 69 soal dengan total nilai 100.
c. Deskripsi Data Partisipasi Siswa Pada Siklus I
Deskripsi tindakan siklus I ini diperoleh dari mengamati partisipasi siswa dalam menggunakan media rantai huruf selama
proses pembelajaran kosakata berlangsung. Berikut deskripsi partisipasi siswa selama proses pembelajaran kosakata dengan
menggunakan media rantai huruf: 1
Subjek NP Pada setiap pertemuan, guru menunjukkan kartu gambar,
kartu kata, dan kartu huruf yang digunakan sebagai media pendukung
dalam pembelajaran
kosakata dengan
menggunakan media rantai huruf. Pada saat pertama kali guru menunjukkan
gambar, siswa
sangat antusias
dan
84
bersemangat. Terlihat siswa mencoba mengingat gambar hewan yang ditunjukkan, menunjukkan cirinya dan mencoba
mengingat nama. Begitu pula saat guru menjelaskan tentang materi pelajaran dan cara menggunakan media, siswa sangat
aktif dan berpartisipasi dengan merespon, mengikuti arahan dan semua tahapan pembelajaran. Siswa juga aktif mengikuti
kegiatan permainan yang diberikan guru yaitu mencoba membentuk kata baru berupa nama hewan sesuai dengan
huruf terakhir pada nama hewan pertama. Siswa mencoba membentuk kata baru dan setelah diberikan penjelasan
dengan contoh siswa berhasil membentuk kata dan merangkainya menjadi rantai huruf.
Pada pertemuan kedua, siswa terlihat kurang bersemangat sewaktu guru menunjukkan gambar peralatan rumah tangga.
Ini dikarenakan sebelum pembelajaran dimulai siswa diganggu oleh siswa lainnya yang membuatnya sedih
sehingga berdampak pada proses pembelajaran. Setelah guru berusaha untuk mengembalikan semangat belajar siswa,
akhirnya siswa bisa kembali tersenyum, gembira dan semangat belajar. Pada pertemuan kedua ini siswa mengalami
kesulitan untuk mengingat kosakata karena banyak kosakata yang baru diketahui tulisannya.
85
Pada pertemuan ketiga, siswa sangat semangat saat guru menunjukkan gambar buah. Siswa memiliki pengetahuan
yang lebih baik dari siswa lain tentang nama buah. Terbukti pada saat guru menunjukkan gambar siswa dapat
menyebutkan dengan baik walaupun dalam pengejaan isyarat masih terbalik hurufnya, tetapi untuk buah yang jarang
dijumpai dalam kehidupan siswa masih kesulitan. Meskipun demikian, semangat dan keaktifan siswa terhadap penjelasan
dan pembelajaran tergolong baik. Siswa semangat dan aktif mengikuti semua tahapan pembelajaran serta sangat senang
dan berpartisipasi dalam menggunakan media rantai huruf. 2
Subjek MUN Pada setiap pertemuan, guru menunjukkan kartu gambar,
kartu kata, dan kartu huruf yang digunakan sebagai media pendukung
dalam pembelajaran
kosakata dengan
menggunakan media rantai huruf. Pada saat pertama kali guru menunjukkan gambar, siswa terlihat sangat antusias dan
bersemangat. Siswa meminta gambar yang dipegang guru dan mencoba mengingat namanya.
Siswa aktif merespon, mengikuti arahan dan semua tahapan pembelajaran.
Siswa juga aktif mengikuti kegiatan permainan yang diberikan guru
yaitu mencoba membentuk kata baru berupa nama hewan sesuai dengan huruf terakhir pada nama hewan pertama.
86
Setelah diberikan penjelasan dan contoh, siswa berhasil membentuk rantai huruf dengan kosakata yang dikuasainya.
Semangat siswa pada pertemuan kedua sedikit berkurang. Siswa terlihat malas karena banyak nama dari gambar yang
tidak diketahuinya, sehingga untuk mengikuti permainan membentuk rantai huruf siswa enggan melakukan karena
tidak mampu menentukan kata selanjutnya. Setelah dibantu oleh subjek NP, siswa baru bisa melanjutkan kata sesuai
dengan rantai huruf. Pertemuan ketiga, siswa terlihat sangat bersemangat saat guru menunjukkan gambar buah, tetapi saat
ditanya nama dari gambar yang ditunjukkan banyak gambar yang siswa tidak tahu. Siswa sering menjumpai buah yang
terdapat dalam gambar di kehidupan sehari – hari, hanya saja
siswa tidak mengetahui namanya. Meskipun demikian siswa tetap menjalani proses pembelajaran menggunakan media
rantai huruf dengan baik dan penuh semangat. Ini terbukti ketika menjalani proses belajar siswa sangat memperhatikan
penjelasan guru, antusias mengikuti tahapan pembelajaran menggunakan rantai huruf.
