Kepemimpinan Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga
35
supervisory ability kemampuan mengawasi, inisiative inisiatif, self- assurance ketenangan diri,dan individuality kepribadian.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teori ini mengandung pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan atas
karakteristik atau sifat yang ada, pemimpin bukan dibuat. 3
Teori Perilaku Behavior Theories Menurut Hadari Nawawi 2006: 81, teori ini memusatkan
perhatiannya pada fungsi-fungsi kepemimpinan. Dengan kata lain, keberhasilan seorang pemimpin dalam mengefektifkan organisasi,
tergantung pada perilaku atau gaya kepemimpinannya dalam melaksanakan fungsi di dalam strategi kepemimpinannya.
Dalam mengelola organisasi menurut Sutarto 2012: 60 terdapat dua perilaku yang sangat menonjol yaitu mengelola organisasi dengan
lebih mengutamakan tugas dan mengelola organisasi dengan mengutamakan hubungan antar orang. Seorang pemimpin yang bijaksana
hendaknya dapat mengelola organisasi dengan memperhatikan kedua aspek tersebut secara bersama-sama.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teori ini menggunakan pendekatan yang berlandaskan pemikiran
bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak seorang pemimpin.
36
4 Teori Kontingensi Contingency Theories atau Teori Situasional
Situasional Theories Setiap organisasi memiliki ciri khusus atau keunikan. Bahkan
organisasi yang sejenis pun akan memiliki masalah, lingkungan, maupun karakteristik atau watak yang berbeda dari masing-masing anggota.
Sehingga tidak mungkin dipimpin oleh pemimpin dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yang berbeda ini harus dihadapi
dengan perilaku kepemimpinan yang berbeda pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig dalam Sutarto
2012: 102 yang menyatakan bahwa, “...there is no one best way to lead,
it all depends. Its depends on the leader, the follower, and situation- the nature of the task, the authory reelstionship, and the group dynamics”.
Tidak ada satu jalan terbaik untuk memimpin, itu semua tergantung. Itu semua tergantung pada pemimpin, pengikut, dan dinamika kelompok.
Menurut Suwatno
dan Donni
J.S 2011:
143, Teori
Kepemimpinan Situasional atau Situational Approach menggunakan pendekatan yang menekankan pada pentingnya faktor-faktor kontekstual
seperti sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pemimpin, sifat lingkungan eksternal dan karakteristik pengikut. Jadi teori ini memuat
bahwa berbagai faktor dipertimbangkan oleh pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya.
Berdasarkan pendapat di atas berarti bahwa pendekatan yang digunakan dalam teori ini bersifat saling melengkapi satu sama lain.