3 Subjek WS
Pada setiap pertemuan, guru menunjukkan kartu gambar, kartu kata, dan kartu huruf yang digunakan sebagai media
pendukung dalam
pembelajaran kosakata
dengan
87
menggunakan media rantai huruf. Pada saat pertama kali guru menunjukkan gambar, siswa terlihat masih sangat antusias
dan bersemangat. Siswa mencoba menunjukkan ciri hewan tersebut, walaupun
siswa belum mampu mengucapkan nama dari gambar hewan tersebut.
Siswa mampu merespon, mengikuti arahan dan semua tahapan pembelajaran, tetapi
untuk mengikuti kegiatan permainan dengan membentuk kata hewan baru sesuai dengan huruf terakhir pada nama hewan
pertama siswa belum mampu. Siswa mampu membentuk kata baru setelah diberikan penjelasan dan bimbingan.
Pada pertemuan kedua, siswa terlihat kurang bersemangat sewaktu guru menunjukkan gambar peralatan rumah tangga.
Siswa sudah mulai bosan dan capek untuk mengingat dan memahami kosakata yang diajarkan. Siswa mengalami
kesulitan untuk mengingat kosakata karena banyak kosakata yang baru diketahui tulisannya. Meskipun demikian, siswa
tetap merespon ketika guru menunjukkan gambar dengan mencoba mengikuti ucapan dan gerakan bibir guru
menyebutkan nama gambar. Pada pertemuan ketiga, siswa sangat semangat saat guru
menunjukkan gambar buah. Dibandingkan siswa lain, siswa ini memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih rendah.
Terbukti pada saat guru menunjukkan gambar siswa tidak
88
dapat menyebutkan nama gambar buah dengan baik. Meskipun demikian, partisipasi siswa dalam pembelajaran
sudah dapat dikatakan baik, walaupun masih memerlukan bimbingan.
d. Deskripsi Data Tindakan Siklus I
Setelah melakukan evaluasi tindakan pada siklus I, terlihat bahwa adanya peningkatan penguasaan kosakata yang dimiliki
siswa tunarungu kelas 2. Peningkatan ini diketahui dari membandingkan data hasil tes kemampuan awal dan tes pasca
tindakan siklus I. Walaupun belum semua siswa mengalami peningkatan yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM
sebesar 65. Berikut data perbandingan hasil tes kemampuan siswa sebelum tindakan dan pasca tindakan:
Tabel 6. Data Hasil Tes Penguasaan Kosakata Anak Tunarungu Kelas 2 Pasca Tindakan Siklus I
No Subjek
Nilai Penguasaan Kosakata Awal
Kriteria Siklus
I Kriteria
Peningkatan Nilai
1. NP
65,22 Baik
78,26 Baik
13,04 2.
MUN 47,83
Cukup 65,22
Baik 17,39
3. WS
20,29 Sangat
Kurang 34,78
Kurang 14,49
Tabel 5. menunjukkan hasil kemampuan penguasaan kosakata anak tunarungu yang mengalami peningkatan. NP memperoleh
nilai 78,26 pada tes pasca tindakan siklus I yang sebelumnya hanya memperoleh nilai 65,22 pada tes kemampuan awal. Nilai yang
diperoleh MUN dari 47,83 pada tes kemampuan awal meningkat
89
menjadi 65,22 pada tes pasca tindakan siklus I. Nilai yang diperoleh WS juga meningkat dari tes kemampuan awal yang
hanya memperoleh 20,29 menjadi 34,78 pada tes pasca tindakan siklus I.
Nilai yang diperoleh siswa belum semuanya memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM 65, subjek WS masih memperoleh
nilai jauh di bawah standar, walaupun sudah mengalami peningkatan dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan belum semua
siswa mampu memahami dan mengingat kosakata yang diajarkan, terutama subjek WS. Selain itu pula partisipasi dan kemampuan
subjek WS dalam memperhatikan guru mengajar dengan menggunakan media rantai huruf masih kurang jika dibandingkan
dengan kedua subjek lainnya. Berikut gambaran kemampuan penguasaan kosakata masing
– masing subjek pada siklus I secara lebih rinci sebagai berikut:
1 Subjek NP
Penguasaan kosakata siswa pasca tindakan siklus I meningkat dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari
membandingkan hasil tes kemampuan awal dan tes pasca tindakan. Siswa mendapatkan nilai 78,26 pada tes pasca
tindakan siklus I dan telah memenuhi kiteria baik. Peningkatan penguasaan kosakata yang dimiliki siswa dapat dilihat dari
jawaban pada tes. Bagian menuliskan nama gambar, siswa
90
yang sebelumnya hanya mampu menuliskan 9 meningkat menjadi 13 jawaban benar dari 15 soal gambar. Pada bagian
menjodohkan siswa mampu menjodohkan semua gambar sesuai namanya. Siswa mampu menjodohkan 15 gambar yaitu
tikus, buaya, ular, nyamuk, kucing, asbak, gelas, setrika, sumpit, kipas angin, pisang, stroberi, nanas, nangka, dan
anggur. Pada bagian membentuk 4 kata baru menggunakan huruf
terakhir pada kata yang sudah ditentukan, siswa yang sebelumnya hanya membentuk 15 kata meningkat menjadi
mampu membentuk 19 kata yang benar, yaitu: Hewan : Sapi
– ikan – nyamuk – kucing - gajah
Ayam
– macan – nyamuk - kupu – kupu - ular Peralatan rumah tangga : Gelas - sendok
Piring - gelas - sumpit
Buah : Melon
– nanas – semangka – apel - lemon
Nangka
– anggur - rambutan – nanas - semangka
Pada bagian menyebutkan nama gambar siswa mampu menyebutkan kata lebih banyak dan benar dari sebelumnya,
yaitu kata ayam, ikan, meja, tv, apel, duku dan pepaya. Berdasarkan penjelasan di atas, kemampuan subjek dalam
menguasai kosakata meningkat setelah diberikan tindakan dengan menggunakan media rantai huruf. Hal ini dikarenakan
91
selama pembelajaran, kosakata diajarkan secara berulang dan terus menerus serta siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, kemampuan daya ingat siswa yang cukup baik, sehingga mampu mengingat dan menguasai kosakata yang
diajarkan. 2
Subjek MUN Penguasaan kosakata siswa pasca tindakan siklus I
meningkat dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari membandingkan hasil tes kemampuan awal dan tes pasca
tindakan. Siswa mendapatkan nilai 65,22 pada tes pasca tindakan siklus I dan telah memenuhi kiteria cukup.
Peningkatan penguasaan kosakata yang dimiliki siswa dapat dilihat dari jawaban pada tes. Bagian menuliskan nama
gambar, siswa yang sebelumnya hanya mampu menuliskan 3 meningkat menjadi 9 jawaban benar dari 15 soal gambar. Pada
bagian menjodohkan siswa hanya mampu menjodohkan 11 gambar dari 15 gambar yaitu tikus, buaya, ular, nyamuk,
kucing, gelas, setrika, kipas angin, stroberi, nanas, dan anggur. Pada bagian membentuk 4 kata baru menggunakan huruf
terakhir pada kata yang sudah ditentukan, siswa yang sebelumnya hanya membentuk 12 kata meningkat menjadi
mampu membentuk 19 kata yang benar, yaitu: Hewan : Sapi
– ikan – nyamuk - kupu – kupu - ular
92
Ayam
– macan – nyamuk – kerbau - ulat Peralatan rumah tangga : Gelas - sendok
Piring
– gelas – sumpit - tempat tidur
Buah : Melon
– nanas – apel - lemon
Nangka
– anggur – rambutan – nanas - semangka
Pada bagian menyebutkan nama gambar siswa mampu menyebutkan kata lebih banyak dan benar, yaitu kata ayam,
ikan, meja, tv, panci dan apel. Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat kemampuan penguasaan kosakata siswa mengalami
peningkatan dari sebelumnya dan telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Ini dikarenakan selama pembelajaran
siswa terlibat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi sehingga memungkinkan siswa untuk memahami dan
menguasai kosakata yang banyak. 3
Subjek WS Penguasaan kosakata siswa pasca tindakan siklus I
meningkat dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari membandingkan hasil tes kemampuan awal dan tes pasca
tindakan. Walaupun sudah meningkat, namun nilai yang diperoleh siswa masih jauh di bawah kriteria ketuntasan
minimal KKM sebesar 65. Siswa hanya mendapatkan nilai 34,78 pada tes pasca tindakan siklus I dan masih masuk kiteria
kurang. Peningkatan penguasaan kosakata yang dimiliki siswa
93
dapat dilihat dari jawaban pada tes. Bagian menuliskan nama gambar, siswa yang sebelumnya hanya mampu menuliskan 1
kata sapi meningkat menjadi 12 jawaban benar dari 15 soal gambar.
Pada bagian
menjodohkan siswa
mampu menjodohkan 6 gambar sesuai namanya. Siswa mampu
menjodohkan 6 dari 15 gambar yaitu tikus, gelas, setrika, kipas angin, pisang, dan anggur.
Pada bagian membentuk 4 kata baru menggunakan huruf terakhir pada kata yang sudah ditentukan, siswa yang
sebelumnya belum mampu memahami perintah, sehingga belum mampu membentuk kata apapun meningkat menjadi
mampu membentuk 2 kata yang benar yaitu:
Hewan : Sapi - ikan
Ayam - Peralatan rumah tangga : Gelas : -
Piring - Buah : Melon -
Nangka - anggur
Pada bagian menyebutkan nama gambar siswa mampu menyebutkan kata lebih banyak dan benar, yaitu kata ayam,
ikan, tv, dan apel. Berdasarkan penjelasan di atas, kemampuan penguasaan kosakata siswa meningkat dari sebelumnya
meskipun belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan
94
masih pada kategori kurang. Hal ini dikarenakan banyak kosakata yang baru dikenal siswa. Selain itu, siswa masih
bingung dengan cara permainan yang diterapkan dalam pembelajaran sehingga partisipasi dan perhatian siswa dalam
pembelajaran kurang yang berdampak pada kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai kosakata juga kurang
dibanding siswa lainnya. Hasil tes penguasaan kosakata pasca tindakan post-test
siklus I pada siswa tunarungu kelas 2 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
10 20
30 40
50 60
70 80
NP MUN
WS Pre test
Post test I
Gambar 4. Grafik Histogram Hasil Tes Penguasaan Kosakata Anak Tunarungu Kelas 2 Pasca Tindakan Post-Test Siklus I
e. Hasil Refleksi Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan dari sebelumnya. Meskipun telah terjadi peningkatan, namun hasil tes
dan observasi menunjukkan masih ada beberapa permasalahan
95
yang dialami siswa dalam belajar penguasaan kosakata. Permasalahan ini diantaranya yaitu:
1 Siswa masih kesulitan untuk menuliskan dan menjodohkan
nama gambar serta membentuk kata baru menjadi rantai huruf. Hal ini dikarenakan masih banyak kosakata yang belum
diketahui dan masih tergolong baru dikenal bagi siswa. 2
Siswa masih kesulitan membentuk kata baru sesuai huruf terakhir pada kata sebelumnya, karena cara ini belum pernah
dilakukan sehingga siswa masih bingung dan belum terbiasa. 3
Perhatian siswa masih mudah beralih, siswa cepat bosan dan capek saat proses pembelajaran karena kosakata yang
diajarkan banyak, tergolong baru dan cara permainan yang diterapkan juga baru.
4 Motivasi belajar siswa masih belum stabil sehingga masih
perlu ditingkatkan. 5
Masih terdapat siswa yang belum aktif dalam pembelajaran dan mogok mengikuti kegiatan.
Beberapa permasalahan di atas harus segera diatasi agar tujuan dari pembelajaran yaitu meningkatkan penguasaan kosakata anak
tunarungu melalui media rantai huruf dapat tercapai. Upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan:
1 Mengubah cara belajar yang lebih menyenangkan yaitu dengan
melakukan permainan menempel dan mengidentifikasi kata
96
agar siswa tidak mudah bosan, merasa capek dan perhatiannya menjadi focus.
2 Melatih siswa secara berulang - ulang dengan kosakata yang
belum dikuasai dan baru dikenal agar siswa dapat mengingat dan memahami kosakata
3 Memberikan reward kepada siswa sebagai hadiah karena
mampu mengikuti pelajaran dengan baik dan mampu mengerjakan latihan dengan hasil yang baik. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan motivasi, keaktifan siswa dan perhatian siswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil refleksi melalui tes dan observasi pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata anak tunarungu
kelas 2 mengalami peningkatan. Peningkatan ini dilihat dengan membandingkan hasil tes kemampuan awal dan tes pasca tindakan
siklus I. Meskipun demikian, peningkatan yang dicapai siswa masih belum optimal karena masih belum konsisten dan masih ada
siswa yang menjcapai nilai di bawah kriteria ketuntasan. Dengan demikian maka peneliti dan guru perlu melakukan perencanaan
untuk melakukan tindakan siklus II seperti yang sudah dijelaskan di atas untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kemampuan
anak dalam menguasai kosakata khususnya kosakata benda yang belum tercapai secara maksimal di tindakan siklus I. Tujuannya
yaitu untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata dalam
97
menulis nama gambar dam membentuk kata baru menjadi rantai huruf.
2. Siklus II